25. Keputusan

14.1K 895 23
                                    

Pencet 🌟 ya guys, maaf bila ada typo 😁

***

Arial memandang kearah Lea yang sudah menangis tersedu-sedu, jujur melihat Lea seperti ini membuat hati Arial sakit seolah-olah juga turut merasakannya.

Arial pikir kemarahan kedua orang tua Lea tadi hanya karena Lea pulang larut malam, sehingga tak sepantasnya mama Lea berbuat kasar apalagi menghina Lea.

Tapi kini setelah melihat apa yang menjadi penyebab kemarahan keduanya membuat Arial tak bisa berkata apa-apa.

Rasanya Arial tak bisa mempercayai apa yang dia dengar dan lihat sekarang. Benda yang berada ditangan kiri Andin membuat Arial menggeleng tak percaya.

Mungkinkah Lea melakukan hal yang jelas-jelas dilarang Agama? Sebegitu buruk kah Lea selama ini?

"Sekarang bilang siapa Ayah anak itu??!!" Arial memandang wajah mama Lea yang kini menatap tajam Lea.

"Yang mama tuduhkan kepada Lea itu salah! Benda yang ada ditangan mama itu bukan punya Lea! Lea nggak hamil! Lea bahkan belum pernah melakukan apa yang mama tuduhkan itu!!"

Jujur Arial ingin merengkuh tubuh Lea kedalam pelukannya, memberikan keterangan kepada Lea.

Hati Arial mengatakan Lea tak mungkin melakukan hal seperti itu, namun otak Arial tak sejalan dengan hatinya.

"Rupanya belum mau mengaku juga kamu. Dikasih apa kamu sama dia sampai kamu menutupi kesalahannya?!!"

"Lea tak menutupi apapun karena Lea memang tak melakukannya"

Arial melirik ke arah papa Lea yang sedang mengacak rambut marah, terlihat jelas kekecewaan tergambar di wajah Dava.

"Atau jangan-jangan-" Andin menatap kearah Arial yang sedari tadi berdiri mematung disebelah Lea.

Arial yang memang tak tahu apapun balas menatap manik mata Andin "Dia Ayah anak haram ini" kata Andin sambil menunjuk ke arah wajah Arial yang tengah melotot.

"Benarkan? Kamu Ayah dari Anak yang dikandung Lea?!!" Tanya Andin yang terkesan menuduh Arial.

Arial spontan menggeleng "Buka-" belum sempat Arial membela dirinya Andin sudah memotongnya.

"Tak ku sangka. Wajah yang memperlihatkan bahwa dia orang baik ternyata busuk didalamnya" lagi-lagi Arial menggeleng.

"Saya tidak-"

"Cukup!!!" Bentak Dava mengakhiri perdebatan antara Andin dan Arial. Oh bukan mengakhiri perdebatan antara Andin dan Arial tetapi mengakhiri Andin yang terus saja memojokkan Arial.

Dava bersalam kearah Lea, manik mata Dava menatap wajah putri bungsunya itu lekat-lekat.

Tangan kanan Dava terulur menyentuh bahu Lea "Jujur sama papa. Siapa Ayah anak ini?" Tanya Dava dengan lembut.

Lea menggeleng pelan membuat air mata yang tadi sempat tertahan di pelupuk mata kini menetes melewati pipinya yang sedikit kebiruan.

"Lea nggak hamil pa"

Tangan yang semula hanya memegang bahu Lea kini sedikit mengencang. Dava meremas bahu Lea membuat Lea sedikit meringis kesakitan.

"Jujur Lea!" Geram Dava.

Lagi-lagi Lea menggeleng "Lea selalu jujur sama papa" mendengar bukan jawaban yang Dava inginkan dari bibir Lea membuat kemarahan Dava meningkat.

Dengan kasar Dava mendorong Lea hingga tersungkur dilantai. Arial dan Nea sama-sama tak menyangka Dava akan berlaku kasar kepada Lea.

Arial yang menyadari bahwa perlakuan orang tua Lea sudah melewati batas kini ikut membela Lea.

Arial mendekati Lea yang tengah kesakitan karena dorongan keras dari Dava, Arial menyentuh bahu Lea kemudian menatap tajam kearah Dava.

"Om nggak seharusnya dorong Lea!" Arial berusaha membantu Lea berdiri namun sepertinya Lea terlalu lemah untuk itu.

"Apa kamu bilang?!" Dava meraih kearah baju Arial, membuat Arial berdiri karena tarikan di kerah bajunya.

BUGH

Satu tonjokan berhasil mendarat di sudut bibir Arial membuat darah segar mengalir dari sana. Bukan hanya sudut bibirnya yang terluka, Arial juga terhuyung ke belakang karena kerasnya pukulan Dava.

"Jangan ikut campur urusan saya dengan Lea!!" Bentak Dava dengan wajah murka.

Arial mengusap sudut bibirnya dengan ibu jari "Saya nggak bakal tinggal diam liat Om dan Tante nyakitin Lea" nafas Arial menderu.

Dirinya benar-benar marah sekarang, melihat Lea mendapatkan perlakuan buruk dari orang tuanya.

Bahkan Arial tak pernah mendapatkan satu pukulan pun dan Bunda atau Ayahnya yang telah tiada.

Tapi Lea yang nyatanya seorang perempuan malah mendapatkan perlakuan buruk dari orang tuanya.

"Siapa kamu berani mengancam saya?!!"

Arial mengepalkan tangannya, dia benar-benar berada dititik batas kesabaran sekarang.

Pikiran Arial sedang kacau sekarang "Saya yang akan bertanggung jawab atas Lea dan anaknya!" Dan kata itu meluncur dengan mulus dari bibir Arial.

🥑🥑🥑

Huh😥🥺

Setelah seminggu off akhirnya author comeback nih hehe

Jangan lupa vote ya guys, commentnya juga jangan lupa.

Gimana ceritanya? Makin ngawur? Makin nggak jelas?

Hehe maafkan saja, author lagi sibuk dan banyak pikiran sekarang.

Salam sayang 🥰

Kang Halu 😎


Interesting Girl [END]Where stories live. Discover now