[31] Ingin

83 13 1
                                    

"Akan kubuat kau tidak pernah mendapatkan apa yang kau mau."

●•●Sinned in February●•●

Hari ini, 27 April..

Matahari bersinar cerah dihari libur ini dan perempuan itu melangkah santai menuju sebuah kafe dengan lollipop dimulutnya. Youra melangkah masuk ke dalam kafe dan langsung menuju kasir untuk memesan minuman kesukaannya. Karena kafe ini adalah milik Ibunya, perempuan itu tanpa segan-segan langsung memotong antrean.

Ibunya yang kebetulan tengah menjaga kasir dibuat terkejut karena Youra yang tiba-tiba datang dan langsung memotong antrean sesukanya, membuat Ibunya menggumamkan maaf pada pelanggan yang hampir protes itu. "Sudah Eomma bilang, jangan memotong antrean seperti itu." Ucap Ibu Youra dengan bisikan.

Namun Youra seolah tak peduli dengan ucapan Ibunya, perempuan itu justru menyapa salah satu pengawai yang sudah ia anggap seperti temannya itu. "Hi, Mark.." sapa Youra dengan logat barat sedangkan Mark yang awalnya kaget dengan kehadiran Youra langsung tersenyum sebagai balasan, "Kenapa aku hanya melihatmu dikafe, hah? Apa kau bersembunyi dariku ketika disekolah?" tanya Youra.

Mark yang tengah membuat salah satu minuman pesanan pelanggan langsung salah tingkah karena ucapan Youra begitu tepat namun ia buru-buru menyangkal, "Ti–tidak.." jawab Mark gugup.

Pelanggan dibelakang Youra mulai protes karena bukannya memesan,Youra jusru mengajak Mark mengobrol, yang membuat laki-laki itu tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. "Youra-ya, kau mau pesan apa? Cepat, jangan malah mengganggu Mark." Ucap Ibu Youra setelah kembali menggumamkan maaf pada pelanggan.

"Macchiato dan Vanilla Latte." Kata Youra pada Ibunya sambil tersenyum lebar.

"Tunggu dan jangan melakukan apapun, diam saja." ucap Ibunya setelah memberitahu pesanan Youra pada salah satu pegawai untuk segara dibuatkan. "Appamu menyuruh untuk datang ke apotek, kasihan dia sendirian disana." Kata Ibu Youra ketika Youra sudah bersiap melangkah pergi dan menunggu pesanannya disalah satu meja.

"Shireo, aku sibuk hari ini." Tolak Youra kemudian memberikan lollipop baru yang dibawanya sebagai bayaran atas pesanannya. "Berikan ke Mark," pesan Youra setelah memberikan lollipop itu pada Ibunya.

Youra melihat sekeliling kafe untuk mencari meja kosong untuknya duduk namun hari ini cukup ramai sehingga sulit baginya menemukan tempat untuknya menunggu. Matanya tiba-tiba berfokus pada salah satu meja kemudian setelah tahu siapa seseorang itu, Youra memutar malas bola matanya, "Suasana hatiku sedang baik saat ini, mari kita usir saja orang itu." Gumam Youra sambil melangkah mantap menuju meja didekat jendela itu.

Kebetulan karena seisi kafe penuh, Youra berniat mengusir seseorang yang tidak disukai ini dan mengambil alih tempat itu untuknya menunggu. "Pergi," ucap Youra tanpa basa-basi.

Chaeyoung yang tengah melihat keluar jendela langsung menoleh ke sumber suara, cukup terkejut ketika melihat Youra sudah berdiri didekatnya dengan wajah datar. "Seandainya aku tak suka dengan minuman dikafe ini, aku tak akan pernah datang lagi." Kata Chaeyoung, sempat tak menduga bahwa ia akan bertemu Youra disini.

"Aku bilang pergi," ucap Youra lagi. Sekalipun ada kursi kosong dihadapan Chaeyoung, Youra tetap tidak ingin berada satu meja dengan perempuan itu. Namun bukannya merespon, Chaeyoung justru menatap balik Youra sambil meminum strawberry milkshakenya, tatapannya seolah berkata bahwa perempuan itu tak peduli dengan apa yang Youra ucapkan.

Karena tak ingin membuat keributan dikafe milik Ibunya, Youra memutuskan untuk duduk dihadapan Chaeyoung. Perempuan itu memutuskan untuk mengalah karena jika tidak ia hanya akan menimbulkan masalah. Youra menatap keluar jendela setelah tahu bahwa Chaeyoung tampak menatapnya diam, merasa malas harus bertatap-tatapan dengan perempuan itu.

Sinned in FebruaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang