Part 16

14.6K 697 9
                                    

Seminggu kemudian..

"Ke alamat ini ya pak" Ucap seorang wanita paruhbaya pada sopir taxi di depan nya.

"Baik bu"

Citt

"Kenapa pak?" Tanya wanita itu

"Sebentar bu, saya cek dulu" Ucap sopir taxi itu sambil keluar dari mobil.

"Waduhh. Maaf bu, ban nya bocor, bengkel nya juga jauh dari sini. Ibu gak papa kan cari taxi lain?" Ujar sopir tak enak

"Yaudalah saya turun disini aja. Mobil jelek gini masih di pake" Cibir wanita itu yang masih didengar sang supir. Kemudian berlalu

"Ckck. Dasar orang kaya, ngomong nya pedes bener."

***

"Mama, nanti Ion main kelumah Gio, boleh dak?" Tanya Ion pada Bella

"Boleh dong_"

Bruk

Perkataan Bella terpotong ketika seseorang menabrak bahu nya.

"Mama dak papa?" Tanya Ion khawatir

"Mama gak papa sayang" Ucap Bella sambil berdiri

"Copet! Tolong! Tas saya " Teriak wanita paruh baya yang terlihat masih cantik itu berlari kearah Bella.

"Tolong saya. Tas saya di copet, saya mau ketemu anak saya. Ada alamat anak saya disana"  Ujar wanita paruh baya itu panik.

"Tenang dulu bu, saya akan coba kejar copet nya" Ujar Bella lalu mengalihkan pandangan nya pada Ion.

"Ion. Ion tunggu dulu disini yah sebentar. Bu, saya titip anak saya dulu ya, bu. Saya percaya sama ibu" Ujar Bella kemudian berlari

Wanita paruhbaya itu mengalihkan pandangannya pada anak kecil didepannya.

"Hallo sayang, nama kamu siapa? Kamu ganteng banget sih" Ucap wanita itu gemas

"Ion tante" Balas Ion sambil tersenyum

"Nenek dong bukan tante. Kan nenek udah tua" Ujar wanita itu yang membuat Ion tersenyum

"Yaudah yuk kita duduk dulu." Ujarnya sambil menggandeng tangan Ion ke halte yang tak jauh dari sana

"Kamu mau kemana sama ibu kamu, sayang?" Tanya wanita itu

"Ion cama mama mau kelja, nek" Ujar Ion dengan lucunya yang membuat wanita paruh baya itu gemas.

"Kamu lucu banget sih. Nenek juga pengen punya cucu. Tapi anak nenek belum manikah. Ion mau gak jadi cucu nenek?"

"Mau nek, mau. Soalnya Ion uga dak punya nenek." Ujarnya antusias

"Emang nenek Ion kemana?"

Belum sempat Ion menjawab, Bella datang sambil membawa tas wanita paruh baya itu.

"Ini bu, tas nya. Periksa dulu takut nya ada barang yang hilang" Ujar Bella sambil menyerahkan tas nya

"Makasih nak. Kamu baik banget sudah tolongin saya." Ujar wanita itu sambil memegang tangan Bella

"Sama-sama bu. Oh ya, memang nya ibu mau kemana? Barangkali aja saya tahu alamatnya". Tanya Bella sambil tersenyum

"Ibu mau ketemu sama anak ibu, ini alamatnya, kamu tahu?" Ucap nya sambil memberikan secarik kertas yang berisikan alamat.

Bella melihat alamat itu dengan seksama.

"Saya tahu bu, tapi tidak tahu betul alamat lengkapnya dimana, coba ibu naik taxi saja atau ibu telepon dulu anak ibu." Jelas Bella

"Saya udah hubungin anak saya, tapi gak diangkat. Pasti anak itu masih tidur. Gitu tuh mentang-mentang belum punya istri, belum ada yang ngurusin." Bella hanya tersenyum kikuk mendengar gerutuan wanita itu

"Gimana kalo kamu antar saya kerumah anak saya. Itupun kalo kamu nggak keberatan." Ucap wanita itu

"Nggak kok bu, saya gak keberatan" Ucap Bella

"Mama, kita dak kelja?" Tanya Ion

Ahh. Saking panik nya, Bella sampai lupa pada anak nya. Bella tersenyum kemudian menjawab. "Gak kok, kita kerja tapi agak siangan"

"Gak papa, kamu kerja aja saya bisa sendiri kok. Makasih ya, udah tolongin saya." Ujar wanita itu

"Gapapa kok, saya bisa anterin ibu dulu kemudian pergi kerja." Balas Bella tersenyum

"Makasih ya nak, kamu baik sekali. Andai saja anak saya dapat istri kayak kamu, sudah cantik baik lagi. Beruntung suami kamu bisa dapetin istri kaya kamu." Ujar wanita itu yang membuat Bella tersenyum paksa.

"Mari bu, saya antar"

Bersambung..

🍒🍒🍒


    ⤵

Arabella Delio's (COMPLETE)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant