Part 6

20.8K 1.1K 48
                                    

Dua minggu kemudian..

Arkan tersenyum mengingat pertemuan tak sengaja nya dengan Bella. Padahal sudah dua minggu sejak pertemuanya itu. Ahh ia jadi ingin bertemu lagi dengan nya.

Fyi, Sekarang ia sedang ada di Milan, Dikediaman orang tuanya. Ia hanya sesekali pulang kesini, dulu ia sering pulang. Tapi semenjak Mama-nya selalu menjodohkannya, ia selalu malas untuk pulang. Sekarang pun ia ada disini dengan paksaan sang mama.

Ngomong - Ngomong tentang Bella, sepertinya ia serius pada wanita beranak satu itu. Ia tak masalah dengan status yang dimiliki Bella. Ia akan menerima Bella beserta anaknya. Tapi ia tak ingin terburu - buru. Ia masih ingin memastikan perasaannya. Toh belum tentu juga kan Bella menerima dirinya. Walau sebenarnya Arkan itu banyak digilai perempuan diluar sana. Memiliki wajah rupawan, karir gemilang dan jangan diragukan lagi kekayaannya.

***

"Gimana Bell, sama cowok yang kemarin aku omongin?" Tanya Marissa antusias

" Haduhh Riss, kamu ini, itu terus yang diomongin. Lagian yah aku tuh belum ada pikiran mau nikah lagi. Belum tentukan dia juga suka sama aku." Terang Bella

"Ihh dia itu keliatannya suka tau sama kamu. Lagian kamu ini gimana sih masa gaada pikiran mau nikah lagi, kasian dong Rion juga butuh figur seorang ayah. Padahalkan yang suka kamu itu banayak. Rekan - rekan Tristan juga pada suka kamu tau." Ujar Marissa

"Iya tapi pas tau aku janda anak satu pada kabur tuh orang-orang. Lagian yah aku cari suami tuh bukan cuma mau sayang sama aku doang. Aku mau dia tuh sayang juga sama Rion. Nerima Rion. Lah ini baru tau aku janda aja langsung pada kabur."  Jelas Bella

Memang sebenarnya banyak rekan - rekan Tristan yang suka sama Bella. Tapi setelah tau status Bella mereka seolah olah menghidar setelah nya. Dan bagaimana rekan - rekan Tristan bisa tau Bella, itu karena tak jarang Tristan mengajak rekan kerjanya untuk meeting di kafe istrinya ini, yahh sekalian juga ia ingin bertemu anak dan istrinya.

***

Sedangkan di tempat lain, seorang anak laki-laki yang berusia kurang dari dua tahun itu lagi-lagi harus melihat pertengkaran orang tuanya.

Keanu Gavino Abraham, putra dari Katty, kakak Bella yang dulu menikah dengan Rio.

Ternyata rumah tangga mereka selama ini jauh dari kata baik. Berbeda ketika mereka sedang di hadapan media, mereka bagai keluarga harmonis. Padahal tak ayal keluarga nya itu dipenuhi dengan pertengkaran dan pertengkaran.

Keanu seakang tak memiliki orang tua. Ia hanya diurus oleh pembantu rumah tangga nya selama ini. Orang tuanya sibuk dengan dunia nya sendiri. Rio yang sampai saat ini masih mencintai Bella, sang mantan istri. Kerap ia menyalahkan Katty. karena dialah penyebab hancurnya rumah tangganya dengan Bella. Dan juga Katty dengan kehidupan luarnya yang seakan ia tak mempunyai anak. Mereka jarang pulang kerumah. Bahkan sekalinya pulang, mereka akan bertengkar habis - habisan. Seperti sekarang ini, mereka saling menyalahkan satu sama lain setelah tau Keanu sakit.

"Kamu jadi ibu yang baik dong, urus tuh anak kamu yang sakit, jangan keluyuran terus!" Sengit Rio

"Kamu juga papa-nya, urusin juga dong. Dia juga anak kamu ya!" Ujar Katty tak kalah sengit

"Dia tuh anak kamu sama baj**gan itu yah, bukan anak saya. Anak saya tuh cuman Rion. Dan gara - gara kamu saya kehilangan anak dan istri saya tau." Murka Rio. Kemudian pergi dari hadapan Katty yang sedang menahan amarahnya.

Bella
Arrrghh, adiknya itu selalu saja jadi penghalang kebahagiaanya..

***

Berbeda dengan Keanu yang terbaring sakit.

Minggu pagi ini Tristan dan Marissa mengajak Gio dan Rion bermain di taman kafe nya.

Mereka terlihat sangat gembira ketika Tristan ikut bermain bola bersama mereka.

Bella yang melihat anak nya tertawa lepas itu hanya bisa bersyukur. Rion yang sejak masih dalam kandungan itu tak pernah mendapat kasih sayang dari ayah nya. Ia selalu menanyakan apakah dirinya juga punya papa seperti Gio. Bella selalu bingung ketika harus menjawab perkataan sang anak. Melihat itu, Marissa lah yang selalu menjawab pertanyaan Rion. Ia selalu mengatakan pada Rion, papa Gio juga adalah papa dirinya. Marissa sudah menganggap Rion seperti anaknya sendiri. Begitupun dengan Tristan.

"Ion boleh ko anggap papanya Gio, papa Ion juga. Kan kita saudala."

Itulah yang selalu Gio ucapkan ketika Rion menanyakan sosok ayahnya.

Bersambung..

🍒🍒🍒

Arabella Delio's (COMPLETE)Where stories live. Discover now