[B3] Divine Doctor: Daughter of the First Wife (神医嫡女)

Chapter 481

Berita Tak Terduga

Ketika anggota keluarga Feng mendengar bahwa Zhang Yuan telah datang, mereka merasa kepala mereka membengkak, terutama Feng Jin Yuan. Setiap kali Zhang Yuan datang, itu tidak pernah untuk sesuatu yang baik. Bagi Feng Yu Heng, itu akan selalu membawa kejutan menyenangkan yang tak ada habisnya. Pada malam ini, keluarga Feng sedang melakukan pemakaman dan tidak tahu kenapa Zhang Yuan melakukan perjalanan khusus ini.

Tidak peduli apa yang dikatakan, Zhang Yuan adalah seseorang yang disayangi oleh Kaisar. Jika dia datang, Feng Jin Yuan harus memimpin orang-orang keluarga Feng untuk menerimanya. Selain itu, dia mengingat sesuatu yang sangat penting, sehingga dia dengan cemas bertanya kepada He Zhong: “Apakah Zhang Yuan mengatakan kenapa dia datang ke manor? Apakah dia sudah datang untuk menjatuhkan dekrit kekaisaran?"

Dia sangat takut bahwa Zhang Yuan datang untuk mengumumkan dekrit kekaisaran. Untungnya, He Zhong menggelengkan kepalanya: "Aku tidak mendengar apa-apa tentang dekrit kekaisaran, aku juga tidak melihat kasim Zhang membawa dekrit kekaisaran." Feng Jin Yuan menghela nafas lega. Itu bagus jika itu bukan dekrit kekaisaran. Siapa yang tahu bahwa He Zhong akan segera menambahkan: "Mungkinkah ada instruksi lisan kekaisaran?"

Feng Jin Yuan gemetar sekali lagi dan ingin mulai mengutuk. Apa perbedaan antara dekrit kekaisaran dan instruksi lisan kekaisaran?

Akhirnya, dia memimpin semua anak ke halaman depan dan melihat Zhang Yuan berdiri di halaman bersama beberapa kasim lainnya. Setelah melihat Feng Jin Yuan tiba, dia tidak menyingkir dari membungkuk sedikit dan berkata: "Pelayan ini menyapa Pejabat Feng."

Feng Jin Yuan merasa sangat kesal.  Sebenarnya, dia meremehkan para kasim karena dia percaya bahwa orang yang dikebiri itu menjijikkan.  Mereka bukan pria atau wanita, dan mereka akan mati tanpa anak. Mereka bahkan tidak bisa dianggap orang. Tetapi itu karena orang-orang yang dikebiri ini bekerja untuk keluarga yang memiliki kekuasaan, selama mereka menerima bantuan dari seseorang yang berkuasa, makhluk-makhluk rendahan ini akan dapat naik ke surga. Misalnya, Zhang Yuan adalah contoh yang paling umum.

Di masa lalu, ketika Feng Jin Yuan masih menjadi perdana menteri, Zhang Yuan masih akan memberinya sedikit wajah. Sekarang setelah dia diturunkan menjadi pejabat peringkat kelima, dia bahkan tidak repot-repot memberi hormat ketika menyapanya. Dia hanya mempertahankan sikapnya yang merendahkan seolah-olah itu adalah kasim sialan yang merupakan eksistensi kelas satu yang sebenarnya.

Feng Jin Yuan sangat marah, dan sikapnya menjadi sedikit buruk.  Mendengus dingin, dia bertanya: "Aku ingin tahu, untuk tujuan apa kasim Zhang datang larut malam?"

Sambil mengatakan ini, dia menyesuaikan suasana hatinya. Jika tidak, jika Zhang Yuan membuka mulutnya dan berkata "Aku datang untuk menyampaikan instruksi lisan Yang Mulia" apa yang dapat dia lakukan? Juga, Fen Dai baru saja bertunangan dengan pangeran kelima. Dia tidak boleh mengganggu masalah itu karena dia telah menyinggung Zhang Yuan.

Berpikir seperti perasaan kesedihan Feng Jin Yuan sebelumnya yang disebabkan oleh sikap buruk Zhang Yuan perlahan-lahan disesuaikan, jadi dia akan mengatakan sedikit lagi untuk menyesuaikan suasana canggung, tetapi sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, dia melihat Zhang Yuan tiba-tiba melangkah maju dan menyapu jubahnya sebelum berlutut di tanah.

Feng Jin Yuan ketakutan dan berpikir sendiri apa yang telah terjadi. Apakah Zhang Yuan ini menemukan hati nuraninya dan tahu bahwa dia harus memberi hormat kepadanya? Hasilnya adalah dia mendengar Zhang Yuan berkata: "Pelayan ini menyapa puteri daerah." Baru saat itulah dia tahu bahwa dia sedang berlutut ke Feng Yu Heng, yang menyebabkan dia mengibaskan lengan bajunya dengan marah dan mundur setengah langkah.

Feng Yu Heng melangkah maju dan membantu Zhang Yuan berdiri, berkata: “Kasim Zhang, tolong bangun. Kamu melayani ayah Kaisar dan telah melakukan perbuatan besar. Di masa depan, kamu tidak harus memberi hormat kepadaku dengan begitu megah."