Intro 🏘️

9.7K 645 15
                                    

🏘️🏘️🏘️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🏘️🏘️🏘️

Disebuah rumah disalah satu pedesaan, tampak wajah wajah kecut dari para orang tua. Beberapa diantaranya berulang kali menghela napas berat.

"Ada masalah apa?" Tanya sang empunya rumah, Arwan Cahyadi.

"Anak saya, Jeffrey, saya tidak tau lagi bagaimana harus menegurnya, 4 bulan lalu dia ikut balapan liar sampai tertangkap pihak berwajib, dikampus dia selalu bolos bahkan tertidur, baru baru ini dia tertangkap mabuk didalam mobil saat diperiksa didalam mobil terdapat almamater nya. Pihak Kampus tidak bisa mentolelir tindakannya dan dia di jatuhi skorsing 1semester" keluh pria bernama Raka Adhitama, pria berumur dengan stelan yang sangat trendi.

"Belum lagi Mark yang kemarin kedapatan merokok disekolahnya, nambah Sederat catatan hitam anak itu. Hampir saja dia di DO, untung saja cuman skorsing, walaupun dia tetap diwajibkan tetap belajar dirumah. Si Sulung juga sama, masih bersikap keras kepala" Lanjutnya sambil memijat pelipisnya.

"Mark dan Ecan juga pernah kedapatan saling tawuran, Ecan juga diskorsing 1semester karena kedapatan membully. Beda sekali dia sama kembarannya" keluh pria dengan garis rahang tegas, Alvin Yonathan.

"Kakaknya juga, Doyard lagi dan lagi kena Skorsing karena mulutnya susah dia kontrol, terlalu mengkritik. Dosennya bosan kasih SP" lanjutnya sambil bersandar di sandaran kursi.

Arwan hanya bisa melipat tangannya di meja sambil mendengarkan keluh kesah para sahabatnya itu.

"Lalu, bagaimana dengan Theo? Juzzel? Apa yang mereka perbuat? Saya rasa mereka tidak terlalu berulah" tanya Arwan

"Apanya yang tidak berulah, kemarin saja Theo memecat hampir separuh karyawan hanya karena meja kerja mereka berantakan." Jawab pria paru baya yang memakai masker, Sofian Arkana.

"Itu menurun dari mu" timpal pria paru baya lainnya, rambutnya yang berwarna blonde membuatnya sedikit mencolok dikerumunan itu, Egar Wiratmaja.

"Saya tidak tau akan separah ini" kata Sofian, dari balik maskernya dia menghela napas.

"Belum lagi Juzzel, setiap hari ada saja wanita yang mengaku pacarnya datang kerumah, ntah untuk marah marah karena dicampakkan atau datang sekedar nyari Juzzel" Sofian memijit keningnya yang dirasa pening

"Sementara Winar, saya sudah kehilangan akal untuk menghadapinya. Sejak kematian mamanya 2tahun lalu dia benar benar menutup diri. Dia bahkan vakum dari dunia robotic nya" keluh pria bermata sipit, Liem Wicaksono

"Berbanding terbalik dengan anak saya, Johnny, dia benar benar shoppaholic dan dunia malam juga mulai jadi dunianya. Dia tidak peduli dengan berapa banyak uang yang dikeluarkan demi berbelanja pakaian atau meneguk wine dengan kualitas super. Bahkan perkejaan kantor sama sekali tidak pernah di sentuh nya sejak 3bulan lalu. Dia sama sekali tidak punya tanggung jawab!!" Keluhnya sambil sedikit memukul meja, dia Egar Wiratmaja.

"Itu karena kamu terlalu memanjakannya sedari kecil" sindir Arwan

"Wajarkan memanjakan anak?" Balas Egar

"Kalau begitu tidak usah mengeluh" sindir Willy Edzhar.

"Kamu sendiri, apa tidak mau mengeluh dengan anakmu yang suka hilang keluar negeri?" Tanya Indra Gunadhya

Willi menghela napas, "Yah baik lah, saya mengeluh."

"Saya dengar anak mu tertangkap petugas imigrasi di Spain tempo hari" Tanya Arwan

"Anak bodoh itu tidak pernah pamit jika berpergian. Saya juga kaget waktu dapat kabar itu, ternyata surat suratnya tidak lengkap. Dibanding itu, saya lebih terkejut waktu tau ternyata dia sudah tidak aktif kuliah sejak setahun belakangan. Entah apa yang dikerjakannya"

Lagi dan lagi, Arwan hanya bisa menggeleng tidak percaya dengan semua cerita sahabatnya itu, untuk sekarang dia bersyukur ke empat anaknya tidak terlalu neko-neko.

"Lalu, bagaimana dengan anak mu, Indra?"

"Jika ada yang ingin menukar Shayuta dengan sekarung beras, saya tidak akan menolak. Waktu saya sudah cukup tersita dengan mengawasi Adiknya" katanya singkat sambil sedikit memijit pelipisnya.

"Jadi? Bagaimana?" Tanya Sofian Arkana ke Arwan Cahyadi

"Sebenarnya saya bingung, kenapa kalian bersikeras menitipkan anak kalian ke saya?"

--------------
Started🏘️
04 April, 2020

©YOURDOPAMINE10

[AU] Paviliun 🏘️ | NCT ✔Where stories live. Discover now