[sudah terbit dan tersedia di gramedia]
📌 DIBACA SAMPE HABIS DULU YA BARU NGASIH KESIMPULAN 😁
i'm sorry that i'm different from you guys, i was born autistic
⚠️ this story written only by qtherroine- in wattpad
finish : desember 2020
rank :
#1 in...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
⚠️Part ini banyak kata kata kasar
Zahra tau dia labil, pikirannya belum dewasa, hati nya masih terlalu polos.
"Daf!" Zahra melemparkan bantalnya ke sepupu absurd nya ini yang dari tadi asik mendengarkan lagu-lagu lama.
Katanya sih, nostalgia.
"Woi curut ancol!" sekali lagi Zahra melemparkan bantalnya.
"Apaan sih?!"
"Lo jangan berisik dikamar gue!"
"Gue cuma dengerin lagu doang!"
"Diluar sono jangan disini, lagu-lagu lo jadul semua!"
"Eh, gue tuh lagi nostalgia zaman-zaman gue masih suka manjat pohon kelapa sama temen- temen gue!"
"Ya lo kan anak kebon, makanya lo suka bayangin yang begituan!"
Bacotan demi bacotan terlontar, sampai akhirnya pintu kamar terbuka, gadis kecil berumur lima tahun membuka mulut imutnya, tapi jangan salah.
Suaranya ini menggelegar, sampai-sampai oma Daffa yang udah tua dan pendengarannya sudah berkurang aja, pas denger suara ni anak langsung bisa denger jelas tanpa di ulang berkali kali.
"KAK ZAHLA SAMA KAK DAFFA BELISIK!"
"Cacaaaa suaranya dikecilin ya sayang..." Zahra mencoba bersikap lembut.
"MAKANYA JANGAN BELISIK! CACA MAU MAEEN!"
Caca langsung menutup pintu kamar Zahra kuat, "Tuh tante Nana ngidam apaan sih pas hamil lo berdua,hah?"
Daffa diam.
Zahra lama-lama enek ngeliat sepupu nya ini yang dari tadi ngeganggu dengan lagu-lagu nya yang jadul itu.
Zahra mencoba tak mengubris, bayangan momen Jeck nikah sama Celine masih ada di otaknya.
Ini lagi yang selalu ia pikirkan.
Padahal Zahra udah usaha buat lupain momen itu, tapi tetap aja. "Kenapaa mereka uwu banget sih!!!"
"Lu kenapa, jendes?!"
"APA LO BILANG?"
"Jendes!"
"ANJIR! PERGI LO DARI RUMAH GUE!!! SEPUPU LAKNAT!!!!!"
