53. Perasaan Arial

12.7K 825 30
                                    

Met Pagi semua👋
Author kembali membawa Arial dan Levin untuk kalian semua 😁

Happy Reading 😊
And I Miss You All🥰

***

Arial sontak menoleh ke arah pintu saat mendengar ketukan pintu. Sudah hampir dua jam Arial menunggu Lea pulang sembari menyelesaikan pekerjaan rumah yang gurunya berikan.

Namun yang Arial lakukan hanyalah melamun sedari tadi, bahkan belum ada satu soal pun yang berhasil Arial jawab.

"Lea?" Gumam Arial.

Tak mau membuat Lea atau siapapun yang mengetuk pintu rumahnya menunggu, Arial segera berjalan kearah pintu dan membukanya.

"Lea?" Arial menatap bingung kearah perempuan yang ada dihadapannya dan ke arah perempuan yang ada di gendongan Levin.

Jika sekilas melihat perempuan yang ada didepannya dan yang berada di gendongan Levin sangatlah sama, Arial kesulitan untuk membedakan mana yang Lea asli dan mana yang bukan.

Namun setelah diamati lebih seksama Arial menyadari bahwa Lea asli adalah perempuan yang berdiri didepan Arial, lalu perempuan yang ada di gendongan Levin pasti Nea.

"Minggir!" Lea mendorong Arial agar menyingkir dari depan pintu "Bawa ke lantai atas pintu sebelah kiri yang nggak ada tulisan 'Kamar Cogan' Vin" perintah Lea pada Levin.

Levin mengangguk singkat dan membawa Nea menuju kamar yang telah Lea tunjukkan.

"Em Lea?" Arial yang kebingungan dengan situasi yang ada memanggil Lea ragu. Lea memandang Arial dengan sebelah alis terangkat.

"Lo habis dari mana? Dan ada apa dengan Nea?"

Lea menatap Arial lekat lekat, ada rasa khawatir di mata Arial yang Lea lihat "Lo nggak papa kan?" Lea tersenyum manis kearah Arial.

Namun yang Arial lihat bukanlah senyum manis melainkan senyum penuh kesedihan.

"Gue nggak papa, makasih udah khawatir sama gue" ingin rasanya Arial memeluk Lea erat-erat saat melihat aura kesedihan Lea semakin terlihat saat Lea berbicara dengan nada lirih dan penuh kesedihan.

"Yakin?"

Lea mengangguk yakin "Gue mau mandi dulu, tolong buatin Levin minum ya?"

Setelah melihat Arial mengangguk Lea berjalan kelantai atas, tepatnya ke kamarnya dan Arial untuk mandi.

🥑🥑🥑

"Jadi elo yang jadi suaminya Lea?" Tanya Levin saat melihat Arial berjalan kearahnya dengan nampan yang berisi jus jeruk.

Arial tak menjawab ataupun mengiyakan pertanyaan Levin, yang Arial lakukan hanyalah menaruh jus jeruk itu di depan Levin dan kembali sibuk dengan buku-bukunya yang berserakan di atas meja.

Arial masih marah karena Lea lebih memilih pulang bersama Levin daripada dirinya, dan Arial juga tak suka melihat kedekatan Levin dengan Lea.

Levin yang melihat Arial hanya membolak-balik halaman buku didepannya berdecak kesal, Levin pikir Arial pasti menghindari berbicara dengannya.

"Gue tau lo sama Lea nikah karena terpaksa" Arial pura-pura menulis sesuatu di bukunya, mencoba mengabaikan Levin.

"Gue akan bantu lo maupun Lea agar bisa cerai!" Tangan Arial berhenti menulis saat mendengar kata 'Cerai' dari mulut Levin.

Hati Arial bergemuruh tak terima dengan apa yang baru saja Levin katakan.

"Karena kalian berdua tidak saling mencintai" Arial menggenggam erat bolpoin yang ada di tangannya.

Rahang Arial mengeras, terlihat beberapa tonjolan urat di dahinya nafas Arial juga tak teratur.

"Memangnya kenapa kalau gue sama Lea nikah karena terpaksa? Dan kata siapa kita tak saling mencintai?!"

Arial dan Levin saling bertatapan cukup lama sebelum Arial memalingkan wajahnya  terlebih dahulu.

"Sebaiknya lo nggak usah ikut campur sama rumah tangga gue dan Lea!"

"Kenapa? Bukanya kalian nikah cuma terpaksa! Gue cuma nggak mau kalian tersisa karena pernikahan ini"

"Kata siapa gue terpaksa HAH?!!" Arial sudah tak sanggup menahan amarahnya sekarang.

Perkataan Levin sudah memancing amarahnya, Arial benci ini. Kenyataan bahwa dia dan Lea menikah karena kesalahpahaman. Kenyataan bahwa Lea terpaksa menikah dengannya dan kenyataan bahwa Lea tak mencintainya.

"Gue sama sekali nggak terpaksa menikah sama Lea!. Iya! Memang awalnya gue nikah sama Lea karena kesalahpahaman kedua orangtuanya, tapi gue sama sekali nggak terpaksa menikah sama Lea. Awalnya gue juga nggak tau kenapa gue nggak nyesel nikah sama Lea padahal gue nggak cinta sama dia, justru gue cintanya sama Nea kakaknya Lea!. Tapi semakin kesini gue semakin bisa memahami diri dan isi hati gue!. Bahwa- Bahwa gue ingin Lea terus berada disisi gue, gue ingin Lea terus ada untuk gue karena gue nggak mau kehilangan dia! Gue cinta sama dia!!"

"Yakin lo cinta sama Lea?"

🥑🥑🥑

Menurut kalian Bang Levin ngeselin nggak?😫

*Pesan dari Author
Jaga kesehatan kalian semua😉 always sehat pokoknya 😌

Jangan lupa vote dan commentnya 👌

Salam rindu🥺

Kang Halu 😎

Interesting Girl [END]Where stories live. Discover now