Chapter 32 - Shadow of daddy

106K 9.3K 547
                                    

Matanya mengerjap indah, baru saja buka mata, Jeck udah mau dibikin nangis sama istrinya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Matanya mengerjap indah, baru saja buka mata, Jeck udah mau dibikin nangis sama istrinya. Tangannya mencari cari tubuh perempuan itu, kemana sih dia?

"Ra," panggil Jeck lemes, ini sudah biasa terjadi.

Seperti anak kecil, saat bangun tidur suka nangis jika tak ada sang ibu disampingnya. Jeck juga gitu, jangankan tidur malam, tidur siang pun ia akan merengek apalagi kalau Zahra dipanggil gak nyaut nyaut, nyari sana sini gak ada. Bayi tua ini akan nangis keliling rumah.

"Coba kalo Jeck bangun selalu ada!" omelnya sendiri, ia mengucek kedua matanya, sebenarnya mau nangis tapi Jeck coba tahan.

Dengan gontai Jeck berjalan menuruni tangga terus saja memanggil manggil nama Zahra, didapur. Gak ada, diruang tengah gak ada, semua kamar udah dicek.

Mata Jeck udah tak tahan lagi, "ZAHRA KEMANAA???!" pekiknya kencang, berharap Zahra datang memeluknya saat ini juga.

Tapi nihil, "JECK GAK SUKA YA ZAHRA PERGI PERGI!"

Ya Tuhan, dia benar benar seperti bayi baru bangun tidur yang menangis mencari ibunya.

Ah iya, Jeck baru ingat sesuatu. Satu tempat yang belum dia lihat, di ruang pool biasanya kalau gak ada kerjaan Zahra ada disana.

"Tuh kan, bener!" Jeck menghentakkan kaki nya kesal, menyusul Zahra yang sedang santai menenggelamkan kakinya.

"Eh, sayang, udah bangun?"

"Zahra tuh jahat banget sih, Jeck kan udah bilang jangan pergi pergi kalo Jeck lagi bobo! jangan kemana mana dulu sebelum Jeck bangun! kebiasaan banget sih, Jeck kan jadi nangis nih, buang buang air mata, lain kali jangan gitu lagi!"

Zahra tertawa lepas mendengar ocehan Jeck, ia dipukul berapa kali menggunakan boneka yang Jeck peluk dari tadi.

"Abisnya Jeck lama banget bangunnya, Zahra kan bosen dikamar terus!"

"Kan bisa bangunin!" jawab Jeck tak mau kalah berdebat.

"Nanti malah nangis kalo dibangunin,"

"Lebih nangis kalo gak ada Zahra!"

Zahra mengalah, iya hanya berdehem.

"Jadi pengen berenang,"

"Yaudah berenang aja,"

"Sebentar Jeck ambil pelampung dulu,"

"Ngapain pake pelampung? rendah kok,"

✔ My Autism Husband (terbit)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora