DESTINY 10 : Why should I care?

35.7K 2.4K 94
                                    

Darren masih terlelap dalam tidurnya setelah Aurell memberikan obat dan mengompres dahinya agar panas di tubuh Darren turun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Darren masih terlelap dalam tidurnya setelah Aurell memberikan obat dan mengompres dahinya agar panas di tubuh Darren turun.

“Mommy.. Badan Daddy sangat panas. Apa Daddy sakit? Daddy akan baik-baik saja?” tanya Gabriel khawatir.

Aurell tersenyum melihat kekhawatiran Gabriel pada ayahnya. “Daddy sudah minum obat. Mommy yakin panasnya sebentar lagi akan turun,” jawab Aurell mengurangi rasa kekhawatiran Gabriel. Dengan telaten ia mengompres Darren. Panas ditubuh Darren pun perlahan turun setelah Aurell memberi Darren obat.

“Kamu tunggu sebentar, Mommy ganti air kompresan nya dulu.”

Gabriel langsung mengangguk mengerti dan tidak melepaskan genggaman tangannya dari Darren. Gabriel paling takut melihat Darren jatuh sakit seperti ini.

***

Tepat pukul delapan malam Darren bangun dari tidurnya dengan handuk masih menempel di dahinya. Darren merasa suhu tubuhnya kembali normal tidak seperti siang tadi. Ia terbangun karena merasa lapar. Sementara itu Gabriel sudah tidur pulas di sampingnya.

Darren mencoba mengingat- ingat apa yang tadi terjadi padanya. Darren bertanya- tanya dalam hati apakah ia tadi bermimpi saat memeluk Aurell? Tapi kenapa mimpi itu terasa begitu nyata?

“Kau sudah bangun rupanya. Mama bawakan makan malam untukmu. Sejak siang tadi kau tidur dan belum memakan apapun.” Rita meminta pelayan meletakkan makanan Darren di atas nakas.

“Makan sup nya selagi masih hangat setelah itu kau kembali beristirahat.”

Darren menyandarkan punggungnya di kepala ranjang lalu berdehem sebagai jawaban.

“Kerja jangan terlalu diporsir Darren. Kau itu manusia bukan robot!” Rita menatap tajam Darren, “Kau bisa sakit seperti ini kapan saja.”

Darren mengernyitkan dahinya. Sakit? Apa tadi siang ia memang sakit? Lalu kenapa sekarang ia merasa baik-baik saja? Kalau benar dia sakit kenapa Rita tidak memanggil dokter pribadi seperti biasanya?

“Kau harus berterima kasih pada Aurell. Sejak siang tadi dia merawat mu sampai panas mu turun seperti sekarang ini,” jelas Rita seolah tahu apa yang tengah Darren pikirkan.

“Aurell yang merawat ku?” gumam Darren tak percaya.

“Ya.. Aurell bilang badanmu panas, pasti karena kau kelelahan dan kurang beristirahat bahkan Aurell melarang Mama memanggil Dokter Tyaz untuk memeriksa mu. Ternyata setelah ia mengompres dan memberimu obat kau membaik.” Rita tersenyum karena putranya sembuh dengan cepat.

“Aurell.. Apakah pelukan tadi juga nyata atau hanya mimpi?”  batin Darren menerka-nerka.

***

Sebagai ungkapan rasa terima kasihnya karena Aurell sudah merawatnya tempo hari, hari ini Darren meminta bantuan Gabriel untuk membujuk Aurell agar ikut dengan mereka jalan-jalan sekaligus pergi membeli kado untuk Louis, teman main Gabriel yang besok sore mengadakan pesta ulang tahun. Dan bujukan Gabriel pun berhasil, Aurell bersedia ikut dengan mereka.

DESTINY [END]Where stories live. Discover now