Part 1

31.3K 1.2K 59
                                    

Bella menghentikan kegiatannya yang sedang menyapu halaman rumahnya ketika melihat sebuah mobil masuk ke pekarangan rumahnya.

Kemudian Bella tersenyum ketika melihat orang yang turun dari mobil tersebut.

"Mama apa kabar?" ucap Bella sambil mengambil tangan Belinda, hendak salim.

"Apaan kamu pegang-pegang!" sinis Belinda sambil menepis lengan Bella.

"Mana Rio?" Tanya nya

Bella tak tahu harus menjawab apa pada mertua nya ini. Rio, suaminya itu sudah beberapa hari ini tak pulang, juga tak bisa dihubungi.

"M-mas Rio belum pulang mah, masih kerja" ujar Bella terbata

"Istri macam apa kamu, suami gak kerja kok gak tahu. Jadi istri kok gak berguna banget!" maki Belinda dengan nada sinisnya. Karena sebelum kesini, ia sempat mendatangi kantor anak nya itu, yang ia kira sedang bekerja. Tapi ternyata anak nya itu malah membolos. jadi ia mencoba menyusul kerumah anaknya itu.

Bella mencoba bersabar mengahadapi mertuanya ini. Bagaimana pun Belinda ini adalah orang tua suaminya, mertuanya juga.

"Masuk dulu mah, biar Bella buatkan minum." ucap Bella dengan sopan, tak lupa dengan senyumnya.

"Gak sudi!" ujarnya sambil melengos pergi

Bella menghela nafasnya sejenak ketika melihat mertuanya itu telah pergi dari pekarangan rumahnya. Setiap mertuanya itu mengunjunginya pasti akan ada hal yang tak mengenakan nantinya.

Entah itu menyuruh Rio untuk menceraikannya, atau menyuruh Rio untuk menikah lagi dengan perempuan yang sepadan dengan nya. Bella hanya berharap suaminya itu tak akan menuruti ucapan orang tuanya. Bukan ia menyuruh suaminya itu tak berbakti pada orang tuanya, hanya saja ia tak ingin hal itu sampai terjadi. Apalagi ada anak nya dengan Rio. Ia tak ingin anak nya merasakan permasalahan dari keluarganya.

Sebenarnya, Bella dan Rio menikah dengan tanpa restu orang tuanya. Rio yang saat itu sangat kagum dengan kecerdasan yang dimiliki Bella, diam-diam ia mengamati kehidupan Bella. Rio juga tahu permasalahan yang dialami Bella dan keluarganya.

Hingga perasaan yang tak biasa itu muncul mengusik Rio.

Perasaan ingin melindungi Bella dari apapun, juga perasaan asing yang baru pertama kali Rio rasakan. Falling in love maybe.

Rio mulai menunjukan keseriusannya pada Bella. Ia memberikan perhatian-perhatian kecil pada Bella.

Hal-hal yang sedari dulu yang tak pernah Bella dapatkan dari keluarganya. Ia dapatkan dari Rio. Dulu, ia tinggal bersama keluarga yang bisa dibilang kaya. Namun ia tak pernah diperlakukan layak oleh keluarganya itu setelah sang nenek meninggal.

Bella yang saat itu berusia lima belas tahun akhirnya paham, mengapa ia diperlakukan tak adil oleh keluarganya, ternyata ia hanya anak yang sewaktu bayi ditemukan oleh sang nenek.

Bella yang mengetahui bahwa mereka bukan keluarga kandungnya pun mencoba untuk memulai kehidupannya sendiri tanpa keluarganya. Keluarga nya pun tak melarang Bella pergi, karena itu yang mereka ingin kan sedari dulu.

Hingga ketika hari dimana mereka merayakan kelulusan, Rio mengajak Bella menikah dengannya. Walaupun Bella memeiliki rasa yang sama seperti Rio, Bella merasa tak pantas bila harus bersanding dengan Rio yang seorang pewaris tunggal Gavino's Corp. Namun akhirnya Bella luluh juga setelah melihat keseriusan Rio. Rio yang saat itu sangat mencintai Bella, nekat menikahinya tanpa restu dari keluarganya. Hingga sang keluarga tau ia menikahi perempuan dari kalangan bawah, yang tak jelas asal usulnya. Keluarga nya melarang keras ia menafkahinya dari kekayaan milik keluarga Gavino. Padahal Rio yang meneruskan perusahan ayahnya yang kini Rio pun sudah menjadi seorang CEO di Ganvino's Corp.

***


"Ma, mama kenapa datang kerumah Rio sih, Rio bisa selesain masalah ini sendiri." Ucap Rio dengan nada frustasi."

"Kamu tuh terlalu bertele tele Rio. Mama udah kasih kamu waktu yah seminggu ini. Bukannya kamu bilang sama istri kampungan kamu itu, malah pergi - pergi gajelas." Ujar sang mama

Rio hanya mengacak rambutnya frustasi. "Aku tuh lagi mikirin gimana caranya mah, aku gak mungkinkan tiba tiba nyerein bella, lagian ada Rion mah, anak aku."

"lagian kenapa sih kamu masih mempertahanin istri kamu itu. Dia tuh gak berguna, kamu mau perusahan turun temurun papa kamu bangkrut. Dia tuh gak ada apa apa nya di bandingkan dengan calon istri kamu saat ini." Ucap sang mama

Hahhh. Rio menghela nafas mendengar sang mama bicara. "Mama tau gak siapa perempuan yang mama mau jodohin sama aku?" Ungkapnya dengan nada yang sedikit naik. "Katty mah, katty Anderson. Kakak Bella, istri aku." Lanjutnya dengan nada putus asa.

"Ya apa masalah nya kalau Katty itu kakak nya Bella. Cuma kakak angkat kok...Lagian ya, cuma perusahaan papa Katty yang bisa nolongin perusahan papa. Lagian salah siapa itu yang bikin perusahan jadi menurun gitu sahamnya." Ungkap Belinda dengan santainya.

"Ya salah mama sama papa yang maksa aku buat nerusin perusahaan disaat aku belum siap. Lagian mah, Si katty itu hamil anak baj***an itu kenapa aku yang disuruh tanggung jawab"

"Kok kamu jadi nyalah nyalahin mama sama papa sih, lagian yah kamu bisa anggap anak Katty anak kamu sendiri." Ucap bella dengan nada biasa.

"Pokoknya mama gak mau tau yah,kamu harus nyerein si Bella kampungan itu, Dan cepet cepet nikahin si Katty. Keburu brojol tau gak anaknya." Lanjutnya dengan nada memaksa.

"Haahh, terserah mama lah." Ucap Rio sambil berlalu

Melihat sang anak pergi, Belinda hanya mengangkat bahu acuh. Pokonya dia gak mau tau Rio harus segera menikahi Katty.

Bersambung..

🍒🍒🍒

Semoga suka sama cerita pertama aku..maafkeun banyak typo atau rada gak nyambung:)

Arabella Delio's (COMPLETE)Where stories live. Discover now