Part 21

15K 689 16
                                    

Senyum tak pernah luntur dari bibir Arkan, ia akan menjemput anak dan pujaan hatinya untuk menemui sang mama. Semoga dengan cara inilah mama nya akan merestui ia dengan Bella.

Arkan memarkirkan mobilnya di parkiran kafe Marissa. Ia merapikan dulu penampilannya sebelum bertemu dengan Bella. "Ganteng banget gue. Pantesan Bella tegila-gila sama gue. Eh, kebalik. Gapapalah yang penting doi suka" Pedenya.

Setelah di rasa cukup, ia kemudian keluar dari mobil untuk menemui sang pujaan.

"Ngapain lo disini?" Celetuk Marissa ketika ia masuk ke kafe

"Kepo aja lu kek dora." Balasnya

"Ck. Pasti mau ketemu Bella, kan?" Tebaknya

"Tau aja lo. Bella mana?" Tanya Arkan sambil mendudukan bokong nya di kursi dekat Rissa

"Lagi siap-siap. Bentar lagi juga keluar. Mau lo ajak kemana?"

Arkan tersenyum tipis. "Mau gue ajak ketemu nyokap gue"

"Mau lo ajak ke Milan?" Tanya Rissa acuh

"Gak lah. Mumpung nyokap ada disisni, sekalian aja gue kenalin, siapa tahukan bisa luluh kalo ketemu langsung." Jelas Arkan

Rissa membelalakan mata nya tak percaya. Ia kira Arkan bercanda tentang membawa Bella bertemu mamanya. Dan juga, kapan mama Arkan kesini? Tristan pasti tahu keberadaan mama sahabat nya itu. Mereka sudah akrab sedari Tristan dan Arkan kecil. Dan juga Kenapa suaminya itu tidak bercerita pada nya. Hahh. Ia akan marah pada suaminya itu.

"Serius nyokap lo disini?"

Arkan hanya mengangguk.

"Bella tahu?" Tanya Risaa lagi

"Belum" Jawab Arkan sambil menggeleng

"Gila. Lo mau ajak Bella ketemu nyokap lo, sedangkan Bella nya gak tahu? Gue nggak mau ya, sampe Bella sakit hati lagi karena lo." Ujar Marissa ketus

"Hahh. Gue juga berharap semoga nyokap gue bisa terima Bella"

Tak lama kemudian, sepasang ibu dan anak itu keluar sambil berpegangan tangan.

"Hallo ganteng" Sapa Arkan pada Ion

"Hallo juga om ganteng" Balas Ion lucu

"Udah lama nunggu, Kan?" Tanya Bella

Arkan menggeleng. "Gak kok. Baru aja " Ucap Arkan sambil tersenyum

Bella mengangguk. Kemudian mengalihkan pandangan nya pada Marissa.

"Loh Riss. Belum pulang?" Tanya nya

"Tristan belum jemput. Padahal tadi katanya udah otw" Ucap Rissa cemberut

"Mau aku tungguin gak?" Tanya Bella

"Gausah. Paling bentar lagi juga Tristan nyampe. Lagian nanti kamu telat lagi ketemu camer nya" Jawab Rissa keceplosan

Bella mengernyitkan keningnya. "Camer apa?" Tanya Bella bingung

"Eeh enggak. itu emm_" Jawab Rissa bingung sambil melirik Arkan.

"Aku mau ajak kamu ketemu mama aku" Ujar Arkan memotong ucapan Rissa

***

Bella duduk termenung dikursi penumpang samping Arkan, dengan Ion di panngkuannya. Ia bingung bagaimana nanti ketika bertemu dengan mama Arkan. Bayangan dulu ketika ia menikah dengan Rio terlintas dikepalanya. Bagaimana perlakuan mantan mertuanya itu dulu yang tak menyukainya. Ia tidak ingin itu sampai terjadi lagi di kehidupannya.

Melihat Bella melamun, Arkan segera mencairkan suasana. Ia tahu apa yang sedang Bella fikirkan.

"Bell" Panggil Arkan sambil menyentuh tangan Bella.

"Ya" Jawabnya

Arkan menepikan mobilnya dipinggir jalan. Kemudian Arkan menggengam sebelah tangan Bella, lalu menatapnya dalam.

"Kamu gak usah fikirin apa-apa. Semuanya akan baik-baik aja, kok. Aku janji sama kamu, aku akan berada di samping kamu apapun yang terjadi"

***

Arkan memarkirkan mobilnya di halaman rumahnya. Bahkan itu tidak bisa dikatakan seperti rumah biasa. Besar, luas, dan megah. Seperti istana saja. Fikir Bella

"Everything will be allright" Ucap Arkan sambil mengusap lembut bahu Bella sebelum keluar dari mobil.

Kemudian mereka mulai memasuki rumah mewah itu. Dengan Ion yang berada di gendongan Arkan.

"Bentar ya, aku panggilin dulu mama" Ucap Arkan pada Bella yang tampak gugup, sambil mendudukan Ion pada sofa miliknya. Kemudian melenggang pergi.

Tak lama kemudian Arkan datang dengan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.

"Kamu...?" Ujar nya tak percaya

Bersambung..

🍒🍒🍒

   ⤵

Arabella Delio's (COMPLETE)Where stories live. Discover now