[B3] Divine Doctor: Daughter of the First Wife (神医嫡女)

Chapter 475

Tur Satu Hari Lord Kesembilan ke Ruang

Baru-baru ini, Feng Yu Heng sudah menjadi sangat terbiasa dengan Xuan Tian Ming menyelinap ke tempat tidur, dan Xuan Tian Ming menjadi terbiasa ditendang dan dipukul oleh Feng Yu Heng. Keduanya sangat senang dengan perlakuan kejam ini.  Faktanya, seseorang terkadang berkomentar: “Istri tercinta, kamu sepertinya tidak terlalu marah saat bangun kali ini. Sebenarnya, kamu bisa sedikit lebih kejam. Suami bisa menahannya."

"Apakah begitu?" Feng Yu Heng menyipitkan matanya yang mengantuk dan mendekat ke arahnya.  Melihat dia mengangguk, dia mengangkat kakinya dan menendang Xuan Tian Ming ke tanah.

Bai Ze, Huang Quan dan Wang Chuan, yang berjaga di luar, bergegas ke dalam ruangan setelah mendengar gerakan di dalam. Saat masuk, mereka melihat Xuan Tian Ming duduk di tanah dan memijat pantatnya, sementara Feng Yu Heng duduk bersila di tempat tidur. Ketiganya merasa sangat canggung dan pergi secepat mereka datang.

Xuan Tian Ming memandangi tiga pelayan yang melarikan diri dan dengan marah mengertakkan giginya: "Wajah sudah benar-benar hilang." Dia kemudian berdiri dari tanah dan duduk kembali di tempat tidur, menatap lurus ke arah Feng Yu Heng.

Dia sedikit takut ditatap olehnya dan mengangkat tangan untuk menyeka wajahnya sendiri. Merasa tidak yakin, dia bertanya: “Apa itu? Apakah ada sesuatu di wajahku?”

Xuan Tian Ming juga mengangkat tangannya dan meraih sesuatu di wajahnya lalu berkata: "Bukankah dikatakan bahwa kam harus melihat mata seseorang untuk mengetahui apakah itu asli atau palsu? Aku ingin melihat apakah itu istriku yang sebenarnya atau bukan."

“… Fuck!” Dia memutar matannya: "Kamu bahkan tidak yakin apakah aku nyata atau tidak, tapi kamu berani tidur di sisiku?" Tapi dia segera bereaksi: “Apa yang asli atau palsu? Mungkinkah ada diriku yang palsu?” Dia berbicara sampai saat ini dan berhenti. Dia segera mengingat orang yang terlihat seperti pangeran ketiga dan menipunya dan Xuan Tian Hua, sehingga dia segera berkata: "Maksudmu mengatakan bahwa ada perubahan penampilan?"

Xuan Tian Ming mengangguk dan memberitahunya tentang pengubah penampilan gadis yang persis seperti dia. Feng Yu Heng sangat terkejut sehingga dia tidak dapat berbicara untuk waktu yang lama.

Sebagai orang dari era modern, sesuatu seperti pengubah penampilan adalah sesuatu yang hanya ada di drama TV.  Feng Yu Heng tidak pernah percaya bahwa ada teknik seperti itu yang memungkinkan seseorang dengan mudah mengubah penampilan mereka. Tentu saja, sesuatu dalam skala rahasia nasional akan memungkinkan hal seperti itu terjadi, tetapi itu membutuhkan alat peraga yang akurat dan cat minyak dalam jumlah besar. Tidak mungkin bagi seseorang untuk berubah menjadi orang lain sepenuhnya kecuali itu kosmetik. Ada juga masker wajah, tetapi sangat tebal dan tidak terlihat realistis.

Tapi baru semalam dia benar-benar melihat perubahan penampilan. Itu adalah pangeran ketiga palsu yang telah berubah hanya dengan satu sapuan wajah. Benar-benar misterius.

Dia menceritakan masalah ini kepada Xuan Tian Ming lalu bertanya dengan kebingungan: "Apakah ada banyak orang yang tahu bagaimana mengubah penampilan mereka?"

Xuan Tian Ming menggelengkan kepalanya: “Tidak banyak. Meski, bisa dikatakan sangat sedikit. Secara keseluruhan, tidak lebih dari tiga orang yang mampu meniru penampilan orang lain secara akurat.  Salah satunya telah meninggal beberapa tahun yang lalu."

“Lalu… siapa sebenarnya yang melakukannya? Siapa yang berpura-pura menjadi aku?" Setelah mengatakan ini, dia sepertinya telah mengingat sesuatu dan mengeluarkan suara "ah". Dia kemudian berkata: “Yu Qian Yin adalah Li Yue. Dia adalah puteri Zong Sui. Apakah itu dia?”

Xuan Tian Ming mengangguk. Istrinya tidak bodoh.

"Sialan!" Feng Yu Heng meluruskan satu kaki dan menahan yang lain di tempatnya. Dia kemudian meletakkan lengan kanannya di kaki yang telah diluruskan. Dia benar-benar terlihat seperti pria pemberani dari gunung.  Sambil mengangkat tangannya, dia mengusap hidungnya: "Dia benar-benar sudah bosan hidup!"