Forty eight

4.9K 313 5
                                    


   Makan malam dirumah baru dengan nuansa yang sama. Mereka makan tanpa bicara. Tapi pengecualian untuk Arabella. Gadis itu saat ini sedang menonton video dari ipadnya sambil menerima suapan dari pelayan yang membantunya makan

Ketika makanan penutup datang, Roy menghampiri mereka. Dia memberikan sebuah kotak berisi cincin pada Coolio

"Semuanya sudah tersambung"

Coolio menerima kotak itu untuk langsung dibuka dan dipasangkan pada jari manis Arabella. Dia juga melepas jam tangan pelacak itu lalu memberikan nya pada Roy

"Mereka?"

Roy mengangguk "Tuan muda, kalian bisa menekan tombol emergency call untuk mengetahui apa saja dan dimana Arabella berada"

Setelah menjelaskan semuanya, Roy kembali meninggalkan ruang makan

"Aku butuh uang"

Coolio menatap anaknya yang selalu bicara to the point

"Aku butuh buku baru dan pakaian musim dingin" jawab Aaric "Memulai ajaran sekolah baru dimusim dingin memerlukan banyak hal"

"Kau?"

Aaron menggeleng lesu "Tidak. Aku hanya butuh mantel saja" Aaron masih belum bersemangat melakukan apapun setelah tadi dimarahi habis-habisan oleh Coolio. Ini memang kesalahan nya, membiarkan Arabella berenang sendirian

"Peraturan disini tetap sama seperti tinggal di manor" jelas Coolio  "Aku membebaskan kalian diluar sana apapun yang kalian lakukan"

Wajah lesu Aaron berubah senang mendengar penuturan ayahnya

"Tapi tanggung jawab tetap tanggung jawab" sambung Coolio berhasil mematahkan semangat Aaron

Aaric mengelus punggung saudaranya yang saat ini menatap Arabella lesu. Bagaimana dia bisa bersenang-senang setelah ini

"Kau bisa membeli apapun" Aaric menerima credit card Yang disodorkan Coolio "Besok pergilah ke salah satu penitipan anak paling dekat dengan sekolah, daftarkan Lala"

"Penitipan anak? Kita menaruhnya disana?"

"Aku bekerja saat kalian sekolah, kira-kira siapa yang akan menjaganya? Pelayan disini semuanya punya kesibukan masing-masing"

"Oh aku pikir dia jadi anakmu sekarang" kata Aaric menyindir

"Yah memang, tapi dia tanggung jawab kalian. Lebih tepatnya hukuman, karena kau kabur dari rumah dan Aaron yang melakukan tindakan bodohnya" jawab Coolio menyahuti "Jika kau ingin marah karena Lala, marahlah pada diri kalian sendiri. Berani berbuat berani bertanggung jawab" Aaric punya mulut pedas jika berbicara tapi jangan sampai lupa dari mana dia mendapat turunan itu, karena Olivia jelas wanita paling anggun dan ramah yang pernah ada didunia

Sepeninggalnya Coolio, Aaric dan Aaron lagi-lagi masih harus menunggu Arabella yang masih menikmati pudding dengan fla coklat sambil bermain game. Rasanya seperti menunggu ratu besar sedang bersantai, karena tidak sabaran Aaron menggambil piring dengan setengah pudding dari tangan pelayan untuk memberikan nya pada pelayan lain agar dipindahkan

"Sudah Lala, anak perempuan tidak boleh makan banyak-banyak jika sudah malam"

"Ayo"

Dengan wajah kecewanya Arabella diantar Aaric menuju kamarnya untuk pergi tidur. Aaric menaruh Arabella diranjang queen size dengan motif kartun. Kamar Arabella sangat berbeda dengan kamar Aaric dan Aaron. Aaric dominan hitam sedang Aaron suka warna putih. Dikamar Arabella banyak macam-macam lampu berbentuk yang harus dinyalakan jika anak ini ingin tidur. Aaric harus menyalakan satu persatu. Tidak lupa setelah itu dia menyalakan lilin tidur agar anak ini bisa nyaman tanpa kebangun tengah malam nanti

Stayed with fatherOn viuen les histories. Descobreix ara