• Erlangga 40 •

9.3K 472 94
                                    

Senja menerima potongan apel dari Mama Elang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senja menerima potongan apel dari Mama Elang. Memakannya lalu tersenyum kepada wanita paruh baya itu. "Enak," ucapnya membuat Zara tersenyum senang.

"Kamu harus banyak makan buah-buahan biar cepet sehat," ucap Zara lanjut memotong kembali apel yang masih tersisa.

Senja mengangguk. Senja menopang dagunya dengan kedua tangan. Memperhatikan Mama Elang yang begitu dengan senang hati mengupasinya apel. Kini keduanya berada di meja makan.

"Makasih ya... Tante," ucap Senja membuat Zara mengangkat pandangannya.

Wanita itu tersenyum lembut. Menyimpan apel dan pisau dari genggamannya lalu mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala Senja.

"Gak usah makasih, sayang. Kamu udah Tante anggap seperti anak Tante sendiri," balas Zara membuat Senja semakin mengembangkan senyumnya.

***

Fatia mencium punggung tangan Mama Elang lalu bergantian dengan Kendra. Keduanya hari ini sepakat untuk menjenguk Senja.

"Kalian langsung ke kamar aja," ucap Zara membuat Fatia dan Kendra mengangguk.

Keduanya berjalan beriringan menaiki undakan tangga menuju kamar Senja. Fatia membuka pintu kamar dan mendapati Senja yang tengah berbaring di temani Elang.

"Senja!" Fatia berlari menghampiri Senja membuat Elang bangkit dari duduknya membiarkan gadis itu duduk di tepi ranjang lanjut memeluk Senja.

"Lo baik-baik aja, kan?" tanya Fatia perhatian setelah sebelumnya melepaskan pelukannya pada Senja.

Senja tersenyum lalu mengangguk pelan. "Iya."

Fatia menghembuskan napas lega. "Syukur deh. Demi apa gue gak nyangka Ega bisa--"

"Ssstt..." Elang dan Kendra kompak menempatkan jari telunjuk di bibir masing-masing.

"Gak usah di bahas lagi," ucap Elang membuat Fatia merapatkan bibirnya lalu mengangguk.

"Cepet sembuh ya," ucap Fatia. "Gue kesepian tau, gak ada temen di Sekolah," lanjutnya sembari mengelus punggung tangan Senja.

Senja mengangguk. "Lusa gue Sekolah kok," balas Senja.

Fatia mengangguk-anggukan kepalanya. "Pokoknya Lo harus banyak-banyak istirahat. Gak boleh terlalu capek ya."

Lagi dan lagi Senja mengangguk. "Iya, Fatia."

"Oh iya, gue sama Kendra beliin buah-buahan buat lo." Fatia mengarahkan pandangannya ke parsel buah yang Kendra simpan di atas nakas.

Senja mengangguk lalu menatap Kendra yang duduk bersama Elang di sofa. "Makasih, Ken," ucap Senja membuat Kendra mengangguk.

***

"Gak boleh!" larang Zara entah untuk keberapa kali melarang Elang yang terus-terusan memohon agar di izinkan membawa Senja keluar. "Ini udah malam, Erlan. Senja juga lagi gak baik," lanjutnya mencoba membuat Elang mengerti.

Erlangga: Bad Fiance ✓Where stories live. Discover now