• Erlangga 44 •

13.6K 631 432
                                    


Selamat datang di ending Erlangga!

Siapin hatinya yaaa.

Untuk chapter ending ini, boleh gak kalian spam komen setiap paragrafnya? Semoga berkenan ya, xixi.

Seorang gadis yang memakai baju berwarna merah muda terusan itu menatap salah satu makam yang begitu mencuri perhatiannya dari yang lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang gadis yang memakai baju berwarna merah muda terusan itu menatap salah satu makam yang begitu mencuri perhatiannya dari yang lainnya. Melangkah dengan tatapan kosong dan tidak percayanya.

Setetes, dua tetes, tiga tetes dan mengalir begitu saja. Tangisnya tak bisa ia bendung. Hatinya seperti di tikam oleh beribu belati tajam yang menusuk tepat di hatinya saat melihat jelas nama siapa yang terukir di batu nisan di hadapannya.

• Flashback on •

"Operasi Senja... Gak berhasil."

Tubuhnya serasa di hempaskan begitu saja dari langit yang paling tinggi. Tatapannya mengabur. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya saat mendengar isak tangis Fajar di sebrang sana.

"Lang!" Kendra mengguncang pelan pundak Elang saat cowok itu terlihat mematung di tempatnya.

Elang mematikan sambungan teleponnya lalu menatap Kendra dengan tatapan rumit dan tanpa di sangka, Elang langsung mencengkram kerah seragam Kendra.

"Lo bilang operasi Senja pasti berhasil!" ucap Elang dengan emosi. Mata laki-laki itu terlihat memerah. Antara emosi dan menahan tangisnya.

Kendra yang belum mengetahui apa yang sebenernya terjadi jadi bingung. "Lang, Lo kenapa?" tanya Kendra berusaha membuat Elang tenang. Sedangkan tangannya berusaha melepaskan cengkraman tangan Elang di kerah seragamnya.

"LO BILANG OPERASI SENJA PASTI BERHASIL!" teriak Elang tepat di depan wajah Kendra membuat beberapa siswa-siswi yang tak jauh dari mereka berdua mencuri pandang.

Kendra mengangguk. "Iya, gue berharap yang terbaik buat Senja dan operasi Senja pasti berhasilkan?" tanya Kendra.

Elang menggeleng. "Kata-kata lo itu cuma penenang sesaat tahu gak?" sinis Elang. "NYATANYA OPERASI SENJA GAK BERHASIL!" teriak Elang lagi.

"A-apa?" Kendra menatap Elang tak percaya.

Elang melepaskan cengkraman di kerah Kendra begitu saja. Kedua telapak tangannya menutupi matanya yang kini berair. Memalukan seorang laki-laki menangis di depan umum.

"Lang, tenang." Kendra menepuk dan mengelus pundak Elang.

"Kendra!"

Panggilan itu membuat Kendra menolehkan wajahnya ke sumber suara. Fatia terlihat berlari menghampiri dirinya. Menatap Elang sekilas lalu bertanya kenapa kepada Kendra dengan gerakan bibirnya namun hanya di balas gelengan oleh Kendra.

"Lang." Fatia mengusap pundak Elang yang lainnya. "Lo kenapa? Bukannya hari ini hasil operasi Senja keluar? Operasi-nya berhasilkan?" tanya Fatia membuat Elang mendongak.

Erlangga: Bad Fiance ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang