[22] Sosiopat

92 14 1
                                    

"Ini bagian serunya, bagaimana aku bisa berhenti."

●•●Sinned in February●•●

Sudah seminggu sejak berhentinya Hea dari sekolah. Hal itu tentu saja menjadi topik hangat yang dibicarakan seisi penghuni sekolah karena Hea merupakan salah satu murid yang populer. Walaupun sudah dengan jelas mengetahui alasan dibalik berhentinya Hea, namun ada beberapa oknum yang tidak percaya akan hal itu.

Mereka mengaitkan tentang pesta ulang tahun Jaehyun. Hea sebelumnya tidak pernah datang, namun saat itu dia datang dan sering kali kepergok tengah mengobrol dengan Jaehyun setelah pesta ulang tahun laki-laki itu. Tentu saja, banyak yang merasa aneh. Hea maupun Jaehyun tidak pernah terlihat mengobrol bahkan sejak mereka menginjakkan kaki disekolah ini.

Walaupun menaruh curiga, namun mereka tetap tidak bisa menebak kira-kira apa yang sebenarnya terjadi antara Jaehyun dan Hea. Dan karena itu, sepanjang hari ada banyak orang yang membicarakan Jaehyun maupun Hea dan hubungan antara keduanya.

Dan Youra, lama-lama merasa muak akan hal itu. Perempuan yang selalu menempel didekat Jaehyun dan Taeyong itu sebenarnya berusaha menahan emosinya dan berusaha untuk tidak membuat masalah. Youra tetap harus membuat citranya baik dimata Taeyong, walaupun itu agak mustahil buatnya.

Mereka bertiga sering kali menjadi pusat perhatian, apalagi Youra. Tentu saja banyak yang tidak menyukai jika dirinya selalu menempel dengan Jaehyun dan Taeyong tapi kedua laki-laki itu bahkan tidak keberatan, kenapa malah orang lain yang tidak menyukainya?

Setelah selesai mengambil makan siang, Youra melihat sekeliling dengan nampan berisi makanan ditangannya, mencari meja kosong untuk dirinya dan kedua laki-laki yang tengah bersamanya. "Disitu." Ucap Youra, menujuk salah satu meja panjang yang setengahnya sudah diisi oleh sekumpulan perempuan.

Jaehyun dan Taeyong sebenarnya tidak setuju karena meja itu yang paling memunculkan keributan, namun Youra sudah melangkah dengan percaya diri. Youra mendudukkan dirinya disalah satu kursi, Taeyong berada dihadapannya dan Jaehyun berada disebelah Taeyong. Ketiganya mulai menyantap makan siang, walau telinga mereka terasa panas karena ocehan sekumpulan perempuan itu.

"Kita pindah saja." Kata Taeyong yang sudah siap membawa nampan makanannya pergi.

"Tidak." tolak Youra tegas sedangkan Jaehyun masih sibuk dengan makanannya. Laki-laki itu terlihat lahap, membuat Youra memandang Jaehyun sebentar karena tahu apa yang membuat laki-laki itu sangat lahap dengan makanannya.

Youra tidak tahu harus memberitahu Jaehyun seperti apa, ia tidak mau laki-laki itu berpikir bahwa dirinya terlalu ikut campur dengan urusan Jaehyun maupun Hea. Tanpa pikir panjang, Youra memberi salah satu lauknya dan menaruhnya dinampan Jaehyun, laki-laki itu hanya bergumam terima kasih dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Kenapa kau selalu memberi laukmu?" tanya Taeyong. Mereka selalu makan siang bersama dan Youra tidak pernah absen memberikan lauknya untuk Jaehyun.

"Bahaya bagiku jika tenagaku terisi penuh. Aku bahkan bisa mengangkat gunung jika begitu." Jawab Youra dengan lelucon, membuat Jaehyun tersedak karena merasa hal itu lucu sedangkan Taeyong hanya meresponnya dengan pura-pura tertawa.

Ketika keadaan diantara mereka mulai senyap karena Youra maupun Jaehyun asik dengan makanan mareka namun Taeyong sepertinya tidak. "Kemana Hea? Apa aku perlu mencarinya ke panti?" celetuk Taeyong yang sepertinya terpengaruh perbincangan sekumpulan perempuan itu.

Youra menelan paksa makanannya dan buru-buru menjawab, "Untuk apa? Kau mungkin hanya mengganggunya. Biarkan saja dia," kata Youra yang mendapat anggukan dari Jaehyun. Setelah itu, Youra melirik tajam sekumpulan perempuan itu yang tak henti-hentinya membicarakan Hea bahkan Jaehyun yang jelas ada didekat mereka.

Sinned in FebruaryWhere stories live. Discover now