• Erlangga 27 •

10.1K 717 135
                                    

Ngaret banget huhu. Masih ada yang setia nungguin kah? Semoga ada ya❤

Chapter ini 2046 kata. So, jangan lupa dukungan berupa vote dan komennya.

 So, jangan lupa dukungan berupa vote dan komennya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Boleh deh." Final Meira sembari mengangguk, menyetujui ajakan Reta. "tapi... " lanjut Meira menggantungkan ucapannya membuat Reta menaikkan sebelah alisnya.

"Tapi?"

"Kalau rencana ini berhasil, Erlan tetap milik gue kan?" tanya Meira memastikan.

Reta terdiam sesaat sebelum akhirnya terkekeh, "Ya, asal Senja menghilang dari pandangan. Gue gak masalah Erlan jadi milik lo." ucap Reta.

Meira menyeringai, bohong kalau dia tidak menemukan kelicikan di mata Reta. Meira mengulurkan tangannya. "Deal?"

"Deal!" ucap Reta sembari menjabat tangan Meira.

***

Fatia menerima tupperware yang Senja berikan. Gadis itu tersenyum setelah sebelumnya meminum obat sebelum tidur.

"Tadi kalian jelajah?" tanya Senja membuat Fatia mengangguk. "pasti seru."

"Seru sih tapi capek, Ja. Gak papa lo gak ikut jelajah kan besok kita api unggun." balas Fatia tersenyum menatap sahabat nya. Malam ini mereka tidur berdua di satu tenda. Sebenarnya satu tenda seharusnya di isi oleh tiga orang tapi karena memang kedua nya tidak terlalu dekat dengan temen-temannya yang lain membuat mereka tidur berdua saja.

Senja menarik kedua sudut bibirnya, "Iya."

"Yaudah tidur yuk, gue ngantuk." ajak Fatia sembari membenahi bantal nya lalu membaringkan tubuhnya setelah itu memejamkan mata.

"Iya." ucap Senja lalu memeriksa handphone. Ada dua notifikasi yang masuk ke dalam handphone Senja. Yang pertama dari Fajar yang menanyakan keadaannya lalu Elang. Laki-laki itu mengirimi-nya pesan untuk menemui nya di dekat danau malam ini juga.

Senja mengerutkan keningnya merasa aneh. Menatap Fatia sebentar yang mungkin saja sudah bermimpi karena nafas nya yang terlihat teratur. Memutuskan untuk menemui Elang, Senja pelan-pelan membuka tenda lalu keluar.

Senja memeluk tubuhnya, meski sudah memakai jaket yang terbilang tebal tetap saja angin malam terasa menusuk tubuhnya. Mengusap kedua lengannya sambil memperhatikan keadaan. Sepi. Mungkin para siswa-siswi sudah terlelap karena lelah setelah tadi siang berjelajah.

Senja memelankan langkahnya saat merasakan ada seseorang yang mengikuti nya. Dengan cepat membalikkan badannya dan tapi dia tidak mendapatkan siapapun di belakang nya.

Menyala kan senter dari handphone nya lalu melanjutkan kembali langkah nya menuju Danau. Tidak terlalu jauh tapi juga tidak dekat dengan tempat perkemahan tapi tidak apa-apa kali aja Elang ingin membicarakan yang serius.

Erlangga: Bad Fiance ✓Where stories live. Discover now