12. Jef vs Juz 2 🏘️

2K 359 23
                                    

Diboncengan Jeffrey, Ata berkali kali menepuk pundaknya agar Jeffrey sedikit mengurangi kecepatan motornya.

"Maneh teh bisa pelan bawa motornya?!" Ata nepuk pundak Jeffrey, masalahnya dia takut dibonceng. Apa lagi kalau duduk menyamping, Ata benar benar gak imbang.

"Kalau takut pegangan! Didepan belok kiri kan?" Tanya Jeffrey dengan ketus

"Ini bukan kota! Tolong pelan!" Ata kembali menepuk bahu Jeffery, kali ini sedikit keras sampai Jeffrey menghentikan motornya

"Lu gila?!!! Kita hampir jatuh, tau?!" Jeffrey menatap kesal Ata yang sudah turun dari boncengannya.

"Maneh nyang gelo sampai sini saja. Saya bisa jalan kaki sendiri"

"Buruan naik!" Jeffrey sedikit memaksa sambil menarik lengan Ata

"Teu, Maneh teh dibilangin malah kepala batu"


"Eh bocah lu mau terlambat ke sekolah?! Udah ayo buruan gak usah drama!" Jeffrey kembali menarik lengan Ata

"Aing takut dibonceng sama maneh" Ata menyentak tangan Jeffrey hingga terlepas.

Ata berjalan menjauh. Dalam hati dia menyesal kenapa mau saja dibonceng Jeffrey naik motor sehingga harus menempuh jalur memutar, yang pasti lebih jauh dari rute yang biasanya ditempuh dengan Juli jika bersepeda.

Tapi tiba tiba ada tangan yang mencengkram lengannya

Yang ternyata tangan Jeffrey.

"Gue anter. Gak pake ngebut"

🏘️

Jeffrey menepati janjinya untuk gak ngebut.

Entah Ata harus bersyukur atau enggak, pasalnya setiap orang yang dijumpainya di jalan selalu menatap heran kearahnya. Heran karena baru pertama kali liat Ata diboncengkan cowok yang gak dikenal

"Saha, Ta? Kasep pisan"

"Kasep pisan euy, kabogoh maneh?"

Ata hanya menjawab dengan tersenyum simpul sambil menunduk, bersembunyi dibalik punggung Jeffrey. Terlalu malu.

Sesampainya disekolah, Ata buru-buru turun dari boncengan Jeffrey, tanpa pamit langsung memasuki area sekolahnya. Jeffrey yang gemes liat kelakuan Ata, spontan narik ranselnya sehingga Ata sedikit terhuyung ke belakang

"Bilang apa?" Sindir Jeffrey

"Hatur nuhun" kata Ata setengah terpaksa kemudian berlari kecil memasuki sekolahnya.

Tanpa Jeffrey sadari, kini dia tersenyum, walau samar.











Jeffrey baru saja memarkir motor, suara Juzzel sudah terdengar

"Ata gimana? Aman?" Tanyanya sambil mengintip dari balik pintu.

"Asw!" Jeffrey yang masih jengkel segera berlari menuju Juzzel.

Juzzel yang sudah mengantisipasi, segera berlari ke arah gudang yang pintunya sedikit terbuka. Mencari tempat perlindungan sementara.

Tapi mana sempat, keburu telat

He'em mana sempat... keburu Jeffrey berhasil meraih sudut pintu agar tidak tertutup.

"Mau kemana lu?? Jingannn!!!"


[AU] Paviliun 🏘️ | NCT ✔Where stories live. Discover now