[17] Sakit

123 14 1
                                    

"Sakit? Kau hanya bisa menyakiti seseorang, kan? Entah dengan kalimatmu atau perbuatanmu. Sekarang bagaimana rasanya?!"

●•●Sinned in February●•●

Setelah melakukan pembayaran untuk cemilan-cemilan yang dibelinya di mini market itu, Youra mengecek ponselnya untuk memastikan ada pesan atau panggilan yang masuk dari Hea, namun nihil. Youra mengatakan bahwa ia akan mampir ke apartemen yang akan Hea tinggali dan Hea memintanya untuk datang terlebih dahulu dan tidak perlu menunggunya.

Perempuan itu bahkan memberitahu kata sandi apartemennya pada Youra namun Youra merasakan sesuatu yang janggal dihatinya. Padahal perempuan itu sudah mengulur waktu agar ia bisa tiba bersamaan dengan Hea, namun perempuan itu tak kunjung mengabarinya. Apa Hea memerlukan waktu yang lama untuk membohongi Ibu pantinya? Entahlah, namun Youra tidak memiliki perasaan yang baik akan itu.

Youra melangkah keluar dengan sekantong kresek berisi cemilan, membuang napasnya berkali-kali. Ini hari yang berat bagi Hea, tentu saja. Youra rasa ia harus sedikit menghibur perempuan itu, sehingga Youra memutuskan untuk membelikan cemilan. Biasanya suasana hatinya akan membaik ketika ada banyak makanan, Youra harap Hea juga seperti itu.

Ketika Youra memutuskan untuk menghubungi Hea, ponselnya tiba-tiba dirampas secara kasar oleh seseorang. Perempuan itu jelas terkejut dan ketika ia melihat siapa orang yang berani melakukan itu padanya, Youra memutar bola matanya. "Kembalikan," pintanya.

"Kau membeli banyak makanan, mau berpesta dirumah kekasih barumu?" ucap laki-laki itu, sarkas.

"Aku tidak ada urusan lagi denganmu." Balas Youra sambil berusaha mengambil ponselnya namun laki-laki itu justru mengangkat tangannya sehingga membuat Youra kesulitan untuk meraih ponselnya. "Ya! Kim Doyoung! Kau kurang ajar, kembalikan!" pekik Youra nyaring.

Doyoung memutar bola matanya, "Urusan kita masih belum selesai," ucap laki-laki itu.

Youra memandang sinis mantan kekasihnya ini, urusan macam apa lagi memangnya, Youra merasa muak dan malas berhadapan dengan laki-laki ini. Ketika berusaha merebut ponselnya lagi, Doyoung secara tiba-tiba menariknya menjauh dari mini market, Youra tentu memberontak, entah akan dibawa kemana oleh laki-laki ini, Youra jelas tidak menginginkannya.

Doyoung menarik Youra cukup jauh, namun perempuan itu berhasil menghentikannya dan kini mereka berdua berada didepan sebuah toko yang sudah tutup sehingga membuat keadaan sekitar cukup gelap. Youra melepas paksa tangan Doyoung dari pergelangan tangannya, "Apa kau gila?!" ucap Youra tak terima.

Doyoung yang mendengar itu mendesis tak percaya, "Aku gila? Kau yang gila!" balas Doyoung, "Membuat kekasihku koma dan kau masih berkeliaran, aku tidak bisa membayangkan jika ada orang lain yang menjadi korbanmu!" ucap Doyoung lagi.

Youra terkekeh dan perlahan ia tertawa, Doyoung yang melihatnya tentu merasa bingung. "Apa kau tidak merasa bersalah?" tanya Doyoung, hanya perempuan aneh yang tidak merasa bersalah ketika telah menyakiti seseorang dan Doyoung melihat itu pada Youra sekarang.

"Kau yang mendekatiku sedangkan aku hanya menyambutmu dan kekasihmu itu tidak terima. Dan sekarang, kau malah menyalahkanku?" balas Youra dengan tawaaannya. "Jika saat itu, kau menyukaiku, kau seharusnya memutuskan hubunganmu dengannya dan berkencan denganku. Pada dasarnya, kau hanya ingin memiliki banyak kekasih, bukan?" sambung Youra.

Mendengar itu membuat Doyoung kehilangan kata-kata sejenak, Youra yang menyadari itu kembali tertawa. "Perempuan itu masih menjadi kekasihmu? Dia 'kan sedang koma, aku pikir kau sudah mencari perempuan baru diluar sana." Ucap Youra sambil tertawa kecil.

Doyoung tak lagi diam, kini tangannya terangkat dan menampar keras pipi Youra. "Bagaimana manusia sepertimu bisa hidup," ucap laki-laki itu.

Youra yang terkejut karena Doyoung yang tiba-tiba menamparnya tentu merasa tak terima. Bagaimana bisa kejadian waktu itu menjadi sepenuhnya kesalahan Youra? Youra tentu merasa tidak adil karena itu, Doyoung yang memulai semuanya namun Youra sudah menerima segala hinaan dan apa yang Doyoung dapatkan? Laki-laki itu bahkan tak menerima satupun hinaan.

Sinned in FebruaryWhere stories live. Discover now