43. UNGKAPAN HATI

226 17 0
                                    

Assalamu'alaikum

Bismillah

"Hana, aku tahu ini sangat tiba-tiba. Aku tahu kamu juga belum bisa melupakan Pram bahkan mungkin tidak akan bisa.
"Tapi aku tidak bisa lagi menunggu. Aku tidak mau lagi kehilanganmu. Aku tidak akan memintamu melupakan Pram karena dia adalah bagian dari masa lalumu.
"Dan aku tahu, mungkin bagimu ini tidak lagi pantas. Tapi ku mohon, dengar aku dan berjanjilah kamu akan bersedia memikirkannya," Haidar berhenti sejenak, mengambil nafas dalam kemudian berkata kembali.

"Hana Pertiwi ... maukah kamu menikah denganku?" tanya Haidar di ujung kalimatnya.

Hana bergeming di tempatnya. Dia sudah bisa menebak arah kalimat Haidar tadi, namun tak urung akhir ucapan Haidar itu membuatnya terpana.

Untuk beberapa saat Hana tak ingin mengalihkan pandangnya pada Haidar, demikian juga Haidar, yang masih setia dengan tatap lembutnya pada Hana.

"Hana, maaf, bukan tujuanku membuatmu sedih. Aku tak memintamu harus menjawab sekarang. Tapi ku mohon, tolong, pikirkanlah," Haidar berucap dengan lembut.

Hana tak mampu berkata-kata. Dia hanya menatap sendu pada Haidar kemudian menganggukkan kepala.

Haidar tersenyum dan dengan cepat kedua tangannya terulur untuk menggenggam tangan Hana, tapi belum sempat kedua pasang tangan itu bertemu Haidar menghentikan gerakannya. Dia tersadar, itu tidak boleh.

Akhirnya dia pun menarik tangannya berlahan.

"Terima kasih Han. Aku amat sangat berharap kamu bersedia. Sekarang, aku akan mengantarmu pulang," ucap Haidar dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya dan Hana hanya mengangguki.

Tak lama merekapun telah melaju menuju rumah Hana.

***

Mohon maaf ya dearest readers, cerita lengkapnya bisa diikuti di  KBM App.
Download gratis di playstore
Akun yang sama itaimuskina1

Maaf maaf maaf
lop u all 🥰🤗

Alhamdulillah

Republish, 10.06.2021

Ijinkan Aku Melepasmu  (Cerita Tentang Rasa) Where stories live. Discover now