• Erlangga 23 •

11K 833 225
                                    

Ss chapter favorit kamu. Tandai akun instagram hil.aaa_

Share cerita ERLANGGA ke seluruh sosial media yang kamu punya.

Terima kasih sudah mau menunggu cerita ini❤

PEMBUKAAN

PEMBUKAAN

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


"Iya, sekarang aku berangkat."

"Hati-hati." setelah itu sambungan telepon terputus.

Elang mengambil jam tangan di nakas lalu mengenakannya di pergelangan tangan kiri setelah itu mengambil tas lalu ia sampirkan di pundak kanannya.

Keluar dari kamar lalu dengan cepat menuruni undakan tangga namun langkahnya memelan saat netra nya menangkap Meira berada di meja makan bersama kedua orangtua nya.

Elang lupa jika kemarin gadis itu memang menginap di rumah nya. Elang mengabaikan ketiga orang yang tengah berbincang di meja makan. Melangkah begitu saja menuju pintu utama.

"Erlan!" panggilan dari pria dengan mata yang sama tajamnya dengan dirinya itu membuat Elang menghentikan langkahnya. "di mana sopan santun kamu?!"

Elang menghela nafas, membalikan badannya menghadap kepada Papa nya. "aku udah ada janji buat jemput Senja," ucap Elang datar.

"Di sini ada Meira. Jadi kamu berangkat bersama Meira." ucap Bimo membuat Elang menatap Meira.

"Enggak,"

"Berangkat bersama Meira atau Senja yang akan menanggung akibat nya, Erlan." ucap Bimo membuat Elang mengepalkan tangannya.

"Cepat duduk, Erlan." titah Bimo membuat tatapan Elang semakin menajam. "apa perlu Papa--" ucapan Bimo berhenti saat Elang melangkahkan kaki nya menghampiri meja makan lalu duduk di sebelah Meira.

"Mulai hari ini kamu jaga Meira di Sekolah, Erlan."

"Meira gak punya penyakit. Yang pantas aku jaga itu Senja." balas Elang.

"Erlan, Papa peringatkan kepada kamu. Turuti semua perintah Papa atau Senja yang akan menanggung semua nya." kembali. Bimo mengancam Elang dengan Senja. "ngerti kamu?" tanya Bimo dan tidak di tanggapi apapun oleh Elang.

Bimo lepas kacamata yang mengapit hidung nya, menghela nafas menatap Elang yang dengan berani nya menatap tepat di mata nya dengan tatapan tidak suka.

"Mau kemana kamu?" tanya Bimo saat Elang bangkit dari duduknya.

"Ambil kunci mobil,"

"Untuk apa?"

"Berangkat Sekolah."

"Bukannya kamu biasa memakai motor?" tanya Bimo lagi membuat Elang menghela nafas kasar.

Erlangga: Bad Fiance ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें