8. Bulu mata lentik itu memikatku

357 20 0
                                    


Assalamu'alaikum

Bismillah

Cuz baca yuk, jangan lupa taburan bintang dan komennya ya pembaca budiman ...



Flashback On

33 tahun yang lalu....

Saat itu Pram sedang mengikuti kegiatan Orientasi Pengenalan Siswa Baru di sebuah SMA Negeri di kotanya. Dia sedikit berlari setelah memarkirkan motor di tempat parkir sekolah itu, karena jam sudah menunjukkan waktu 06.10. Itu berarti dia sudah terlambat 10 menit. Dia berlari menyusuri gang-gang kelas dengan cepat hingga...

Buukkk....

Suara jeritan terdengar seiring tubuhnya bertabrakan dengan tubuh lain yang muncul dari arah kiri yang tadi sama sekali tak dilihatnya. Tubuh yang ditabraknya itu terpental dan jatuh.

Beruntung Pram tidak jatuh, dia hanya kaget saja. Segera dia mendekati orang yang jatuh itu dan berjongkok di dekatnya berniat menolong.

Seorang gadis. Dengan kulit putih itu wajahnya kian terlihat pucat. Rambutnya hitam panjang dikuncir kuda dan ... bulu lebat nan lentik menghias indah mata hitam yang jernih, terbingkai indah oleh sepasang alis yang terpahat rapi.

Pram terpana oleh pemandangan indah di depannya, membuat jantungnya berdetak tak menentu. Dia menabrak bidadari, batinnya hehe..

Pram...sadar hehe...

Suara rintihan dari gadis di depannya itu menyadarkannya. Dilihatnya gadis itu tengah menggigit bibir bawahnya menahan sakit. Mendapati itu Pram semakin merasa terpana, jantungnya seakan meronta ingin keluar dari rongga dadanya.

Baru kali ini dia merasakan semua itu, seakan semesta alam berhenti dan semua terpusat pada gadis itu. Mata Pram seakan lekat di sana. Tak ingin sedikitpun memandang kearah lain.

Seluruh indra dan tubuhnya hanya terfokus pada gadis di depannya, seolah ingin direngkuhnya gadis itu tanpa ingin melepasnya kembali.

Dan tiba-tiba Pram merasa bahwa gadis itulah alasan keberadaanya di bumi ini, untuk merengkuhnya, menjaganya, melindunginya dari apapun, menyayanginya, mencintainya dan menyerahkan hidup hanya padanya.

"Tuhan, apa ini? Rasa ini begitu besar dan mendalam, seakan sudah lama berada disini, di hati ini, desir ini sakit Tuhan, tapi aku menyukainya dan tak ingin desir ini pergi.

Tuhan tetapkan dia di hatiku dan tempatkan di singgasana terindah di sana. Kini aku merasa tak berhak atas hatiku sendiri, karena mulai detik ini dia telah dimiliki oleh makhluk indahMu yang ada di hadapanku ini," ucap Pram dalam hati.

"Aduh ... gimana sih jalannya nggak lihat-lihat apa? Jadi sakit nih pinggangku, mana sudah telat lagi," omel gadis itu kesal sambil berusaha untuk berdiri.

Menyadari itu dengan cepat Pram berdiri dan berusaha membantu.

"Kamu anak baru juga, ya? Maaf, aku tadi juga lagi buru-buru karena telat. Jadi ceroboh sama sekali tak melihatmu. Maaf, ya. Ayo aku bantu jalan atau kita duduk dulu dikursi itu, atau langsung ke UKS saja?" ucap Pram kawatir.

"Tidak usah, langsung ke halaman saja, tuh kakak-kakak pembina sudah memulai kegiatan, haduuuh pasti kena hukuman ini," kata gadis itu dengan wajah yang sedikit takut.

"Tidak apa-apa, kan kita sudah berdua, kalau pun dapat hukuman aku akan selalu berada di sampingmu," ucap Pram sambil mengerlingkan matanya.

"Hhmmm ... modus," jawab gadis itu kesal sambil berusaha berjalan tertatih dengan tangan kanannya memegang pinggang.

Ijinkan Aku Melepasmu  (Cerita Tentang Rasa) Where stories live. Discover now