✔ My Autism Husband (terbit)

Chapter 4 - Malam Damai

"Mami..." Jeck menyenderkan kepalanya di pundak Anetha, mami nya. sudah lama Jecki tidak seperti ini, Jeck tak tau apa yang dia rasakan saat ini, bingung. Jeck ingin cerita tapi tak tau cara menyusun kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan isi hatinya sekarang, Jeck hanya ingin menangis sekarang.

"Hey, honey... kenapa sayang?" Anetha mengusap rambut anaknya yang pirang itu, Jeck menatap mami nya lirih, Anetha bisa melihat anaknya sedang sedih sekarang.

Jeck hanya menangis, tapi tangisnya saat ini berbeda, tangis lebih menyakitkan, bagaimanapun Anetha tau apapun tentang Jeck, jika Jeck hanya ingin mencari perhatiannya atau mau makan, Jeck menangis merengek layaknya anak kecil, tapi saat ini, tangis Jeck lebih dewasa, lebih mengungkapkan hal yang menyakitkan dari biasanya.

Anetha tau, Jeck menahan sesuatu.

"Jeck.. anak baik, udah besar ya," Anetha tersenyum lirih.

"Zahra...

Tuhan, tolong Jeck, ini terlalu sakit untuk ditahan tapi Jeck gak bisa buat ngungkapin semuanya..

"Zahra? kenapa istri kamu?"

"Zahra... itu.." Jeck gak bisa, Jeck gak kuat untuk cerita apa yang dia rasakan, Anetha yang biasanya tempat ia mengadu, tempat ia bermanja, tempat ia menangis sekuat-kuatnya. Tidak untuk saat ini, bahkan untuk menangis saja Jeck merasa tak kuat.

"Dia.." Jeck hanya menangis dipundak mami nya, Anetha hanya bisa menahan kepedihan ini, Anetha bisa merasakan apa yang Jeck rasakan sekarang, tapi tak tau sebabnya.

"Mami!" perempuan cantik itu berjalan lebih cepat dari biasanya, dari ambang pintu tak segan ia langsung duduk disamping Jeck yang saat ini menangis di pundak Anetha.

"Jeck, kenapa?" tanya Zahra, sok perduli.

"Mami gak tau Ra, tiba-tiba dia pulang sendiri tadi kesini, nahan tangis."

Zahra menahan geram.

"Jeck, kita pulang ya.. aku khawatir tadi gak ada kamu dirumah, kalau kamu kangen mami, kan bisa bilang aku, aku bisa anter..."

"Memangnya kamu kemana Zahra?"

Zahra terdiam, pertanyaan itu membuatnya sedikit takut.

"Kamu kenapa ninggalin Jeck sendirian dirumah?"

"Zahra tadi kerumah temen bentar , mau ambil tugas kuliah, Jeck nya tadi... tidur." jawab Zahra, bohong.

Zahra bohong mami, gak seperti itu tadi.. Jeck gak bobo tadi siang, Jeck ngajak Zahra main guru guru-an, terus Zahra ninggalin Jeck sama orang lain.. mami..

"Oh gitu.. yasudah, Jeck, kamu mau pulang?"

"Iya, ayo.. pulang, sayang.."

Jeck mengangkat wajahnya, menatap Zahra tajam, lalu menggeleng kuat.

"Gak!"

"Loh, ayo... aku udah masak nasi goreng kesukaan kamu loh,"

"Gak!" Jeck kembali menangis, memeluk Anetha kuat, Anetha benar-benar bingung saat ini, Jeck sangat ketakutan.

"Yasudah, Zahra... Jeck tidur sini aja untuk malam ini,"

Zahra mengangguk pelan.

"Mungkin Jeck lagi kangen mami, ya?"

Anetha tersenyun ramah, lalu mengangguk.. "ya.."

🍭

Malam ini benar-benar malam yang damai bagi Jeck, gak ada omelan Zahra yang membuat Jeck pusing, gak ada bentakan Zahra yang buat Jeck nangis, yang ada malam ini.. hanya pelukan Anetha, sampai kapan pun pelukan mami nya adalah pelukan kedamaian, pelukan yang melunturkan semua beban pikiran Jeck, walaupun sebenarnya Jeck saja tidak tau apa yang terjadi pada dirinya.

Tapi Jeck tau, perlakuan Zahra dan perkataannya itu hal yang menyakitkan, buktinya, hati Jeck sakit.

Kata Autis, masih terbayang bayang di pikiran Jecki, sampai saat ini. Jeck masih belum paham betul arti kata itu, tapi kata itu membuat hatinya sakit, tapi.. kata autis itu yang terlontar dari mulut Zahra, istrinya sendiri. rasanya sangat sakit.. lebih sakit dari hinaan yang diterimanya oleh orang lain.

Perlahan namun pasti, Jeck memejamkan matanya, terlelap dipelukan mami nya, nyaman. berharap sesak dan sakit di dadanya itu, terbang terbawa angin malam.

_____

Follow ig
@ jeckiwillian
@ arrstory05
@ bellawillian2