Chapter 9 - Bad Memory

113K 12.3K 2.3K
                                    

"Kakak!!" gadis kecil berumur 5 tahun itu menjerit ketakutan, menutup kedua telinganya, memukul kepala nya sendiri dengan keras

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kakak!!" gadis kecil berumur 5 tahun itu menjerit ketakutan, menutup kedua telinganya, memukul kepala nya sendiri dengan keras.

"Kakak tolongin Zea," ia menjatuhkan tubuhnya pasrah.

"Kakak!!"

"Zea!" Zahra meringis melihat adiknya yang menangis ketakutan dengan berbagai kendaraan disekitarnya, seperti tak ada siapapun yang perduli disana.

Zahra terlalu takut dengan situasi ini, dirinya pun tak berani untuk melangkah maju menyelamatkan adiknya.

"Kak...

Brukk!

"ZEANNA!!" Zahra menutup matanya ngeri, terdiam kaku melihat adiknya yang kini bersimbah darah.

🍂🍂

"Kamu tau kenapa om dan tante percaya kamu bisa menjaga Jeck?"

Zahra menggeleng pelan.

"Kamu itu punya sifat penyayang dan sabar,"

"Darimana om dan tante tau?"

"Om bisa liat bagaimana cara kamu menjaga almarhumah Zea dulu.."

Gadis itu menelan ludahnya sangking gugupnya ia sekarang, lalu menunduk dan tak bisa menahan air matanya.

Mengingat kejadian 2 tahun yang lalu, dimana Zahra lalai menjaga adiknya yang mengidap autis itu.

"Zahra sayang banget sama Zeanna yang sama seperti Jeck, dan kami yakin, Zahra bakal menjaga Jeck seperti Zahra menjaga Zea,"

"Zahra gak bisa jaga Zea.." Zahra menunduk lesu.

"Ra, mama sama papa setuju kamu jaga Jeck, karna mama sama papa pernah tau gimana rasanya punya anak keterbatasan kaya Jeck, mama tuh gak tega ngeliat mereka, mereka punya hak buat dicintai, kamu bisa jaga almarhumah Zeanna, InsyaAllah kamu bisa jaga Jeck, bukannya mama mau ngerusak masa depan kamu tapi mama yakin itu akan jadi ladang pahala untuk kamu makanya mama setuju dengan perjodohan ini, mau ya Ra?"

🍭

Jeck merebahkan tubuhnya, melihat Zahra dengan malas. Tak seperti biasanya, Zahra pun merasa aneh dengan sikap Jeck seperti ini.

Jeck mulai memainkan kubik kesayangannya, berusaha tak mengubris Zahra yang mulai jahil dengan sedikit menyenggol tangan Jeck agar membuyarkan konsentrasi Jeck yang sedang fokus memainkan kubik nya itu.

✔ My Autism Husband (terbit)Where stories live. Discover now