[B3] Divine Doctor: Daughter of the First Wife (神医嫡女)

Chapter 515

Seorang Putri yang Menikah Tidak Dapat Kembali ke Keluarga Yao

Kedatangan Xuan Tian Ming tampaknya telah memberi harapan bagi Feng Yu Heng. Kesadarannya yang sebelumnya tersebar secara bertahap menyatukan dirinya. Kata-kata Xuan Tian Ming berlanjut, saat dia berkata kepada Yao shi: “Mulai saat ini, dia bukan lagi putrimu.  Apakah kamu hidup atau mati, itu sepenuhnya terserah padamu."

Setelah ini dikatakan, dia berdiri, dan dia benar-benar digendong olehnya dan dibawa keluar ruangan.

Feng Yu Heng kelelahan secara mental dan fisik. Dia tidak memiliki kekuatan untuk berpikir lebih jauh, jadi dia tidak melihat Yao Xian dan Feng Zi Rui, yang telah memasuki ruangan bersama Xuan Tian Ming.

Yao shi sangat ketakutan dengan kata-kata yang dilontarkan Xuan Tian Ming tepat sebelum pergi. Saat dia terbaring dalam keadaan linglung dan tidak tahu harus berbuat apa, dia melihat Yao Xian tiba. Seolah-olah dia telah menemukan pilar penyangga.  Dengan lembut mengangkat tangan, dia ingin melambai ke Yao Xian;  namun, dia melihat hal yang sama persis di mata Yao Xian yang dia lihat di mata Feng Yu Heng. Bahkan ketika Zi Rui menatapnya, matanya dipenuhi dengan kekecewaan.

Kali ini, anak ini tidak terburu-buru mendekati ibunya. Sebagai gantinya, dia berdiri di samping Yao Xian. Dia tinggal beberapa langkah dari tempat tidur dan menatap Yao shi. Setelah beberapa lama, dia akhirnya angkat bicara, berkata: “Kakak perempuan menyelamatkanmu sepanjang waktu dan melindungimu sepanjang waktu, tetapi apa yang baru saja kamu katakan? Jangan percaya bahwa aku tidak mendengarnya. Ibu, kamu terlalu mengecewakan.” Dia membuang muka dan melihat ke arah sosok Xuan Tian Ming yang pergi.  Dengan keras kepala mengangkat tangannya, dia menyeka air mata.

Yao shi tanpa sadar menggelengkan kepalanya dan bergumam: "Dia bukan kakak perempuanmu." Melihat Yao Xian, dia melakukan yang terbaik untuk mengaku padanya: "Dia bukan A-Heng."

Tentu saja, Yao Xian tahu bahwa dia sebenarnya bukanlah putri kedua dari keluarga Feng, tapi itu adalah cucu perempuannya yang hilang di kehidupan sebelumnya dan dia dapatkan kembali dalam kehidupan ini. Jika bukan karena Feng Yu Heng masih mengkhawatirkan ibu ini, dia benar-benar akan mencekik wanita ini sampai mati! Cucu perempuan kesayangannya telah meninggal karena kematian yang tidak jelas di kehidupan sebelumnya. Dia tidak punya cara untuk membalas dendam untuk itu, tapi dia pasti tidak bisa membiarkannya digertak!

Dia menunjuk ke arah Yao shi dan mengucapkan satu kata pada satu waktu: “Terlepas dari apakah kamu mengakuinya atau tidak, aku setuju!  Jika kamu bersikeras tentang masalah ini, kamu mungkin juga tidak mengakui ayah ini."

Yao shi terkejut dan tiba-tiba merasa takut, dengan cemas berkata: "Bukan itu, ayah. Kamu semua telah dibingungkan olehnya. Dia benar-benar bukan A-heng!”

“Meski begitu, bagaimana dengan itu?” Yao Xian memelototinya dan dengan keras memperingatkan: “Dia adalah cucu perempuamku. Aku, Yao Xian, hanya akan mengakuinya sebagai cucu perempuanku. Kamu bisa mengakuinya jika kamu mau.” Dia menjentikkan lengan bajunya dan dengan dingin menambahkan: “Aku akan mencarikanmu kediamam lain di tempat lain. Aku akan mencari perawat dan pelayan. Manor puteri kekaisaran tidak cocok untukmu, dan manor Yao, seorang putri yang telah menikah tidak dapat kembali ke keluarga Yao!"

Yao shi menatap ayahnya sendiri dengan sangat tidak percaya.  Perasaan ngeri tiba-tiba muncul di dalam dirinya. Seolah-olah dia mengerti sesuatu, sambil menunjuk ke arah Yao Xian, dia berkata: “Kamu juga berubah. Kamu juga berbeda?”  Kata-katanya adalah sebuah pertanyaan, karena dia tidak bisa memastikan karena temperamen asli Yao Xian secara praktis sama dengan temperamen Feng Yin sebelumnya.  Hanya saja dia sedikit lebih dingin padanya.

Dia berkata bahwa Yao Xian telah berubah; namun, Yao Xian memberitahunya: “Semua orang berubah. Tidak mungkin seseorang mengalami banyak hal dan tetap sama. Ini adalah pertumbuhan normal untuk semua orang; Namun, hanya kamu yang tetap sama. Kamu…"