36. BANGKIT

240 13 0
                                    

Assalamu'alaikum

Bismillah

Sudah sekian lama. Dua tahun berlalu sejak kepergian Pram. Tapi masih meninggalkan luka mendalam di hati Hana.

Susah payah dia bangkit dari keterpurukan dengan menenggelamkan diri dalam bisnis catering yang dirintisnya dengan harapan agar bisa melupakan kesedihan dan kehancuran hatinya. Tapi hal itu tak mampu menghilangkannya. Hana selalu merasakan dadanya terhimpit sesak saat mengingat suaminya.

"Bunda tidak apa-apa. Hanya ... sedikit rindu pada Ayah juga Kakak," ucap Hana sambil tersenyum agar Azka tidak khawatir.

Azka mengangguk mengerti.

"Bunda sudah siap?" tanya Nisa sopan.

Hana meminta pada semua karyawannya untuk memanggilnya Bunda.

"Insyaallah siap, Nis. Di mana Mak Ijah?" tanya Hana.

Bersamaan dengan itu tampak perembuan paruh baya mendekati mereka dari arah dapur.

"Iya Bun?" tanyanya tergopoh.

"Mak, kita tinggal dulu, ya, tolong pastikan semua kompor sudah mati dan dapur bersih. O iya, apakah anak-anak sudah pada sarapan?" tanya Hana pada Mak Ijah.

Mak Ijah ini adalah kepala tukang masak di dapur Hana yang berjumlah 5 orang.

"Siap Bun. Anak-anak sudah sarapan termasuk yang sekarang mengirim catering," jawab Mak Ijah.

"Ya sudah kita nyusul mereka, ya Mak, titip Adek sama rumah," pesan Hana ramah.

"Siap," jawab Mak Ijah.

Memang Hana selalu ramah pada semua karyawannya. Bahkan hubungan mereka bukan seperti atasan dan karyawan tapi lebih pada hubungan keluarga yang harmonis.

Karena itulah semua karyawan Hana sangat menghormati juga menyayangi Hana.

***

Mohon maaf ya dearest readers, cerita lengkapnya bisa diikuti di  KBM App.
Download gratis di playstore
Akun yang sama itaimuskina1

Maaf maaf maaf
lop u all 🥰🤗

Alhamdulillah

Repost, 04.06.2021

Ijinkan Aku Melepasmu  (Cerita Tentang Rasa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang