49. Lele Goreng 🏘️

1.4K 296 29
                                    

Halo^^ happy satnite!!

Welcome to Paviliun🏘️

🏘️🏘️🏘️

Sepulang sekolah, Ata merenung di dalam kamar kedua orang tuanya.

"Teh, teteh? teteh belum ganti baju?" Julian masuk ke dalam, duduk di samping Ata sambil bersandar ke tempat tidur.

"Kunaon?" tanya Ata

"Teteh habis nangis? kenapa?"

Ata langsung menyeka wajahnya dengan punggung tangan, "Teteh henteu nangis, naha Teteh kedah nangis? (knp teteh nangis?)" Ata tersenyum

"Kunaon Ujang?" Ata mengusap rambut Julian

"Teteh sedih Aa' Jalu pulang?"

Ata menggelengkan kepalanya, "Teteh senang Aa' Jalu pulang, berarti Aa' bisa kumpul sama keluarga nya lagi"

Julian memeluk Ata, "Naha teteh sok nyumput nalika teteh sareng Ujang? Naha ku sabab Ujang adi teteh? Teteh tidak percaya sama Ujang? (knp teteh selalu sembunyiin semuanya dari Ujang? Apa karena Ujang adik teteh?)" Julian bergumam pelan, membuat Air mata Ata kembalih jatuh

"Tapi kalau teteh sama Aa' Kun atau Aa' Tedy, teteh bisa ngobrol apa saja. Kenapa dengan Ujang tidak? Umi sama Abah juga begitu, selalu sembunyiin apa-apa dari Ujang. Apa Ujang bukan keluarga?" Bahu Julian bergetar, membuat Ata mengeratkan pelukan di Adiknya itu.

"Maafin teteh"








Ata menghampiri Julian yang masih duduk di tempat semula dengan 2 mug coklat panas di tangannya.

"Sudah hampir sebulan Abah sama Umi pergi, Kang Edi juga sudah balik ke kota. Tidak ada kabar dari Abah Umi" Ata bergumam

"Mungkin kalau ada Abah, tidak akan jadi seperti ini. Mungkin Aa' Jalu akan lebih cepat pulang dan bisa membantu keluarga nya. Karena kita terlalu menahan Aa' Jalu disini, kasian keluarga Aa' "

"Harusnya kemarin waktu Juli cerita sama teteh tentang Aa' Jalu yang berdebat dengan Aa' Seon, harus nya Teteh bisa langsung nyuruh Aa' Jalu pulang. Beberapa hari lalu juga Aa' Seon minta tolong untuk bujuk Aa' Jalu, tapi teteh tidak berani. Semua kacau karena teteh"

Julian merangkul pundak Ata, "Ingat tah teh, Abah sering bilang tentang takdir. Apapun itu, mau sekeras apa perjuangan kita kalau memang takdirnya terjadi maka terjadi seperti itu. Teteh jangan menyalakan diri sendiri"




"GUE GAK MAU PULANG!!!!"

"DENGERIN PENJELASAN GUE DULU!! LU PIKIR CUMAN LU YANG GAK MAU PULANG?!! GUE JUGA ANJIR!!"

Ata sama Julian saling lempar pandangan, Suara Ecan dan Doyard berteriak membuat Ata dan Julian buru-buru keluar kamar.

"Kunaon?" tanya Ata pelan, geng paviliun sudah berkumpul di ruang tv dan dapur.

"SEKALI GUE BILANG ENGGAK YAH ENGGAK!! LU AJA SANA SAMA ADEK KESAYANGAN LU PULANG! TOH CUMAN LU BERDUA YANG DI TUNGGUIN PULANG SAMA PAPI MAMI!"

Ecan yang emosi langsung berjalan hendak pergi ke kamar Julian, sampai tangan Jeril mencegah nya.

"Kenapa lu selalu bilang kaya gitu? kenapa lu selalu nyebut gue anak kesayangan? segitu rendah di dirinya lu sama gue? kasian gue sama lu" Jeril merendahkan intonasi nya, diakhir kalimat dia tertawa mengejek.

[AU] Paviliun 🏘️ | NCT ✔Where stories live. Discover now