Part 12

14.9K 778 23
                                    

Keempat laki-laki berbeda usia itu sedang bersiap-siap. Liburan selama dua hari itu pun sudah selesai. mereka tak ingin lebih lama meninggalkan keluarga, apalagi Tristan yang tampak khawatir ketika akan meninggalkan Marissa yang tengah hamil muda.

"Udah beres kan semuanya?" Tanya Arkan

"Udah om"
"Udah om" Jawab dua bocah itu berbarengan.

"Ayok sekarang kita ke mobil!"

"Ayok" Jawab dua bocah itu riang

Di dalam mobil, dua bocah itu tampak berceloteh riang. Energi mereka seakan tak ada habis nya.

"Papa nanti kita libulan lagi ya!" Ucap Gio senang

"Iya, nanti kita liburan sama mama sama tante Bella juga"

"Yeeyy, libulan lagi cama ion" Ucap Gio senang.

***

"Bell, mendingan kamu gak usah kerja aja. Nanti kan ion pulang, kasian kecapean" Ujar Marissa pada Bella yang sedang menyiapkan sarapan.

"Tapi nanti mbak Laly masa buka kafe nya sendiri"

"Hari ini aku gak usah buka dulu kafe deh kayak nya"

"Kenapa? Kok gitu?"

"Gak tau. Bawaan nya males aja. Nanti deh aku hubungin mbak Laly supaya libur dulu"

Bella hanya menganggukan kepala nya.
"Bawaan debay" Gumam nya

"Haahh. Aku jadi kangen sama suami aku"

"Baru juga dua hari"

"Kamu gak ngerasain sih hamil jauh dari suami" Ujar Marissa yang kemudian tersadar. "Ehh. Sorry nggak gitu maksud nya"

" Gak papa kok" Balas Bella sambil tersenyum yang membuat marisa merasa bersalah.

Pasalnya dia tahu betul kuatnya sahabat nya ini membesarkan anak nya seorang diri selama ini, jauh dari suaminya.

Brum
Brum

"Tuh kayak nya mereka udah sampe. Ayok kita kedepan" Ajak Bella yang langsung menarik tangan Marissa keluar rumah.

"Mama" Ucap Rion sambil memeluk Bella.

Sedangkan Marissa langsung menghampiri suaminya yang sedang menggendong Gio yang tertidur.

"Makasih ya udah jagain Ion" Ucap Bella pada Arkan.

" Sama-sama. Gak repot kok" Jawabnya sambil tersenyum manis.

"Sama Arkan aja nih bilang makasih nya". Sahut Tristan yang bermaksud menggoda Bella

"Cckk. Iya deh makasih Tristan" Yang disambut kekehan oleh Tristan.

"Kamu mau pulang? Mau bareng aja gak?" Tanya Arkan

"Boleh"

"Aduhh udah aku-kamu aja. Awas loh di mobil masih ada Ion" Goda tristan lagi

"Brisik banget si lo" Sinis Arkan

"Yaudah yu Bell"

"Makasih yah Tan, Ris. Sorry udah ngerepotin"

"Kaya sama siapa aja si Bell" Sahut Marissa

"Kalo gitu kita duluan ya"

***

"Mama boleh ga Ion panggil om Alkan papa?" Tanya Ion memecah keheningan

Bella mengerutkan keningnya. "kok Ion mau panggil om Alkan papa?"

"Abis nya Ion pngen punya papa" Balas Ion pelan

"Boleh kok. Ion boleh panggil om, papa" Ucap Arkan tersenyum sambil mengusap kepala Rion.

"Tuh kan di bolein, ma" Adu Ion

"Gak papa kok Bell" Ucap Arkan tersenyum pada Bella

"Bukan gitu, Kan. Aku gak enak ah masa Ion panggil kamu papa. Kamu kan bukan papa nya, entar orang-orang berfikiran  yang enggak-enggak sama kamu lagi" Jelas Bella

"Ya gak papa. Aku seneng kali jadi papa beneran Arkan" Ujar Arkan serius sambil menatap dalam Bella

"Ehm. Aku kan serius tau" Ujar Bella salah tingkah yang langsung memalingkan wajah nya.

Sebenar nya Bella deg-deg an dengan apa yang diucapkan  Arkan. Ia jadi teringat dengan apa yang di ucapkan Marissa padanya, Bahwa ternyata Arkan menyukai dirinya. Tapi ia tidak ingin GR terlebih dulu, siapa tahu kan itu cuma bercanda.

Arkan menghentikan mobilnya di depan kontrakan Bella, Kemudian ia menatap dalam Bella.

"Aku serius sama apa yang aku omongin. Aku udah punya perasaan ketika kita pertama kali ketemu, dan juga aku udah sayang banget sama Ion. Please Bell, kasih aku kesempatan buat buktiin. Aku juga udah tahu alasan kamu pisah sama mantan suami kamu. Aku gak akan sakitin kamu apalagi ada Ion. Aku udah jatuh cinta banget sama Ion. Jadi Bella, maukah kamu kasih kesempatan buat aku jadi papa Ion sungguhan?" Ungkap Arkan sungguh-sungguh.

"Kamu tahu kan aku pisah sama mantan suami aku karena apa?" Arkan mengagguk

"Kamu juga tahu kan aku ini janda anak satu?. Kamu yakin gak keberatan?" Tanya Bella lagi

"Aku udah bilang, aku juga sayang banget sama Ion. Aku udah anggap Ion juga anak aku. Aku juga bukan manusia sempurna yang mengharapkan dapat pasangan yang sempurna. Aku ingin menyatukan perbedaan dan kekurangan yang kita miliki hingga jadi keluarga yang sempurna." Jawab Arkan yang membuat Bella terenyuh.

"Aku banyak belajar sama pernikahan aku dulu. Kita gak bisa menikah tanpa restu orang tua. Jadi kamu yakin orang tua kamu bisa terima keadaan aku sama Rion yang gak ada apa-apa nya dibanding keluarga kamu?" Tanya Bella dengan berkaca-kaca. Sedangkan Rion sudah tertidur dipangkuan Bella ketika dalam perjalanan.

Arkan memejamkan matanya sejenak.
"Aku akan berjuang buat dapetin restu dari orang tua aku, seberat apa pun. Lagian aku mau nikahin kamu tuh bukan karena harta atau apapun itu. Aku tulus sama kamu, sama Ion juga"

Bersambung..

🍒🍒🍒

Makin Gaje 😴

Arabella Delio's (COMPLETE)Where stories live. Discover now