Chapter 12 - Zahra Baik atau Jahat?

106K 11.3K 1.3K
                                    

⚠️ Mengandung kata-kata kasar!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ Mengandung kata-kata kasar!

"Jeck sayang Zahra,"

"Udah ya, Jeck! Celine gak mau Jeck sebut nama dia!"

Jeck menatap Celine tajam, Celine bergidik ngeri, tak pernah sebelumnya Jeck menatapnya dengan tatapan marah seperti ini. Kalau marah pun, cuma main main dan akhirnya nangis, tapi kali ini beda, Jeck kesal.

"Kenapa Jeck dipisahin sama Zahra? Jeck sayang Zahra kok," ucapnya tegas.

Celine menghelakan nafas beratnya, bagaimana bisa pria penderita 'autis' ini berbicara layaknya orang normal pada umumnya?

Serius, tegas, bahkan membuat gadis dihadapannya ini menunduk takut.

"Udah, nanti Jeck nangis,"

"Jeck gak nangis, Jeck serius," Celine bahkan sampai benar benar susah untuk mengambil nafas sekarang.

"Jeck gak inget? Jeck pernah dimaki maki didepan banyak orang?" Celine mencoba mengingatkan Jeck tentang kejadian memalukan beberapa bulan lalu itu.

Jeck malah meringis, memukul kepalanya sendiri, perlahan.. ia terisak.

Celine mencoba melepaskan tangan Jeck agar berhenti memukul mukul kepalanya sendiri, "Udah ya..." Celine menenangkan.

"Mami..."

"Celine telpon mami Jeck dulu ya?"

Jeck hanya mengangguk.

Tak ada yang tau pikiran Jeck saat ini, entah kenapa saat ia teringat Zahra, yang ada dibenaknya hanya kenangan kenangan manis nya bersama gadis itu.

Kenangan saat ia liburan, kenangan disaat Zahra memeluk Jeck dan mencoba menenangkannya, makanya Jeck selalu bilang 'Zahra baik..' 'Zahra sayang sama Jeck,' 'Zahra gak jahat kok,' namun Celine membuyarkan pikirannya, mengingatkan Jeck pada kelakuan buruk Zahra padanya.

Jeck gak tau, Jeck bingung.

🍭

Lama lama Zahra mengantuk, sudah tiga jam lebih ada didalam perpustakaan ini, mengerjakan tugas yang bertumpuk tumpuk. Kepalanya mulai sakit, "Udah deh!" ia menggerutu sendiri, sambil beranjak dan mengemas bukunya.

Zahra menyandarkan tubuhnya sejenak, mengambil hp nya, melihat notifikasi grup kelasnya.

Tugas lagi.

"Iss!" Zahra menggebrak meja kencang, bule bule Rusia yang ada disana menatapnya sinis.

"Cih, baperan.." ucapnya pelan.

Zahra memutuskan untuk mengerjakan tugas yang barusan diberi itu besok, hari ini badannya sudah mengaung untuk direbahkan, Zahra gadis yang pintar, dia suka belajar, tapi akhir akhir ini ada yang tak beres dengan dirinya, pikirannya kemana mana, kadang saat belajar pun, Zahra suka tak konsen.

✔ My Autism Husband (terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang