Part 15

15.5K 665 9
                                    

Marissa pun menolehkan pandangan nya pada Bella.

"Kenapa, Bell?"

"Ehh engga. Ini.. Eungg.."Jawab Bella bingung. Sebenarnya ia ingin menanyakan sesuatu pada Marissa. Tapi ia bingung bagainama cara menanyakan nya.

"Kenapa sih Bell, kalo mau ngomong, ngomong aja kali. Gausah gugup gitu, kaya mau nyatain cinta aja. Haha" Ucap Marissa  menggoda Bella

"Sebenarnya..."

***

"Sebenernya aku mau nanya,  kok Arkan gak pernah keliatan lagi?" Tanya Bella sambil menghindari tatapan mata Marissa.

Sedangkan Marissa menatap curiga Bella.  Ada apa dengan sahabat nya ini tiba-tiba menanyakan Arkan. Akh jangan-jangan udah terjadi sesuatu sama mereka.

"Ngapain kamu nanyain Arkan?, hayoo." Tanya Marissa menggoda

"Ihh. Apasi. Bukan aku yang nanyain,  tapi Ion" Balas Bella

"Ion apa mama nya?" Ledek Marissa

"Ihh yaudah kalo kamu gak jawab. Aku keluar dulu" Ucap Bella sembari membalikan badan nya

"Ehh. Iya-iya baperan amat si, kaya yang bener aja." Ucap Marissa yang membuat Bella melototkan matanya

"Yang aku tahu sih, katanya dia mau pulang dulu ke Spanyol. Apa gimana yah lupa. Soalnya aku gak terlalu dengerin yang mereka omongin." Jelas Marissa yang membuat Bella menganggukan kepalanya.

"Yaudah kalo gitu aku balik kerja lagi" Ucap Bella sambil keluar dari ruangan Marissa

"Bilang aja dia yang nyariin, eh malah nuduh Ion segala. Gengsi sih." Dumel Marissa.

***

Arkan sudah sampai sejak dua hari yang lalu. Ia sebenarnya sangat ingin menemui Bella sama Ion. Tapi nanti setelah urusan dengan orang tua nya selesai.

Sekarang ia sedang berada di kantor. Berkutat dengan dokumen-dokumen yang beberapa hari kemarin ia tinggalkan. Sebenarnya ia datang ke kantornya hanya ketika ada pertemuan penting atau pekerjaan yang tak bisa diwakilkan. Namun ketika ia ada jadwal pemotretan ia tak pernah melewatkanya.

Bukan ia tak bertanggung jawab. Ia hanya menyalurkan hobi nya di masa lajang nya. Mungkin nanti ketika ia sudah menikah ia akan berhenti dari pekerjaan nya itu sebagai model dan fokus pada perusahaan yang ia dirikan. Ya, mungkin.

Tring

Dimana lo?

Itulah pesan yang dikirim oleh Tristan. Sebenarnya ia belum memberitahu Tristan tentang kepulangan nya. Ia juga belum bercerita tentang bagaimana pertemuan dengan orang tua nya.

Dikantor gue. Sini lo!!

Send

Sibuk gue.

Sibuk apaan lo. Jam makan siang ini.

Send

Setelah setengah jam kemudian Tristan datang.

"Kemana aja lo?" Tanya Tristan ketika masuk keruangan Arkan

"Hahh. Bingung gue" Ujar Arkan sambil memijat pelipisnya.

"Kenapa lagi sih. Ortu lo?"

"Ya emang apa lagi. Secara ya, orang tua gue tuh kekeh banget buat ngejodohin gue. Yaudah gue ancem balik aja." Ujar Arkan

"Ancam gimana maksud lo?" Tanya Tristan penasaran

Dan mengalirlah cerita yang terjadi antara Arkan dan orang tuanya.

Tristan mengangguk-anggukan kepala nya. "Kali-kali lah orang tua lo harus di gituin. Tapi gapapa sih kalo di jodohin juga. Gue juga kan ujung-ujung cinta sama Rissa"

"Ya lo kan bukan ujung-ujung nya itu namanya. Emang lo nya aja yang udah suka duluan ama Rissa. Lo juga kan yang minta dijodohin ke ortu lo. Gimana sih" Ujar Arkan sebal. sambil melempar balpoint pada Tristan

"Hehe. Iya juga yah" Ucap Tristan cengengesan

***

Sedangkan disisi lain..

"Aku harus ketemu kamu sama anak kita lagi, Bell. Harus!" Ucapnya penuh ambisi

Bersambung..

🍒🍒🍒

Biarpun gaje tetep Voment nya ya!!!

    ⤵

Arabella Delio's (COMPLETE)Where stories live. Discover now