DESTINY 21 : Honesty

30.9K 1.9K 49
                                    

"Aurell

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aurell.. sepertinya aku tertarik padamu."

Akhirnya kalimat yang selama ini berusaha Darren sembunyikan mencelos begitu saja dari bibirnya.

Aurell membuka matanya, mengerjap tak percaya atas pengakuan Darren. Bukankah selama ini Darren selalu mengatakan bahwa Aurell bukan type-nya dan level mereka pun sangat jauh berbeda? Aurell selalu mengingat kata-kata itu dengan baik, lalu kenapa saat ini Darren berubah pikiran? Apa Darren hanya kasihan padanya saja setelah melihatnya di lecehkan oleh Alvin?

Aurell merasa ini seperti mimpi namun sesaat kemudian ia merasakan benda kenyal menyatu dengan bibirnya. Ya, Darren menciumnya dengan sangat lembut. Ia tidak sedang bermimpi. Ini nyata! Hatinya ingin sekali menolak namun entah kenapa tubuhnya malah diam saja. Seharusnya ia menampar Darren, melampiaskan rasa kecewanya pada Darren tapi kenapa rasanya sulit sekali. Aurell tidak melawan ataupun membalas ciuman Darren. Ia masih terlalu shock untuk percaya pada apa yang ia alami malam ini. Bagaimana tidak, malam ini ia di cium dua pria sekaligus, Alvin dan Darren.

Aurell mengamati wajah Darren dari jarak sangat dekat bahkan Darren memejamkan matanya menikmati ciuman ini. Sesaat kemudian Aurell tersadar dengan apa yang terjadi. Ia pun mendorong tubuh Darren agar menjauh.

Darren tersenyum miris. Melihat reaksi Aurell seperti ini ia takut Aurell akan membencinya. Darren kembali mendekatkan wajahnya dengan Aurell namun Aurell menghindar.

Darren lagi-lagi tersenyum miris. "Entah sejak kapan aku mulai tertarik padamu. Semua yang terjadi malam ini adalah karena aku. Sekali lagi maafkan aku."

"Apa Mr. Darren hanya merasa kasihan pada saya dan merasa bersalah setelah saya dilecehkan oleh sahabat Mr. Darren?"

Darren menggeleng tanpa ragu. "Sudah sejak lama aku merasakan hal ini." Darren mengangkat wajah Aurell yang sedikit menunduk menghindari tatapannya. "Ada hal yang ingin aku katakan padamu. Sudah lama sekali aku ingin mengatakannya."

Aurell menyelami sorot mata keabuan milik Darren. Aurell masih tak percaya Darren baru saja menciumnya dan mengatakan tertarik padanya. Aurell tertegun, kenapa semuanya jadi seperti ini?

"Kau ingat malam dimana kita menginap di tepi pantai?" tanya Darren yang langsung diangguki oleh Aurell.

"Di malam itu, aku memelukmu dan mencium bibirmu," aku Darren pada akhirnya.

Aurell melebarkan matanya terkejut. Jadi, ciuman pertamanya ternyata bukan diambil paksa oleh Alvin tadi melainkan oleh Darren malam itu. Ternyata apa yang ia rasakan malam itu adalah nyata bukan mimpi. Pantas saja...

"Kau ingin menamparku? Melampiaskan rasa kesal mu padaku? Baik, aku terima." Darren meraih telapak tangan Aurell lalu menempelkannya di pipinya. "Aku memang pantas mendapatkannya."

Aurell mengamati wajah Darren dan sorot mata Darren yang ia yakini mengatakan kejujuran. Aurell tidak mengerti kenapa Darren jadi seperti orang yang berbeda membuat Aurell merasa tidak nyaman tapi juga... senang. Ya Tuhan, ada apa dengan dirinya?

DESTINY [END]Where stories live. Discover now