Happy Theo Day 🌹

2K 349 28
                                    

Selamat ulang tahun Bubu🌹
We🌱 love u🌹
I love u💚💚💚

🌱🌱


Entah kenapa hari ini Theo bangun lebih pagi dan lebih bersemangat dari biasanya. Buru-buru dia merapikan kasur nya dan bergegas ke rumah utama.

"Tumben bangun cepat" kata Theo ke Jeffrey dan Winar yang lagi stretching di halaman Paviliun.

Ini kalau Mark liat tanaman semangka nya di injak sama Jeffrey dan Winar, dia bakal ngomel-ngomel seharian pake bahasa Inggris. Kaya waktu Ecan gak sengaja nginjek buah semangka nya yang masih kecil sampai penyet.

"Gue bangun, dia kaga" kata Jeffrey sambil menunjuk Winar yang stretching dengan mata terpejam.

"Btw happy birthday to you" lanjut Jeffrey

"Happy birthday" tambah Winar masih dengan mata terpejam

"Thank you"

Theo bergegas kedapur, disambut sama Sebakul nasi kuning dan senyuman hangat dari Ita.

"Selamat ulang tahun, Theo" Ita hampir saja memeluk Theo

Theo jadi canggung karena Ita tiba-tiba tidak jadi memeluk nya, "Ah iya, terimakasih"

"Selamat tambah umur Aa" kata Ata  yang sambil tersenyum, membuat Theo ikut tersenyum juga

"Selamat ulang tahun, Theo Yodito, Anak sulungnya bapak Arkana" katanya sedikit kesusahan menyebut nama Theo.

"Yo bro selamat hari menetas" Shayuta muncul dari pintu WC hendak memeluk Theo, tapi Theo cukup cekatan menyambar sendok sayur di meja makan, "Lu habis bab kan? Awas lu nyentuh gue. Mandi wajib dulu sana"

Johnny Mark yang baru bergabung didapur sontak tertawa

"Anjir, mandi wajib"





Masing-masing geng paviliun memberi ucapan ke Theo, kecuali Juzzel. Dia memilih menghindari Theo.

"Happy birthday kak" Jeril memeluk Theo sekilas membuat Theo terpaku, setelah Jeril, Renaldi memeluk juga sambil tersenyum, "Selamat hari lahir kak The-- akhh"

Setelah kembali sadar Theo yang kaget reflek mendorong Renaldi hingga kepalanya tidak sengaja terbentur pinggiran meja kayu, menyisakan goresan di kening Renaldi.

Seperti Jeril dan Renaldi tidak tau kalau Theo tidak suka -atau mungkin, benci- disentuh.

"Lu apa-apaan?!! Minggir anjir" Ecan sedikit mendorong Theo menepi, dia membantu Renaldi berdiri.

"Jidat lu berdarah" Winar sedikit menyibak rambut Renaldi yang menutupi kening, sehingga lebih memudahkan nya untuk mengecek luka

"Ayo sini umi obati dulu lukanya, yang lain silahkan sarapan dulu" Ita mengambil ahli Renaldi, kemudian membawanya ke kamar Julian.

"Gue tau lu gak suka di sentuh, tapi itu anak gak tau apa-apa" kata Shayuta dengan nada datarnya, kemudian memilih menyendokkan nasi kuning ke piringnya. Sarapan kali ini Arwan yang menemani mereka, tanpa Ita.

Ntah kenapa, suasana sarapan kali ini benar-benar canggung.

"Loh? naha eta getihan? (Kenapa itu berdarah)" Julian yang baru selesai memakai seragam sekolah heran melihat kening Renaldi yang berdarah

"Sana sarapan, nanti telat" Ita menatap Julian seolah menyuruhnya pergi

"Umi bersihkan dulu lukanya" Ita menuangkan obat merah di kasa, kemudian secara perlahan dia membersihkan luka Renaldi

[AU] Paviliun 🏘️ | NCT ✔Where stories live. Discover now