[41] Waktu

Začít od začátku
                                    

"Kalau kau, apa yang akan kau lakukan?" tanya Hea yang merasa bahwa ia juga perlu mendengar jawaban Jaehyun.

Laki-laki itu tampak tersenyum kecil dan menatap balik Hea, "Menanggungnya dan melindungimu," jawab Jaehyun tanpa ragu karena kini, laki-laki itu sudah tahu apa yang perlu dilakukannya.

Jawaban itu membuat Hea tersenyum, karena itu adalah jawaban yang ingin perempuan itu dengar dari Jaehyun.

Esok harinya, Jaehyun merasa bahwa suasana disekolah justru berbeda namun tetap terasa tengah terjadi sesuatu yang ramai dibicarakan antara siswa

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Esok harinya, Jaehyun merasa bahwa suasana disekolah justru berbeda namun tetap terasa tengah terjadi sesuatu yang ramai dibicarakan antara siswa. Jaehyun melangkah menuju ruang guru karena Guru Park yang memanggil entah untuk apa. Dan bahkan, saat sudah sampai ditempat tujuannya, Jaehyun melihat para guru yang tengah asik menatap ponsel mereka kemudian berbisik-bisik, tak ada bedanya dengan siswa-siswa yang Jaehyun lihat.

Laki-laki itu tahu bahwa ada sesuatu hal yang belum diketahuinya namun sudah hampir seisinya sekolah tahu tentang hal itu. Jaehyun tak terlalu tertarik, pikirannya justru teralih karena ia tak mendengar nama Hea disebut-disebut saat dikelas tadi. Ia merasa bahwa sesuatu sudah membuat orang-orang teralih dari apa yang kemarin terjadi.

Guru Park yang melihat Jaehyun berjalan mendekat ke arahnya langsung mempersilahkan laki-laki itu duduk disalah satu kursi pada meja kerjanya. "Ada apa, Ssaem?" tanya Jaehyun setelah dirinya duduk.

Namun Guru Park tak langsung menjawab dan meminta Jaehyun untuk mendekat ke arahnya, "Bagaimana Hea? Dia baik-baik saja?" tanya Guru Park dengan bisikan, "Kemarin, seisi sekolah ramai sekali membicarakannya, kau tahu itu 'kan." Kata Guru Park.

Jaehyun tersenyum kecil kemudian mengulum bibirnya, ia kira Guru Park tak lagi menaruh peduli tentang apa yang sudah laki-laki itu tahu tentangnya dan Hea, namun dugaan Jaehyun ternyata salah. "Dia tidak bisa melakukan apapun dan katanya tak apa, lagipula itu adalah kesalahan yang harus ditanggung." Jawab Jaehyun, mendengar itu Guru Park langsung bernapas lega kemudian menepuk beberapa kali pundak Jaehyun.

"Baguslah, kalian bisa mengatasinya." Ucap Guru Park.

Jaehyun mengangguk-angguk, ia sudah cukup banyak belajar dari apa yang sudah terjadi dan kini laki-laki itu juga sudah tahu apa yang perlu dilakukannya. Salah satu Guru yang berada disebelah meja Guru Park tiba-tiba memanggil yang membuat Guru Park dan Jaehyun menoleh ke arahnya, "Murid baru itu, memang benar-benar troublemaker." Ucap Guru Kim, seorang guru bahasa Inggris yang sangat kekinian itu walau usianya tak lagi muda.

"Memangnya kenapa..?" tanya Guru Park ragu sedangkan Jaehyun hanya mendengarkan dan merasa bahwa inilah hal yang tengah ramai dibicarakan.

"Bagaimana dia bisa berteriak dirumah duka bahwa dia adalah seorang pembunuh?" ucap Guru Kim tak percaya dan menyodorkan ponselnya pada Guru Park yang menampilkan sebuah video yang diunggah oleh akun anonim disebuah media sosial. Jaehyun yang juga ikut melihat, tentu ikut terkejut ketika melihat Youra yang berada pada video tersebut.

Sinned in FebruaryKde žijí příběhy. Začni objevovat