55. Arial Mesum

17.9K 869 27
                                    

Update lagi, sesuai keinginan kalian semua 😉

Makasih ya untuk semua dukungannya 🥰 author seneng banget baca setiap comment kalian, maaf jika author tidak bisa membalas comment kalian satu persatu.

Tapi aku baca kok semua comment kalian😁

Happy Reading 😊

***

"Om Dava tak lagi perhatian kepada Lea seperti sebelumnya dan Tante Andin makin sering menyiksa Lea"

"Hingga kejadian itu terjadi, saat gue, Lea dan Nea bermain bersama di taman. Awalnya semua berjalan baik-baik saja, kita bertiga bermain bersama. Gue bisa lihat kebahagiaan terpancar di mata Lea, dan Nea yang merasa senang karena bisa bermain tanpa memikirkan penyakitnya-"

Levin menghentikan ceritanya, manik matanya terlihat menerawang jauh ke masa itu. Dimana dia merasa sangat bahagia bisa melihat Lea dan Nea bermain dengan ceria.

"Kejadian itu terjadi begitu saja, membuat kebahagiaan Lea, Nea maupun gue lenyap begitu saja-"

Arial tertegun saat melihat sebutir air mata jatuh saat Levin mengedipkan matanya "Nea kecelakaan tepat depan dimata gue! Gue liat dengan jelas bagaimana tubuh kecil Nea tertabrak mobil saat mengejar mainannya-"

Arial diam mematung, tak mengira masa lalu Nea dan Lea sebegitu buruknya.

"Kecelakaan yang dialami Nea sangat serius, ditambah penyakitnya yang kambuh membuat hidup Nea diambang Kematian. Om Dava dan Tante Andin sangat terpukul atas kejadian yang dialami Nea, mereka tak bisa menerima apa yang telah terjadi kepada Nea-"

"Hingga Tante Andin menyalahkan Lea atas apa yang menimpa Nea saat itu. Tante Andin semakin membenci Lea, dia bahkan tak menganggap Lea ada-"

"Rumah Sakit yang merawat Nea tak bisa berbuat banyak untuk kesembuhan Nea, alhasil Om Dava dan Tante Andin membawa Nea berobat ke luar negeri. Mereka meninggalkan Lea seorang diri selama bertahun-tahun karena sibuk menemani Nea-"

"Tapi tanpa mereka ketahui ada orang tua gue dan Tante Fely yang selalu menemani Lea sejak kepergian kedua orangtuanya. Tante Fely adalah adik Om Dava, dia ditugaskan oleh orang tua untuk menjaga dan merawat Lea-"

"Perlakuan kedua orangtuanya kepada Lea sewaktu kecil membuat Lea tumbuh menjadi gadis dingin dan tak memperdulikan sekitarnya. Lea menjadi cewek nakal dan susah diatur, namun Lea selalu menuruti setiap perkataan Tante Fely, mungkin karena bagi Lea Tante Fely itu sudah seperti orang tuanya-"

"Pertama kalinya Lea pergi ke club waktu dia masih SMP kel-"

"Tunggu!" Arial menghentikan cerita Levin dengan hati kacau balau, perasaannya seperti diaduk-aduk sekarang.

Levin memandang Arial heran, tadi dia begitu bersemangat mendengar ceritanya lalu kenapa sekarang malah memotong ceritanya?

"Kenapa?"

"Lo nggak bisa lanjut cerita sekarang, Lea bentar lagi turun. Tapi gue minta buat lanjutin cerita ini lain kali?"

Levin mengangguk singkat "Lo tau Ar! Kebahagiaan di hidup Lea itu bisa dibilang sangat langka terjadi, gue nggak bisa membandingkan diantara Lea sama Nea siapa yang paling menderita di hidupnya, yang gue tau keduanya sama-sama menderita hanya saja Nea bisa bangkit dari keterpurukannya berbeda dengan Lea-"

"Gue janji bakalan buat Lea bahagia, thanks udah cerita. Cerita lo berarti banget buat gue"

Benar perkataan Arial, tak lama Arial dan Levin melihat Lea berjalan menuruni anak tangga "Nggak pulang?" Tanya Lea saat melihat Levin masih duduk di sofa.

"Ngusir ceritanya?"

Lea duduk di sebelah Arial "Lo pulang aja biar Nea gue yang urus"

"Tapi-"

"Pulang Vin!"

"Iya" jawab Levin lesu "Gue pulang dulu kalau ada apa-apa telfon"

"Hem"

Levin berjalan kearah pintu dengan berat hati, dia masih ingin berada di samping Lea.

"Vin!" Levin membalikkan badannya saat mendengar panggilan Lea, dilihatnya Lea berjalan kearahnya. Tanpa diduga Lea memeluk Levin.

"Makasih untuk yang tadi" bisik Lea didekat telinga Levin.

"Lo baik-baik aja kan?"

"I'am fine" Levin menghela nafas kemudian mengelus punggung Lea lembut "Makasih selama ini lo selalu ada di samping gue" lanjut Lea.

"Gue sahabat lo Le" Levin tersenyum lalu melepas pelukan Lea "Gue pulang! Jangan kangen ya!" Sebelum pergi Levin memberikan fly kiss kepada Lea yang dibalas Lea dengan decakan kesal.

Setelah melihat pintu tertutup dari luar Lea kembali duduk di sofa, tepat di samping Arial "Muka Lo kenapa?"

"Hah?!! Emangnya muka gue kenapa?" Kedua tangan Arial memegang pipinya refleks.

"Nih! Kenapa merah?" Lea mencubit kedua pipi Arial tanpa perasaan membuat Arial menjerit kesakitan.

"Sakit tau!"

"Kenapa? Cemburu liat gue pelukan sama Levin?"

"Enggak! Mana ada! Jangan gr deh!" Lea memandang curiga kepada Arial. Dari gelagatnya Arial terlihat aneh.

"Ya udah sih kan gue cuma nanya!" Kata Lea tak acuh.

"Tapi kesannya kaya nuduh!"

"Siapa yang nuduh?!"

"Ya lo lah! Masak gue!"

"Kok lo jadi nyolot?!!"

"Siapa yang nyolot?!"

"Ya lo lah! Masak gue!!"

"Nah! Sekarang gantian lo yang nyolot!!"

"Nggak boleh?!"

"Enggak!"

"Dih lo nyolot boleh gue nggak!!"

"Nggak baik istri nyolot sama suami" Arial tanpa sadar mengelus kepala Lea.

"Dih! Modus pegang-pegang!!"

"Biarin toh sama istri sendiri! Bebas kan mau ngapain aja, termasuk-"

"Nggak usah mesum deh Lo!!" Lea menepis tangan Arial galak saat melihat senyum devil Arial.

🥑🥑🥑

Mulai muncul deh sifat asli Arial🤣

Jangan lupa vote dan commentnya 👌

Maaf jika ada typo 😁

Salam sayang 🥰

Kang Halu 😎

Interesting Girl [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora