35. Batal Pergi

276 16 0
                                    

Assalamu'alaikum

Bismillah

"Mas Pram, apa yang kamu lakukan di sini? Kapalmu sebentar lagi akan berangkat, kamu akan tertinggal," lemah suara Kanang.

Pram tidak menjawab. Perlahan tangan kanannya mengusap lembut perut Kanang yang terasa sedikit menyembul di bawah usapan tangannya.

"Kenapa kamu merahasiakannya dariku Kanang? Kenapa kau terus saja menghindariku? Apakah kamu meragukanku?" tanya Pram dengan lembut.

Kanang kembali terisak.

"Ini kesalahanku, Mas, aku yang akan menangung sendiri," lirih Kanang.

"Dengan mengakhiri hidupmu?" tanya Pram.

Kanang tak menjawab tapi terus dengan isaknya.

"Bukan hanya kamu yang akan berakhir Kanang, tapi juga anakku, anak kita. Dan itu pasti akan meninggalkan luka mendalam dihati banyak orang, aku, Ambo' dan juga Ngero'. Apakah kamu setega itu? Dimana Kanang yang kuat yang selama ini aku kenal?" tanya Pram mengeratkan pelukannya, mencium kepala Kanang berkali-kali.

"Dari mana Mas Pram tahu tentang anak ini? Apakah Ngero' memberitahumu?" Kanang ganti bertanya.

"Aku sudah cukup lama berdiri di belakangmu tadi dan mendengar kamu berbicara pada anak kita," kembali Pram mengelus perut Kanang.

"Ngero' memberitahuku kalau kamu ada di sini. Seandainya kamu tahu sejak pagi aku telah mencarimu termasuk juga mencarimu ke sini, tapi aku tak menemukanmu. Jangan membuatku merasa cemas lagi Kanang dan berjanjilah kamu akan membuang jauh-jauh pikiran bodohmu itu," lanjut Pram mencium lembut pipi Kanang.

"Tapi ... Mas Pram tidak mencintaiku," ucap Kanang.

"Ijinkan aku bertanggung jawab atas perbuatanku, Kanang," ucap Pram dengan tersenyum.

"Tapi Mas ... ," ucap Kanang terpotong.

"Ssstttt .... menurutlah," ucap Pram meletakkan jari telunjuknya di bibir Kanang dan perlahan mengecup kening Kanang lembut. Kemudian memeluk Kanang dengan erat.

Doooooottt ... doooooott ... doooooott ....

Blast kapal laut samar-samar terdengar di kejauhan sana menandakan kapal siap berangkat.

Kanang tersentak dan segera mengurai pelukannya.

"Mas, itu kapalmu akan segera berangkat. Kamu masih bisa menyusulnya," seru Kanang.

Pram memandang lembut Kanang dengan tersenyum dan memegang dagu Kanang.

"Aku akan tetap di sini, menjagamu dan menjaga anak kita sampai dia siap untuk melihat dunia," ucap Pram.

***

Mohon maaf ya dearest readers, cerita lengkapnya bisa diikuti di  KBM App.
Download gratis di playstore
Akun yang sama itaimuskina1

Maaf maaf maaf
lop u all 🥰🤗

Alhamdulillah

Repost, 04.06.2021

Ijinkan Aku Melepasmu  (Cerita Tentang Rasa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang