Bab 37 Kepulangan

104 23 2
                                    

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽














.

Setelah kejadian Dipta tidur bersama Hita. Mereka semakin jarang bertemu selama beberapa bulan ini karena kesibukan masing-masing. Hita yang mulai disibukkan mengerjakan skripsi dan Dipta yang mulai membuka cabang cafenya di daerah Wirobrajan.

Mereka kadang sekali dua kali bertemu di kamar inap Bunda. Terkadang mereka saling membicarakan bisnis ataupun hanya obrolan tanpa tujuan.

"Hita, lo gak mau ikut kumpul? " tanya Yahya sambil menggelendoti tangan Hita.

"Boleh deh. Gue juga sumpek sama skripsi," jawab Hita. Mahasiswa lainnya sudah tidak merasa asing lagi dengan kelakuan Yahya yang sangat dekat dengan Hita. Awalnya mereka mengira mereka telah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dan langsung dibantah oleh Yahya. Yahya hanya mengatakan mereka memiliki hubungan sebatas kakak adik.

"Hita ~~~~ Yahya~~~" panggil Sisi sambil menubruk keduanya.

"Lama nih kita gak kumpul kayak gini. Lo sih Ta makin sibuk aja kayak Dipta, " sindir Sisi.

"Makanya ayo ke kantin dan kita semua kumpul, " ajak Hita.

Lalu, mereka bertiga berjalan bersama menuju kantin. Di sepanjang jalan diisi oleh celotehan Sisi mengenai kegiatan kencannya dengan Jericho.

"Lo tau gak sih kemaren gue diajak ngedate ke bioskop dan gak tau dapat angin darimana si Jericho ngajak serius.... Rasanya gue mau nangis disana tapi malu,"

"Ciee... Terus lo dikasih apa ma Jericho? " tanya Hita.

"Dapat kalung yang sekarang gue pakai ini. Ah jadi keingetan kemaren kita ngerayain anniv di Bali. Terus makan malam romantis. Ihhhh so sweet parah, "

"Apa lo gak bosan cerita tentang Jericho terus?" tanya Yahya pada Sisi.

"Hih! Kayak lo gak aja. Dulu kan lo everywhere everytime cerita tentang Hita te----"

Perkataan Sisi terhenti karena sadar jika ada Hita di rangkulan kirinya. Ia mengutuk mulutnya yang begitu licin. Matanya bergerak ke kanan dan kiri untuk memastikan raut wajah Hita dan Dipta yang justru terlihat sedikit canggung sekarang.

"Upss, sorry guys. Gue gak maksud bikin kalian canggung, " kata Sisi menyesal.

"Gapapa. Lagipula gue juga kangen sama kecerewetan lo, " Jawab Hita.

Tiba-tiba Dipta datang dari arah berlawanan sambil membawa sebuket bunga. Ia menatap Hita dengan lekat yang membuat Hita teringat bahwa hari ini adalah hari kepulangan Bunda dari rumah sakit.

"Guys, gue pergi bareng Dipta dulu ya? " pamit Hita takut-takut.

"Sisi... Yahya.... Gue pinjem Hita seharian ini ya? " pamit Dipta begitu saja saat berhenti di depan ketiganya.

Sweet Pain Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt