Four

11.3K 991 11
                                    


  Didunia ini, Olivia hanya akan membenci setiap dia melihat anak-anaknya makan snack kacang

Tapi mulai sekarang bertambah. Olivia benci saat harus duduk berhadapan dan bertatap muka dengan manusia yang tidak pernah mau dia temui

Olivia menyuruh Aaric dan Aaron untuk naik ke kamarnya dan membiarkan dia yang berbicara dengan orang ini

"Mereka anak-anak ku kan?"

Olivia tersenyum mengejek

"Bukan"

"Kau tidak akan berbohong padaku"

Olivia menaikan sebelah alisnya

"non farmi arrabbiare" (Jangan membuatku marah)

"Katakan apa yang kau inginkan" kata Olivia berterus terang "Kau tidak akan mendapatkan apa-apa disini, bawa semua anak buahmu dan pergi dari rumahku"

"Tidak akan sebelum aku bisa membawa mereka" jawab Coolio tidak mau kalah

"Aku tidak mengambil apapun darimu, dan kau tidak akan mengambil apapun dariku" Olivia berdiri "Sekarang silahkan keluar Mr. Cosby"

Mengikuti pergerakan Olivia, Coolio ikut berdiri dan berjalan mendekat ke Olivia. Coolio punya badan yang tinggi, dan Olivia hanya setinggi dagunya

"Menikahlah denganku"

.
.

Didalam kamar, Aaron sibuk dengan figur Avengger's-nya. Sedangkan Aaric hanya diam duduk di ranjang

Dia memikirkan siapa orang yang datang dan berbicara dengan ibunya dibawah

"Aaron, kau fikir siapa orang itu?"

Aaron mengangkat bahunya "Mungkin teman lama Mommy"

Aaric kembali mengingat-ingat orang yang dilihatnya tadi. Dia hanya sebentar melihatnya, karna Olivia langsung menyuruh mereka naik buru-buru

Dia ingin bertanya pada Aaron tentang laki-laki itu karena Aaron yang paling lama bertatap denganya. Tapi itu pasti percuma, karena Aaric tahu Aaron bodoh 

"Aku rasa mereka teman dekat Aaric" Aaric berbalik menghadap Aaron "Dia punya panggilan khusus saat melihat Mommy"

"Apa?" Aaric benar-benar penasaran

"Apa yah tadi dia bilang" Aaron menekuk alisnya berfikit "Li---ly. Iya itu, Lily"

Aaric diam. Dia mengingat sesuatu. Sebuah foto dua orang sepasang kekasih yang difoto dari belakang yang dia temukan saat Olivia menjatuhkan dompetnya

Dibelakang foto itu ada sebuah tulisan. Aaric masih sangat ingat kata-kata itu:

Untuk kekasihku, maaf tidak menurutimu kali ini. Aku tidak akan menggugurkan mereka

You'r lover
Lily

Aaric tidak butuh berfikir banyak lagi. Dia tahu foto itu milik ibunya dan kekasihnya dimasa muda

"Aaron apa kau fikir itu dia?"

"Apa maksudmu?"

Aaric duduk berhadapan dengan Aaron

"Yang selama ini kau tungu"

"Aaric, kau mulai gila ya" Aaron sudah akan bangun tapi Aaric mencegahnya

Stayed with fatherWhere stories live. Discover now