6. Suara 🏘️

2.3K 415 16
                                    

Tebakan Doyard benar, Theo gak berani masuk kandang.

"Bawa kerbaunya ke sawah" kata Tedy sambil ngasih 2 tali berbeda ke mereka. Tapi mereka hanya saling lempar tatapan bingung.

"Kenapa gak lu aja?" Tanya Doyard, as always nyablak

"Abah nyuruh kalian, saya cuman mengawasi" kata Tedy sambil tersenyum.

"Karena tebakan gue benar, jadi kalian yang bawa" kata Doyard

"Kita yang bawa, lu yang bajak, gimana?" Johnny nyenggol lengan Jeffrey

"Deal, but are we really this close??" Tanya Jeffrey sambil memandang sinis Johnny


🏘️



Tedy udah mau ngakak liat Jeff, John, dan Doy yang udah hampir ketutupan lumpur gegara jatuh berkali kali

Mereka di suruh bajak sawah bertiga, tapi seketika oleng berjamaah saat kerbaunya jalan. Padahal mereka dibantu sama pak taninya.

"Eh-- eh- ini gimana anjir?!" Jeffery panik saat kerbaunya jalan

"Jalan dong kerbaunya--- mATEEE GUEEEEEE!" Johnny mulai histeris

"Pegang yang betul gblk!! Jansampai oleng. PAK BISA GAK BIASA AJA MUKUL KERBAUNYA ?!" Sewot Doyard, pak taninya ngakak

Brukkkk

"Anjirrr"

"Bangsta!!"

"Madafaka!!!"

Kali ini Tedy gak bisa nahan tawanya saat melihat mereka bertiga jatuh nyungsep saat kerbaunya sedikit berlari

🏘️


"A' pegang yang erat, saya tidak mau kambing saya lepas" kata Julian memperingati Mark dan Winar.

"Eh eh jangan kesana!!" Kata Mark sambil menarik tali kambingnya.

"Common!!" Mark kembali menarik tali kambing saat melihat kambingnya singgah untuk memakan rumput

Sementara Winar tidak kalah kesusahannya, hanya saja dia hanya berdecak kesal


"Lu bisu?" Tanya Mark yang hanya melihat Winar berdecak

Tanpa menjawab, Winar hanya menatap tajam Mark

Tiba di lapangan yang dimaksud, Juli segera mengikat tali kambingnya pada batang pohon.

Kemudian berjalan ke arah pohon lainnya gak jauh dari situ.

Setelah menemukan posisi yang nyaman, Juli ngeluarin buku paketnya dari dalam tas selempang yang dipakainya.

"Jangan bilang lu mau belajar?" Tebak Mark sambil duduk didekatnya, diikuti Winar

"Iya A' saya memang mau belajar, karena nilai saya harus meningkat. Kalau tidak beasiswa saya dicabut" jelas Juli

"Lu? Beasiswa? Lu beneran Cahyadi's son kan?" Mark cukup terkejut

Pasalnya, baru beberapa hari disini saja, Mark bisa menyimpulkan betapa banyak pemasukan dari keluarga Cahyadi ini. Mulai dari perkebunan, sawah, hewan ternak, hingga sapi perah.

Ayolah, tidak sebercanda itu.

"Loh kenapa? Kata teteh, selagi bisa tidak menyusahkan kenapa harus menyusahkan? Biarlah uang ditabung"

[AU] Paviliun 🏘️ | NCT ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat