17. Abstrak 🏘️

2K 354 12
                                    

Selamat membaca^^



🏘️🏘️🏘️

Selepas makan malam mereka kembali ke aktivitas nya masing-masing. Sebagian besar kembali ke paviliun, Mark yang masih kepo dengan tanaman semangka kembali menyenteri tanaman tersebut sambil tertawa.

Jeffrey dengan kopi, Theo dengan teh hangat dan Winar dengan segelas susu asik nongkrong cantik di teras paviliun.

"Mark, lu ngapain sih?!" Tanya Theo yang mulai jengah dengan Mark yang terus tertawa

"Ada semangka!!! Tadi gue hitung total ada 5semangka +- 10,5 cm, 6 semangka +- 5cm. Ada sekitar 5 yang baru mau muncul" katanya dengan semangat kemudian kembali menyenteri tanaman tersebut

"Dah lah, hiraukan saja. Tuh anak maniak semangka" kata Jeffrey sambil menyesap kopinya.


Sementara itu dari dalam paviliun terdengar suara bantingan barang.

"LU NGAPAIN DATANG KESINI?! BISA-BISANYA ANAK KESAYANGAN MAMI PAPI MUNCUL DISINI CKCK" Ecan nunjuk-nunjuk muka Jeril. Doyard yang gak terima ikutan maju

"Lu apa-apaan? Emang lu siapa ngelarang Jeril ?!" Doyard dengan wajah dingin nya maju ke depan Jeril, kini dia berhadapan dengan Ecan.

"Heh, ini lagi satu manusia. Gue gak ngomong sama lu" Ecan natap tajam Doyard.

"Dan lu, mending balik. Gue gak mau liat muka lu disini" kini Ecan berbalik menatap tajam Jeril yang berada di belakang Doyard.

"I--ini" Jeril mengeluarkan MP3 player dari saku jaketnya

Ecan sangat amat mengenali MP3 player itu. Jelas, itu salah satu benda kesayangannya yang tidak sempat dia bawa.

"LU--- LU MASUK KAMAR GUE?! ANJG!!" Ecan merampas MP3 player itu kemudian mencengkram baju Jeril

"MENTANG-MENTANG GUE GAK ADA, LU SEENAKNYA MASUK KAMAR GUE, NYENTUH BARANG GUE! AKHLAK LU KEMANA?!!" Ecan semakin mencengkram baju Jeril, saat dia hampir hilang kontrol untuk meninju Jeril, Johnny dengan sigap mengunci kedua tangan Ecan.

"PERGI DARI SINI!! GUE GAK MAU LIAT LU! GAK SUDI GUE SATU ATAP SAMA LU" Ecan masih bringas

"Kalau lu gak mau liat Jeril, kenapa gak lu yang pergi?! Lu tuh cuman nyusahin doang bisanya" kata Doyard dengan sinisnya membuat Ecan berhenti meronta seketika.

"As always, gue emang selalu jelek Dimata lu. Oh iya gue kan emang anak pungut keluarga Yonathan" Ecan mengambil barang-barangnya, bantal beserta koper. Kemudian melangkah keluar paviliun

"Apa lu gak keterlaluan?" Tanya Theo

"Dia adik juga adik lu" tambah Johnny

"Faktanya emang dia nyusahin, apa gue salah?"








Ecan muncul di ruang tamu lengkap dengan bantal leher dan kopernya. Ata yang sedang menemani Renaldi di ruang tamu melongo.

"Kamu mau kamana?" Tanya Ata

"Kemana aja asal gak ada tuh manusia laknat" Ecan duduk di sofa dengan gusarnya

Berbeda dengan sikapnya yang emosional, sorot mata Ecan justru sayu, berbanding terbalik dengan sikapnya. Seolah dia menyimpan suatu perasaan yang tidak bisa dia utarakan.

"Loh? Aa' kunaon di dieu?" Tanya Ita sehabis selesai membereskan kamar  Julian, berhubung hubungan Shayuta dan Renaldi buruk jadi Renaldi ditempatkan di kamar Julian.

[AU] Paviliun 🏘️ | NCT ✔Where stories live. Discover now