Bab 6 Saingan

196 35 2
                                    

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽





.









.


"Jangan mengada-ada deh. Gue gak nyangka aja lo ngomong kayak gitu kemaren. Sumpah suasananya langsung mencekam, " kata Chandra sambil merangkul Yahya.

"Lo tau kan gue udah tergila-gila sama Hita dari jaman MOS. Kenapa gitu dia nolak gue? "

"Namanya juga bukan nasib lo buat diterima, " kata Reno.

"Gue kurang kaya apa ya? " tanya Yahya.

"Lo suka riya jadi orang. Dia ilfeel sama lo jadinya, " Kata Reno menohok.

"Udah dari sononya gue gitu. Eh tapi, gue liat Dipta nganter balik Hita waktu kapan gitu. " Kata Yahya sebal.

"Gue mikirnya Dipta sama Hita ada something soalnya nih ya mereka canggung banget pas kepilih jadi pasangan, " Kata Chandra yang membuat Yahya semakin cemburu.

.







.









.

Tegar menatap Hita yang sedang presentasi di depan kelasnya. Ia tak meragukan kemampuan Hita yang sangat mumpuni. Bahkan ia telah dilirik oleh berbagai perusahaan agar bergabung ke perusahaan mereka.

" Apa ada pertanyaan untuk kelompok kami? " tanya Hita yang membuyarkan lamunan Tegar.

"Jika tidak, kami akan segera menutupnya. " Lanjut Reno.

"Saya punya pertanyaan, " Kata Tegar yang membuat anak - anak sekelas kaget setengah mati karena biasanya jika Hita presentasi tak mungkin Tegar menyela.

"Silahkan pak, " Kata Hita.

"Ide ini darimana?" tanya Tegar dingin yang membuat semua anak di kelas menahan nafasnya saking takutnya.

"Ini ide saya. " Kata Hita sambil menatap Tegar tanpa takut.

"Sudah saya duga. Kalau begitu kalian semua bisa duduk dan saya akan tidak masuk ke kelas kalian besok. Jadinya kalian semua bisa mengerjakan tugas yang besok saya bagi ke grup kalian, "

Lalu, Tegar keluar meninggalkan mahasiswa-mahasiswanya yang menghembuskan nafas lega.

"Gue pikir dia bakal marah-marah tadi, " Kata Sonya.

Sweet Pain Where stories live. Discover now