Chapter 25 - I'm Willing, Ra.

87.9K 9.4K 2.1K
                                    

Tak ada yang bisa dibanggain sedikit pun oleh Jeck, tak ada yang seru selama dua belas hari ini, dan lagi pula tak ada lagi tempat mendengarkan ocehan dirinya- orang tuanya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Tak ada yang bisa dibanggain sedikit pun oleh Jeck, tak ada yang seru selama dua belas hari ini, dan lagi pula tak ada lagi tempat mendengarkan ocehan dirinya- orang tuanya.

Jeck tak berbicara dari tadi, bukan karna ngambek, kesal, atau karna permintaannya yang tak terpenuhi. Bukan.

Dia cuma bosan, holiday macam apa ini? tak ada moment apapun yang membuatnya tertawa lepas.

Sekarang mereka sudah sampai dirumah, biasanya abis pulang holiday Jeck pasti melihat hasil potretan semasa liburan, sekarang tak lagi. Jeck langsung melemaskan tubuhnya diatas kursi, membuka sweeter nya.

"Mau makan apa?"

Cih! Jeck rasanya ingin bilang saat ini juga,
' you are a boring person, Celine!'

Pertanyaannya itu itu terus, melayani Jeck seperti seorang tuan dan maid, bukan suami istri.

Tak ada sama sekali yang lucu kalau sama Celine, tak ada kehebohan padahal Jeck suka kalau heboh heboh, dia suka keributan yang tak menyakitkan.

Jeck menggeleng malas, dan dalam hatinya sudah tau Celine akan menjawab apa.

"Ntar sakit loh," tuh kan bener, Jeck sedikit menyegir, ini seperti tebak tebakan, tapi dijawab didalam hati. Dan benar saja, ia seperti menjawab banyak teka teki.

"Enggak," jawabnya singkat, dalam hatinya terus menebak kata kata yang akan diucapkan Celine. Pasti suruh mandi.

"Yaudah mandi sana," Jeck tertawa geli sekarang, Celine heran.

"Kenapa?"

"Gak kok, Jeck gapapa, hehe.." Jeck beranjak dari kursi lalu sedikit berlari menuju kamarnya.

Celine terdiam sekarang, Celine tau Jeck sama sekali tak menikmati liburannya, bukan liburan. Itu tak pantas disebut liburan.

Memang, tak ada yang seru, ini juga bukan mau Celine, salju tiba tiba melanda dan membuat banyak wisata tutup disana.

Tak ada kenangan apapun yang diukir selama dua belas hari ini.

Ada, tapi menyakitkan, like omongan Jeck yang pedas, dan ingatan Jeck tentang Zahra diucapkan tepat didepan dirinya. Siapa sebenarnya yang egois disini, siapa yang harus mengalah. ntahlah.

Celine mau Jeck bahagia, tapi bukan sama orang lain, kayak lagu armada,hehe•_•
Tapi sama dirinya, pokoknya sama Celine, bukan sama orang lain apalagi sama Zahra.

Tapi melihat Jeck seperti itu membuat hati Celine terkikis, walaupun tak ngomong langsung tapi bisa tampak jelas dari wajahnya kalau dia bosan sama Celine, ingin bilang tapi takut. Celine tau itu.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
✔ My Autism Husband (terbit)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora