24. Kunaon? 🏘️

1.8K 323 12
                                    

Halo kembali lagi dengan story gaje ini^^

Selamat membaca^^

🏘️🏘️🏘️



Jika di kebun tadi ada Theo, Alten dan Shayuta yang situasinya lumayan terkendali. Maka kondisi di sawah diluar kendali.

Ntah bagaimana Jeffrey, Johnny, Doyard dan Juzzel terlibat pergulatan di tengah sawah.

"Abah! Itu mereka bertengkar!" Ata nyamperin Arwan yang duduk dibawah pohon kelapa sambil tertawa. Sementara Kun dan Tedy sibuk memisahkan mereka, bahkan beberapa kali kena banting juga.

"Eh neng geulis, sini, duduk sama Abah. Iko, cecep sama uni sini duduk" Arwan menepuk tempat di sebelahnya.

"Abah itu mereka dipisahkan dulu"

"Sudah biarkan saja. Lagi asik itu main tanahnya" Arwan tersenyum sambil menikmati pertarungan mereka di tengah sawah.

Usut punya usut, pertarungan mereka karena masalah sepele. Johnny gak sengaja menginjak jempol Juzzel yang lagi bengkak karena nabrak ujung meja. Sementara itu, Jeffrey gak sengaja melempari Doyard cacing, Jeffrey juga kaget liat cacing spontan ngelemparin Doyard yang berada di depannya.

Naas, cacingnya masuk dalam baju Doyard:(

🏘️

Winar, Renaldi dan Ecan duduk manis sambil nonton tv. Ecan bahkan goleran di tikar. Pekerjaan rumah tidak ada sama sekali ya g mereka sentuh.

"Itu piring dibelakang kenapa tidak dicuci? Tadi Abah bilang untuk membersihkan rumah kan?" Tanya Ata

"Gak tau caranya cuci piring" jawab mereka bertiga hampir bersamaan

"Yah tinggal di cuci kaya biasanya, sabun sama spon cuci ada di dapur"

Renaldi menatap Ecan dan Winar yang sama sekali tidak ada pergerakan.

"Ayo cuci piring" Renaldi berdiri sambil narik lengan baju Ecan, mau gak mau Ecan juga berdiri sambil narik baju Winar.



"Btw nih, gue bukannya mau mancing gosip atau gibah yah. Tapi lu rasa gak sih kalau Tejo tuh suka tidur? Padahal gak pernah begadang" Ecan mulutnya lemes, asik ngoceh sambil tangannya menyabuni piring, Winar yang bagian membilas cuman diam doang dengerin Ecan ngomong

"Coba deh lu perhatiin, yah walaupun gue udah gak di paviliun tapi kan kalau si ono gak ada di paviliun gue nyamper, pasti dia tidur. Jarang banget dia sadar, mungkin sadarnya pas kerja doang"

"Terus tuh yah, gue pernah liat si Tejo minum obat. Ntah obat apa padahal dia sehat sehat aja. Apa jangan-jangan dia ngobat? Ohmayg--- adaww"

"Filter dulu itu mulut" tadi nya Winar cuman mau diam dengerin Ecan ngomong, tapi makin dibiarin makin gak beres omongan. Langsung aja diketok pake sendok sama Winar

Ata yang lagi nyiapin buat makan siang, diam-diam mendengarkan. Masa iya Theo ngobat?

🏘️

"Hayuk cuci tangan dulu sambil tungguin Si teteh datang" Ita mengajak Theo, Alten sama Shayuta cuci tangan dulu sebelum duduk di saung untuk menanti makan siang.

Jeffrey, Johnny, Doyard, dan Juzzel masih kerja di sawah. Sebagian badannya udah penuh lumpur.

Theo yang lebih dulu selesai membersihkan badan langsung membaringkan tubuhnya di saung yang sudah lebih dulu Ita bersihkan. Gak butuh waktu lama Theo tidur, masih mengenakan masker diwajahnya.

"Lah nih anak tidur" Kata Shayuta, padahal baru aja Shayuta mau ajak Theo manjat pohon kelapa.

Sekitar 30mnt kemudian Ata, Ecan, Renaldi, dan Winar datang. Tangan mereka penuh dengan barang bawaan.

"Aa' Theo tidur?" Tanya Ata

"Iya, teteh atur nya pelan-pelan yah biar Aa' gak kebangun. Kasian kayanya kecapekan. Nanti saja di bangunkan kalau Juli sudah datang"





"Wah layangan? Mantep nih, pinjam dong" Shayuta berlari kearah Mark yang baru datang sambil memegang layangan yang tadi dibuatnya bersama Jeril dan Julian

"Gue juga mau dong, woy ngalah sama yang kecil" Ecan sama Shayuta berebut layangan punya Mark, padahal Jeril pegang layangan juga tapi gak di waro.

Berhubung Shayuta lebih barbar, maka dia yang menang.

🏘️

Pulang dari sawah Theo langsung mandi, dia udah siapin pakaian gantinya dalam Zipper. Cukup memakan waktu lama, sampai Alten harus menggedor-gedor pintu kamar mandi.

Theo punya kebiasaan bagus, setiap dia mandi maka dia akan mencuci pakaian, dia tidak membiarkan pakaiannya menumpuk.

Beda dengan Johnny dan Shayuta yang tumpukan bajunya ngalahin tingginya gunung Himalaya /YAKALIWOY

🏘️


"Tejo kamana?" Tanya Arwan saat tidak mendapati kehadiran Theo saat makan malam.

"Tidur tadi gue liat" kata Doyard

Arwan sudah bersiap ingin ke paviliun untuk membangunkan Theo tapi sama Ita di cegah, "Biarkan saja bah, mungkin lagi capek jadi ketiduran. Nanti umi panaskan makanannya"

"Lu nyadar gak sih? Theo itu tukang tidur? Asal tempatnya bersih dia langsung nemplok" Alten memulai dunia pergibahan.

"Ya juga, tuh anak suka tidur dimana-mana" tambah Jeffrey

"Dia lebih tua dari lu, bocah" Johnny sedikit memukul kepala Jeffrey pake sendok

"Kecapekan kali, kan habis kerja berat. Tiap hari lagi" kata Doyard dengan cueknya

"Salah Abah berarti, kasih kerjaan berat-berat" Ecan yang berada di pojok ruang tv bersama Renaldi buka suara

"Nah kata-kata kata ini yang gue tunggu" Mark tersenyum lebar

"Jadi salah Abah?" Tanya Arwan

"Dari dulu sebelum ada kalian Tedy sama Kun yang kerjain semua tapi tidak pernah sampai ketiduran" tambah Arwan

"Kan udah terlatih, kita mah masih newbie" Shayuta mulai bersuara

"Kalau gitu kalian, yang datang bersama Tejo, kenapa tidak ketiduran juga?" Tanya Arwan

"Kan lapar, makan dulu, baru tidur" Winar bersuara dengan datarnya

"Gak lucu banget sumpah kalau kita belasan orang langsung ketiduran seketika" Doyard mengelus tengkuknya

"Tapi apa memang Tejo suka ketiduran akhir-akhir ini?" Arwan bertanya. Tapi ntah kenapa ada sesuatu yang lain di intonasinya

"Selain suka ketiduran, tuh anak juga tambah loyo. Dikit lagi gue ganti namanya. Theo Loyo Yodito Arkana" kata Doyard dengan savage nya.

Tanpa semua sadari, Arwan memperhatikan Juzzel yang sedari tadi terdiam.

Membuat Arwan kembalih mengingat saat Juzzel tiba-tiba datang kepadanya dan bersedia menemani Arwan jaga ronda.


Bukan sekedar jaga ronda saja, malam itu, Arwan menyadari persaudaraan seperti apa yang dibangun kedua anak Sofian Arkana ini.


🏘️🏘️🏘️

[AU] Paviliun 🏘️ | NCT ✔Where stories live. Discover now