[B3] Divine Doctor: Daughter of the First Wife (神医嫡女)

Chapter 434

Pimpinan Kota Menjadi Lemak Ketiga

Sejak perjalanan terakhir mereka untuk memberi penghormatan kepada leluhur mereka, meskipun Feng Jin Yuan belum dihapus dari catatan silsilah, tetua klan tua juga mengatakan bahwa akan lebih baik jika mereka tidak berinteraksi di masa depan. Bahkan kuburan kakek Feng Jin Yuan bisa dibawa pergi oleh mereka kapan saja, selama mereka mau. Pada awalnya, Feng Jin Yuan berpikir bahwa mereka tidak akan pernah bisa kembali dalam masa hidup ini, dan dia lebih berpikir bahwa tidak akan ada lagi interaksi dengan orang-orang dari panti asuhan itu. Siapa yang tahu bahwa pihak lain akan mengambil inisiatif untuk datang dan mengunjungi mereka.

Dia mendengus dan berkata: “Saat itu, kata-kata mereka sangat sombong.  Ketika mereka mengusir kami, mereka tidak memberi kami wajah apa pun. Sekarang mereka telah terkena bencana, mereka memiliki wajah untuk datang dan mencari kami?"

Ibu pemimpin juga sedikit tidak bahagia. Pada saat itu, dia telah dimarahi oleh tetua klan, benar-benar merobek wajahnya. Siapa yang tahu situasinya akan berubah, dan orang-orang dari keluarga Feng tua akhirnya harus datang dan memohon padanya.

“Orang macam apa yang datang?” Ibu pemimpin bertanya kepada He Zhong: "Apakah tetua klan datang secara pribadi?"

He Zhong menggelengkan kepalanya: “Tetua klan tidak datang. Yang datang adalah paman kedua dan paman ketiga. Mereka juga membawa serta beberapa anak. Secara keseluruhan, ada lebih dari sepuluh orang!” He Zhong sedikit bermasala: "Nyonya tua, ada lebih dari sepuluh orang!"

Ibu pemimpin tidak bereaksi untuk beberapa saat: "Apa yang salah dengan ada lebih dari sepuluh orang?"

Cheng Jun Man mengingatkan mereka dari samping: “Karena mereka terkena bencana, mereka pasti datang kepada kami untuk mencari perlindungan. Mereka pasti akan meminta untuk tinggal di sini. Jika ini dalam keadaan normal, itu akan baik-baik saja. Manor akan mampu menangani lebih dari sepuluh orang.  Sekarang, bagaimanapun, kami akan pindah. Rupanya, kediaman lainnya sangat kecil."

Ibu pemimpin menampar kepalanya sendiri: "Apa yang harus kita lakukan?"

Cheng Jun Mei berkata: “Kita tidak bisa meminta mereka menunggu di pintu masuk. Kita harus keluar dan melihatnya.”

Orang-orang datang dari rumah tua. Ibu pemimpin secara alami harus pergi dan menerima mereka. Dengan ibu pemimpin pergi, semua orang mengikuti. Selain Han shi yang hamil, yang ditinggalkan, orang-orang lain di manor Feng pergi. Bahkan An shi, yang telah dilepaskan, juga keluar.  Para pelayan mengangkat banyak payung untuk memblokir hujan bagi majikan mereka, tapi hujan turun terlalu deras. Bagaimana payung bisa menghalangi semuanya. Bahkan, sebagian payung sudah lusuh oleh angin.

Ketika semua orang akhirnya berhasil mencapai gerbang depan, mereka melihat orang dewasa dan anak-anak berdiri di luar. Bahkan ada satu anak yang menangis dengan keras.

Feng Jin Yuan mempercepat langkahnya dan menyapa dua tetua: "Paman kedua, paman ketiga."

Kedua pria tua itu tampak berusia 60-an. Setelah basah kuyup oleh hujan, mereka terlihat berada dalam situasi yang sangat sulit. Punggung mereka agak bengkok. Setelah lolos dari bencana, sepatu mereka menjadi compang-camping. Setelah melihat Feng Jin Yuan, tertua dengan cepat berkata: “Kami akhirnya bertemu denganmu. Sepanjang perjalanan ke sini, banyak orang mati. Jika kami tidak mencapai ibukota, aku khawatir kantong tulang yang tua ini juga akan mati."

Ibu pemimpin itu meliriknya dan bertanya dengan dingin: "Kenapa kamu dalam keadaan yang menyedihkan?"

Pria itu menghela nafas dan menjawab: “Bukan untuk menyembunyikannya dari kakak ipar, tapi daerah Feng Tong telah mengalami hujan lebat selama lebih dari sebulan, yang akhirnya menyebabkan banjir. Rumah leluhur telah terhanyut, dan kami mati-matian melarikan diri dari tempat itu; namun, masih banyak orang yang meninggal.”