• Erlangga 38 •

6K 406 130
                                    

Yuk bisa yuk tekan bintang di pojok kiri😘

Yuk bisa yuk tekan bintang di pojok kiri😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senja membuka matanya. Matanya mengerjap membiasakan cahaya ruangan ini dengan penglihatannya. Ruangannya terasa asing. Ini bukan kamar Ega. Kaget saat mendapati banyaknya foto-foto dirinya di sini. Senja mengubah posisinya menjadi setengah duduk di ranjang.

Senja melirik jam yang menempel di dinding. Pukul enam sore lebih lima belas menit. Ia... Pingsan selama dua jam lebih?

Senja meringis saat dadanya terasa sakit dan belum lagi kepalanya yang terasa pusing. Mungkin karena setelah makan di jam istirahat pertama di Sekolah Senja tidak memakan apapun lagi. Badannya sangat lemas.

Suara pintu di buka membuat Senja beringsut mundur sembari menutupi tubuhnya dengan selimut. Tangannya mencengkram selimut dengan erat.

Ega masuk ke dalam kamar dengan hanya menggunakan celana jeans dan bertelanjang dada. Jika Senja beringsut ketakutan, lain dengan Ega yang kini tersenyum sembari menghampiri Senja dengan tangan yang masih sibuk mengeringkan rambut basahnya. Cowok itu baru saja selesai mandi.

Senja semakin erat mencengkram selimut dan menatap Ega dengan was-was saat cowok itu kini duduk di tepi ranjang. Senyumnya tak luntur meski melihat Senja ketakutan.

"Ega--"

"Ssstt," Ega menempatkan jari telunjuknya di bibir Senja. "Kenapa, hm? Takut?" Jarinya berpindah mengelus pipi Senja setelah sebelumnya gadis itu menepis jarinya yang berada di bibir Senja.

Tubuh Senja bergetar hebat saking takutnya. "Jangan takut,  aku gak akan nyakitin kamu," ucap Ega menenangkan.

Tak ingin di sentuh Ega, Senja kembali menjauhkan diri dari Ega. "Aku mau pulang," ucap Senja dengan suara yang bergetar saking takutnya.

"Sayang... "

Panggilan Ega sangat mengerikan di dengarnya. Senja tidak mengenali Ega yang berada di hadapannya.

Ega mendekat, semakin mendekat membuat jarak di antara keduanya menjadi rentan. Ia tarik selimut yang Senja cengkram kuat-kuat oleh tangannya. Tarikan pertama masih bisa Senja tahan, namun tarikan kedua benar-benar kasar dan kencang membuat pegangannya pada selimut terlepas.

Ega melempar selimut itu sejauh mungkin, kakinya naik ke atas ranjang saat Senja semakin meringkuk menempelkan tubuhnya ke kepala ranjang.

Ega tapakan kedua telapak tangannya di masing-masing sisi kanan dan kiri. Mengurung Senja.

"Ega... K-kamu mau ngapain?" tanya Senja panik dan khawatir. Tangannya menahan dada telanjang Ega agar tidak semakin dekat dengannya.

Erlangga: Bad Fiance ✓Where stories live. Discover now