DESTINY 16 : Kiss you again

39.8K 2.1K 46
                                    

"Setelah tujuh purnama berlalu akhirnya kita bisa berkumpul bertiga seperti ini lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setelah tujuh purnama berlalu akhirnya kita bisa berkumpul bertiga seperti ini lagi. Sulit di percaya? semenjak kau jadi pengasuh anak duda tampan itu waktumu hanya kau habiskan untuknya," gerutu Dina yang merasa beberapa minggu belakangan ini sulit sekali mengajak Aurell pergi. Bahkan malam ini Dina lah yang menjemput Aurell ke rumah Darren.

Dina begitu merindukan Aurell yang sangat sulit sekali ia temui. Untuk chat saja Aurell jarang membalasnya. Wajar saja karena pekerjaan Aurell mengasuh anak jadi tidak ada waktu baginya berkutat dengan ponselnya lebih lama kecuali jika ada telpon penting saja. Tiba di rumah pun Aurell akan langsung tidur karena sudah merasa lelah.

Aurell hanya terkekeh mendengar gerutuan Dina yang dirasa terlalu berlebihan. Memang benar selama beberapa minggu belakangan ini ia sibuk dengan pekerjaannya. Dina dan Angga juga sibuk dengan kuliah mereka masing-masing. Jadi jangan salahkan Aurell karena mereka bertiga memang sibuk dengan urusan masing-masing.

Dina segera memanggil pelayan untuk mencatat pesanan mereka. Sementara Angga sesekali sibuk mencuri pandang mengamati Aurell dalam diam dengan pandangan tak terbaca.

Dina menyebutkan menu yang ia inginkan satu persatu pada pelayan, disusul oleh Aurell.

"Ga.. kamu mau pesan apa?" tanya Dina pada Angga yang terdiam.

Karena tak mendapatkan jawaban dari Angga, Aurell mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Angga. "Ga.. Dina tanya kamu mau makan apa?"

Angga masih diam. Seolah asyik dengan dunianya sendiri. Aurell juga heran kenapa Angga terus saja menatapnya tanpa mengatakan apapun.

Dina memutar bola matanya malas, "Angga! Kamu mau makan ap—"

"Aurell," jawab Angga.

Aurell dan Dina menatap tajam Angga penuh tanya.

Angga terkesiap atas ucapan yang baru saja keluar dari mulutnya. Sedari tadi yang ia pikirkan memang hanya Aurell. Bagaimana tidak? Aurell semakin terlihat cantik setelah belakangan ini mereka tidak bertemu. Angga merindukan Aurell karena itu sedari tadi ia sibuk mengamati wajah Aurell yang sangat ia rindukan dalam diam. Ia tidak peduli pada celotehan Dina.

Angga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maksudku samakan dengan Aurell saja."

Jawaban yang kerap kali Angga berikan kala mereka makan bersama seperti ini. Selera Angga dan Aurell memang sama. Apapun yang Aurell makan, Angga pasti akan menyukainya.

Setelah memesan makanan, mereka pun kembali mengobrol dan kali ini Angga pun turut serta dalam obrolan tersebut.

"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Lee? kalian baik-baik saja kan? ayo ceritakan bagaimana—"

"Sabar Rell, nanya itu satu-satu," gerutu Angga yang langsung ditertawakan oleh Dina. Dina pun menceritakan perihal kekasihnya, cara berpacaran ia dan kekasihnya. Pokoknya menceritakan segala hal mengenai ia dan Lee pada Aurell yang terlihat begitu antusias.

DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang