[B3] Divine Doctor: Daughter of the First Wife (神医嫡女)

Chapter 428

Penurunan peringkat ke Peringkat Kelima

Ketika Feng Jin Yuan kembali ke manor, dia melihat Jin Zhen dari jauh, berdiri di pintu masuk dan berulang kali mencarinya. Untuk beberapa saat, dia merasa sedikit terharu. Dia telah menerima begitu banyak istri dan selir. Hanya menghitung istri kepala keluarga Feng, ada empat, dan bahkan ada sepasang istri kepala yang peringkatnya genap sekarang. Tetapi pada saat seperti ini, orang yang berdiri di pintu masuk untuk menunggunya adalah Jin Zhen, yang telah dibesarkan dari seorang pelayan.

Feng Jin Yuan turun dari keretanya, dan Jin Zhen segera naik untuk menerimanya. Dia meraih bahu Jin Zhen dan dengan lembut menepuknya dua kali, berkata dengan suara yang berat: "Ayo kita bicara."  Melepaskan, dia meraih tangan kecil Jin Zhen dan menariknya ke dalam manor.

Jin Zhen sedikit khawatir dan ingin menanyakan beberapa hal; namun, dia merasa ekspresi Feng Jin Yuan sangat buruk. Ini membuatnya terlalu takut untuk berani bertanya, tetapi dia masih harus mengingatkannya: "Nyonya tua menjadi marah karena masalah nona muda tertua. Ketika selir ini keluar, dia masih menangis dan menjerit. Aku tidak tahu bagaimana dia sekarang."

Feng Jin Yuan memegang tangannya lebih erat, alisnya berkeringat.

Sebelum keduanya mencapai pintu masuk, mereka mendengar ibu pemimpin itu berteriak keras: “Bakar semua barangnya! Jangan tinggalkan satu hal pun. Menjijikkan untuk dilihat!"

Feng Jin Yuan berhenti sejenak lalu dengan cepat masuk. Saat dia melangkah melewati ambang, sebatang tongkat terbang langsung ke arahnya. Segera setelah ini, ibu pemimpin itu dengan marah mengutuk: “Kamu masih memiliki wajah untuk kembali! Jika bukan karena kamu memanjakan gadis itu berkali-kali, mungkinkah dia menyebabkan bencana ini bagi keluarga Feng? Apakah dia bisa menyakiti adik perempuannya berkali-kali? Yang harus diandalkan keluarga Feng adalah A-Heng. Ini sama sekali bukan Feng Chen Yu.  Apakah kamu mengerti ini atau tidak?”

Setelah ini dikatakan, tidak ada yang menyangka bahwa Xiang Rong, yang tidak pernah suka berbicara, tiba-tiba mencibir lalu berkata: "Pikiran nenek pasti telah berubah dengan cepat. Jika memang seperti ini sejak awal, betapa hebatnya itu. Kakak perempuan kedua tidak akan mengalami begitu banyak kesulitan."

An shi yang selalu berhati-hati tidak menghentikannya, menggunakan kesunyiannya untuk menyetujui pendapat putrinya.

Feng Jin Yuan, bagaimanapun, menjadi tidak bahagia. Kesulitan apa yang dia derita? Ketika kata-kata ini diucapkan, rahangnya terkatup erat.  Semua orang dapat melihat dengan jelas bahwa ayah ini sangat membenci putri keduanya.

Jika ini dikatakan sebelumnya, sikap Feng Jin Yuan akan mendapat pujian.  Setidaknya Fen Dai dan Han shi pasti berada di pihak yang sama dengannya; Namun, kali ini berbeda.  Fen Dai tidak hanya tidak setuju dengannya, dia bahkan dengan tenang berkata: "Kakak perempuan ketiga benar."

"Apa katamu?" Feng Jin Yuan praktis berpikir bahwa dia salah dengar.

Tapi, dengan sangat cepat, Han shi, An shi dan saudara perempuan Cheng shi, dan bahkan Jin Zhen, mulai melancarkan serangan. Terutama Han shi, yang memegangi perutnya sendiri dan berkata: “Nona muda tertua yang tidak memeriksa dirinya sendiri adalah apa pun, namun dia dikirim ke Istana Xiang untuk kehilangan muka. Jika dia sendiri meninggal, itu tidak menjadi masalah; namun, itu sama sekali tidak boleh melibatkan orang lain!”

Wajah Feng Jin Yuan berubah menjadi hijau karena marah. Dia menunjuk ke orang-orang di ruangan itu dan bertanya: “Memang, sesuatu telah terjadi, tapi Chen Yu telah dijatuhi hukuman mati dengan dipotong di pinggang. Kenapa tidak ada di antara kamu yang merasakan sedikit pun kesedihan? Dia adalah keluargamu!"

Kata-katanya tidak mendapat tanggapan apa pun. Meskipun ibu pemimpin tidak lagi menangis, ekspresinya tidak membaik. Feng Yu Heng telah membuatnya takut, dan dia tidak punya tempat untuk melampiaskannya. Dia hanya bisa melampiaskan semuanya pada Chen Yu.