[B3] Divine Doctor: Daughter of the First Wife (神医嫡女)

Chapter 513

Malam Ini dan Malam Yang Lalu

Ketika Fen Dai berkata untuk menenggelamkannya sampai mati, sepertinya anak itu bisa mengerti.  Tidak hanya menangis lebih keras, ia mulai berjuang dalam pelukan perawat basah. Perawat basah tidak menyangka bahwa anak yang baru lahir bisa memiliki kekuatan sebesar itu. Dengan satu slip, dia benar-benar kehilangan kendali atas anak itu, dan itu tergelincir. Anak itu jatuh dari pelukannya ke tanah.

Fen Dai melihat anak itu jatuh ke tanah dan tersenyum sementara matanya berbinar. Dia bahkan tanpa sadar bergerak untuk mencari semacam senjata yang mungkin tergeletak di sekitar. Yang terbaik adalah membuangnya ke tanah agar si anak jatuh dan kehilangan nyawanya.

Tapi sebelum dia bisa menemukan benda ini, anak itu baru jatuh setengah jalan saat terjun bebas. Tiba-tiba, sebuah cambuk datang dari belakang Feng Fen Dai dan melilit anak itu. Ditarik ke belakang, anak itu dijatuhkan ke pelukan seseorang.

Semua orang menoleh dan melihat Feng Yu Heng di sana dengan ekspresi tenang. Dia memegang cambuk di satu tangan dan anak di tangan lainnya. Dia menatap lurus ke arah Fen Dai.

Feng Fen Dai ketakutan dan dengan marah bergegas berkata: “Apa yang kamu lakukan di sini? Ini halamanku!" Sambil bertanya, dia melihat ke belakang tetapi tidak melihat pangeran kelima, Xuan Tian Yan.

Feng Yu Heng bingung: “Aku adalah putri dari istri pertama keluarga Feng. Tempat ini adalah manor Feng. Apakah ada tempat yang tidak bisa aku kunjungi?”

Fen Dai menjadi marah: “Kamu juga tahu bahwa kamu adalah putri dari istri pertama keluarga Feng? Aku tidak pernah mendengar putri dari istri pertama yang tidak menyelamatkan nyawa ayah mereka!"

Feng Yu Heng mengangguk: “Un, kalau begitu kamu sudah mendengarnya hari ini. Kamu tidak menjalani hidup ini dengan sia-sia."

Fen Dai sedikit takut, bertanya dengan bingung: "Apa maksudmu?"

Feng Yu Heng tidak menjawab. Dia hanya memasukkan cambuk kembali ke lengan bajunya lalu melihat ke arah anak itu dalam pelukannya. Dia masih memiliki kulit yang sangat gelap, dan dia bisa membuka matanya lebih dari kemarin. Dia masih memiliki mata phoenix yang panjang dan kurus. Siapa yang tahu mengapa, tetapi anak yang menangis itu terdiam setelah dijemput oleh Feng Yu Heng. Tidak hanya berhenti menangis, ia juga membuka matanya dengan susah payah untuk melihat siapa yang menggendongnya.

Feng Yu Heng awalnya sedang dalam mood yang buruk. Setelah berdebat dengan pangeran kelima, dia dengan marah meninggalkan ruangan itu. Dia ingin berjalan-jalan secara acak, tetapi manor baru keluarga Feng adalah salah satu yang tidak dia kenal. Dia entah bagaimana akhirnya tiba di halaman Fen Dai.

Suasana hati seperti ini dibubarkan oleh tatapan serius dari mata anak yang baru lahir itu. Dia mengulurkan tangan dan menusuk wajah kecil anak itu dan menggodanya, berkata: "Masih hal kecil, tapi kamu sudah tahu bagaimana mengevaluasi orang."

Sudut bibir anak itu naik menjadi senyuman karena diejek.

Feng Yu Heng tersenyum bersamanya, saat dia mendengar Fen Dai berkata dari tidak terlalu jauh di depannya dengan suara sarkastik: “Kakak perempuan kedua benar-benar tahu bagaimana cara merawat anak-anak!  Bagaimana kalau mengambil kembali anak ini dan membesarkannya sendiri! Kamu menghabiskan seluruh waktumu bermain-main dengan seni bela diri dan senjata. Jika suatu saat kamu tidak dapat melahirkan anak, bagaimanapun juga, kamu akan dapat memiliki anak angkat."

Ketika Fen Dai berbicara, senyum anak itu menghilang. Bibirnya terbuka, dan ia segera bersiap untuk memulai babak baru tangisan.

Saat ini, Huang Quan juga datang.  Setelah melihat Feng Yu Heng menggendong anak itu, dia dengan cepat maju untuk menggendong anak itu. Feng Yu Heng melakukan yang terbaik untuk membujuk anak yang akan menangis dan tidak mengizinkan Huang Quan untuk menggendongnya. Dia hanya berkata padanya: “Pergi dan tunggu di depan gerbang istana. Begitu Pangeran Yu keluar, minta dia segera datang ke sisi keluarga Feng. Katakan saja bahwa nona muda keempat keluarga Feng sangat merindukannya. Dia tidak bisa menghabiskan bahkan beberapa saat darinya."