• Erlangga 28 •

9.9K 707 68
                                    

Yuhuu update! Jangan lupa ramein ya biar cepet update❤

--------------------------------------

• Sakit, saat kamu tidak mempercayai-ku. •

--------------------------------------

--------------------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Makasih, Pak." ucap Senja lalu dengan berat hati keluar dari mobil Pak Bani. Di sepanjang perjalanan Senja terus memaksa Pak Bani untuk mendengarkan cerita nya namun tak di gubris oleh guru paruh baya itu membuat Senja menyerah.

Senja menghela nafas setelah mobil Pak Bani melaju begitu saja. Pukul menunjukkan jam setengah 3 pagi dini hari. Senja membalikkan badannya, membuka gerbang rumah lalu mendongak saat mendapati Fajar menunggui-nya di teras rumah.

Fajar terlihat menarik kedua sudut bibir nya untuk tersenyum meski Senja tau jika senyuman itu tidak sampai ke mata Kakak laki-laki nya. Terkesan di paksakan namun tak urung membuat Senja juga menciptakan senyuman dari bibirnya.

Fajar raih tubuh Senja untuk ia dekap. "jangan khawatir. Abang percaya sama kamu." bisik Fajar menenangkan.

Jujur, sebenarnya perasaan nya tidak enak setelah menerima telpon pemberitahuan dari Pak Bani tadi.

"Sekarang kamu tidur ya," ucap Fajar setelah melepaskan pelukannya. "Hari ini kamu istirahat dan Abang yang akan menemui Pak Bani. Abang percaya kamu gak sejahat itu untuk mencelakakan teman kamu sendiri." lanjut Fajar menenangkan.

Senja hanya bisa membalas perkataan Kakak nya dengan menerbitkan senyuman manis dengan mata sayu nya membuat Fajar menuntun adik nya ke dalam rumah.

***

Meira mendelik saat seseorang masuk ke dalam ruang rawat nya. Meira sudah berpikir jika dirinya tidak akan terselamatkan, mati membeku di dalam air danau yang sangat dingin malam itu. Meira raih handphone nya yang berada di atas nakas.

Untung nya setelah pingsan karena terlalu banyak air yang masuk, tidak lama itu ia di selamatkan dan itu membuatnya bersyukur karena hari ini pun ia bisa sadar dan memulihkan diri.

Reta menghampiri Meira yang memalingkan wajahnya setelah sebelumnya menutup pintu. Reta berani masuk begitu saja karena baru saja melihat kedua orang tua Meira keluar dari ruang rawat terlihat terburu-buru. Mungkin ada urusan mendadak.

"Gue gak akan basa-basi." ucap Reta begitu saja setelah diri nya duduk di kursi yang berada di sebelah kanan ranjang Meira.

"Oke, sebelumnya gue mau minta maaf karena udah ceburin lo ke danau." ujar Meira. "tapi ... Terlepas dari itu kita bisa buat Senja bener-bener hancur."

Reta menarik sudut bibirnya, sangat percaya diri bahwa Meira akan melupakan dirinya yang telah membuat Meira terbaring di ranjang Rumah Sakit setelah dirinya memberikan rencana yang sangat-sangat ia yakini akan membuat Meira kagum.

Erlangga: Bad Fiance ✓Where stories live. Discover now