Carisa menghampiri Aaron yang baru saja datang bersama salah satu anak buah Coolio, dia baru kembali setelah dua hari di Rumah sakit. Karena keadaan hidungnya yang semakin parah, Aaron harus melakukan oprasi jahitan pada hidungnya.
Awalnya Coolik fikir itu hanyalah luka sobek biasa yang akan sembuh dengan resep dokter, namun ternyata tidak. Ditambah lagi setiap malam dia akan berteriak bahkan menangis karena tidak bisa bernafas
Semua orang panik dan mencoba membuat Aaron tidur nyaman, namun yang dia butuhkan hanyalah belaian tangan Olivia disini. Akhirnya mau tidak mau, Aaron harus melakukan oprasi agar lukanya cepat mengecil
Berjalan masuk dengan dirangkul Carlina, Aaron merebahkan dirinya diruang tengah. Tempat dimana segala kegiatan keluarga ini terlihat
Tak lama kemudian, tiga orang pelayan datang dengan nampan ditanganya. Mereka meletakkanya secara bergantian
Melihat isi nampan itu, Aaron mengehela nafas kasar. Dan Carisa tidak suka itu
"Aku tidak bisa makan terlalu banyak Madre, aku ingin istirahat"
Carisa membelai rambut ikal Aaron "Sebelum itu kau harus makan terlebih dulu sayang"
Aaron menyerah melihat mata Carisa. Tanda bahwa apa yang akan dia lakukan adalah sesuatu yang tidak bisa ditolak
Pelan-pelan Aaron menerima suapan demi suapan yang diberikan Carisa
Aaron menangis saat Carisa berbalik memberikan piring kotor pada pelayan, dan buru-buru menghapusnya saat Carisa kembali menghadapnya
Satu yang harus semua orang tau adalah, Carisa adalah wanita yang tidak bisa dibohongi
"Aku hanya mau Ibuku"
Carisa menatapnya prihatin. 17 tahun bersama Olivia, membuat mereka tidak terbiasa hidup tanpa induknya
"Aku mengerti"
Carisa memberikan Aaron kesempatan menangis, dan hal itu tidak disia-siakan Aaron. Air matanya mulai berjatuhan dan membasahi perban hidungnya
Karena satu darah, Coolio yang berada di ruang kerjanya sedang menandatangi file dari Roy berhenti. Dia menatap Roy
"Aaron sudah kembali?"
Roy mengangguk "Ibumu sedang mengurusnya"
Coolio bangun meninggalkan Roy tiba-tiba didalam ruang kerjanya. Menuruni anak tangga untuk menghampiri Aaron dibawah
Coolio berpapasan dengan Carisa di anak tangga terakhir. Dia tidak melihat wajah Carisa baik-baik saja, dia melewati Carisa dan mendekat ke tempat dimana anaknya berada
Aaron sudah selesai dengan acara menangisnya, tapi tidak bisa menutupi bekas air matanya dan juga tissue yang berserakan dimeja
Selain itu dua pelayan juga sedang membantu Aaron mengganti perbanya karena basah oleh air matanya sendiri
Coolio mendekat dan memperhatikan mereka. Dia melihat bahkan sedikit ngilu saat Aaron kesakitan, tapi Aaron cukup kuat untuk menahan nya
"Menangis membuat perban mu basah, dan itu sama saja membuat semua orang repot"
Aaron tidak perduli dengan perkataan Coolio. Dia memilih diam dan kembali merebahkan badanya lalu mulai menutup mata
"Menangis saja tidak boleh" ucap Aaron tanpa membuka matanya
Coolio memasukan tanganya kedalam saku celananya dan terus memperhatikan Aaron yang mungkin sekarang sudah tidur
Lama Coolio memandangi Aaron tanpa bergerak. Dia tidak sadar bahwa sekarang Aaric sudah berdiri disebelahnya ikut memandangi Aaron